Berdasarkan hasil siaran pers tahun 2019 yang diterbitkan Kementerian PPN/Bappenas (28/01), diketahui bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan besar karena kondisi sektor jasa keuangan masih terbialng dangkal yang berpengaruh terhadap perekonomian. Hal ini kemudian menjadi perhatian serius pemerintah untuk mendorong industri jasa keuangan kearah pendalaman keuangan yang inklusif.
Inklusi keuangan atau sistem keuangan inklusif adalah sebuah sistem dimana negara memiliki akses yang efektif ke berbagai produk dan layanan keuangan. Â Layanan keuangan dasar termasuk tabungan, kredit, pembayaran, asuransi, pengiriman uang dan investasi, untuk seluruh segmen pasar yang berbeda termasuk yang belum terlayani dan tidak terlayani.Â
Inklusi keuangan dapat diukur dengan proporsi individu dan perusahaan yang menggunakan jasa keuangan. Akses mudah ke berbagai layanan keuangan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, rentan, dan kategori kurang mampu, sesuai dengna kebutuhan mereka adalah tujuan dari inklusi keuangan. Akses universal untuk merangsang kegiatan ekonomi dan umkm untuk berkembang menghasilkan peluang dan penghasilan yang lebih tinggi dan lebih besar.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, sektor jasa keuangan merupakan salah satu sektor penting dan dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan investasi dan pembangunan, sehingga upaya pendalaman keuangan menjadi sangat penting baik dari pasar keuangan maupun institusi keuangan.Â
Adapun tiga hal yang menjadi target pendalaman keuangan inklusif
Keterjangkauan Akses
Ketika setiap individu mempunyai kemudahan akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya yang terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.Â
Keterjangkauan akses juga dapat menstimulasi perekonomian karena masyarakat lebih mudah untuk bertransaksi dalam kegiatan ekonomi. Maka dari itu pemerataan menjadi kunci hal yang perlu terus dikerjakan oleh pemerintah, lembaga keuangan, dan industri jasa keuangan.
Penggunaan Layanan
Semakin gencar untuk beralih ke penggunaan layanan keuangan digital yang sistemnya dilakukan secara elektronik. Berbagai aktivitas pembayaran dan keuangan bisa dilakukan dengan lebih mudah dan praktis hanya melalui platform digital.Â
Ada beberapa layanan digital seperti dompet digital, uang elektronik, dan QRIS yang semakin familiar digunakan oleh masyarakat. Masyarakat diharapkan dalam menggunakan layanan program dari penyedia industri jasa keuangan juga meningkatkan kesadaran melalui sosialisasi dan insentif seperti diskon, cashback, dan promo produk keuangan.Â