Mohon tunggu...
Muhammad Firdaus
Muhammad Firdaus Mohon Tunggu... Guru - Education, Economic and Political Studies

Pembelajar yang terus belajar. Berdetak untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Diagnostik, Menentukan Kegiatan Pembelajaran di Dalam Kelas

19 Juli 2024   09:50 Diperbarui: 19 Juli 2024   09:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa. Asesmen diagnostik dalam kurikulum merdeka menjadi hal awal yang dapat dilakukan dalam pengimplementasian pembelajaran berdiferensiasi.

Asesmen diagnostik merupakan diagnosa awal yang sangat penting dalam implementasi pembelajaran disekolah. Guru bisa menciptakan kegiatan belajar yang cocok sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Asesmen diagnostik dibagi menjadi non-kognitif dan kognitif. Asesmen diagnostik kognitif merupakan asesmen yang dilakukan guru pada awal dan akhhir proses kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memantau seberapa jauh murid dapat memahami tema pembelajaran yang sedang berlangsung

Asesmen diagnostik non-kognitif ini merupakan proses mengumpulkan informasi mengenai karakter dan kondisi yang tidak berkaitan dengan kemampuan intelektual murid. Adapun cakupan dari asesmen diagnostik non-kognitif ini yaitu biasanya berkaitan dengan aspek-aspek emosional, aspek sosial, dan perkembangan yang tidak berkaitan dengan kecerdasan atau kemampuan akademik murid.

Tiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan penglihatan. Gaya belajar auditori yaitu gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk dapat memahami dan mengingat informasi yang diberikan oleh guru. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang lebih mudah menyerap informasi dengan bergerak, berbuat, dan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar murid dapat mengingatnya

Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar di mana murid mempelajari materi pelajaran berdasarkan kemampuannya, kesukaan, dan kebutuhan pribadi murid sehingga mereka dapat menikmati dan bahagia selama proses pembelajaran. Guru dapat melayani murid yang diajar sesuai dengan kondisi masing-masing murid dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Konsep itu menyatakan tiap peserta didik itu unik, karena tidak ada yang sama persis dalam segala kondisi. Semua peserta didik berbeda baik dalam kondisi fisik maupun psikisnya. Begitu pula di dalam pedagogis juga selalu ditekankan, peserta didik memiliki ciri individual yang membedakan antara peserta didik satu dan yang lain.

Ada empat aspek pembelajaran berdiferensiasi yang berada dibawah kendali guru: konten, proses, produk, dan lingkungan atau iklim pembelajaran di kelas.

Diferensiasi konten, konten itu tersendiri yang diajarkan kepada murid, konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan minat atau profil belajar murid yang berbeda atau juga terhadap kombinasi dan kesiapan, minat dan profil belajar murid.

Diferensiasi proses, proses yang dilakukan merupakan kegiatan yang bermakna bagi murid sebagai pengalaman belajarnya dikelas, bukan kegiatan yang tidak berkolerasi dengan kegiatan pembelajaran yang sedang dipelajarinya.

Diferensiasi produk, produk merupakan hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman murid setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama satu semester.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun