Mohon tunggu...
M Zacky Syauqi Ibnu Shodiq
M Zacky Syauqi Ibnu Shodiq Mohon Tunggu... -

Pecinta kopi & Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

We are Product

5 November 2013   23:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari perbincangan kecil di dekat warung kopi dengan seseorang yang belum dikenal. Dimulai dari senyum dan sapa menghasilkan obrolan yang melekat dalam pikiran. Teringat tentang pesannya yang berisi “awak’e dewe iku produk mas, pie carane awak’e iso laku karo dipercoyo mbek wong akeh, iku sing gowo awak’e dewe iso kanggo gawe perusahaan karo masyarakat” (Diri kita adalah sebuah produk, bagaimana caranya diri kita laku dan dipercaya oleh orang banyak, hal itu yang membuat diri kita terpakai untuk perusahaan dan masyarakat). Pesan yang singkat dan sederhana, namun memiliki arti yang sangat baik saat kita merenungkannya.
Manusia memang dilahirkan untuk menjadi makhluq yang berguna dan bermanfaat bagi sesama. Disaat kita dalam kandungan, orang tua telah mempersiapkan akan semua kebutuhan dan keperluan kita saat nanti dilahirkan. Dimulai dari susu, makanan, pakaian dan lain-lain, sampai kebutuhan belajar di sekolah pun dipersiapkan sampai dengan kita meraih cita-cita yang diinginkan, dimana mereka ingin selalu memberikan yang terbaik. Sama halnya dengan sebuah perusahaan yang menciptakan produk, dimulai dari perencanaan, pembuatan konsep dan sampai dengan proses implementasi menjadi produk berkualitas yang siap dijual dan laku di pasaran.
Berbeda memang antara diri kita dengan sebuah produk, namun ada kesamaan tujuan antara kita dan produk, yaitu sama-sama dapat berguna dan bermanfaat. Perusahaan menginginkan produknya selalu laku dan dapat dipercaya oleh konsumennya, hingga perusahaan melakukan inovasi dan pengembangan terus menerus. Bagaimana dengan diri kita, Apakah kita laku, berguna dan dapat dipercaya. Pertanyaan yang mendorong untuk instropeksi diri, bagaimana kita membawa diri untuk melakukan perbaikan-perbaikan serta membangun kepercayaan kepada orang lain.
Pernahkah tersadar saat kita masuk ke dalam mini market dan langsung melihat sebuah produk yang letaknya paling depan. Perusahaan berani membayar dan bekerja sama dengan mini market tersebut agar produknya diletakkan di paling depan. Hal ini adalah cara perusahaan memasarkan produknya untuk laku dan dibeli oleh banyak konsumen. Kembali dengan diri kita, bagaimana cara memasarkan diri kita agar diketahui dan dipercaya untuk melakukan tugas atau memegang sebuah jabatan?
Good Luck dan Sukses Selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun