Mohon tunggu...
Muhammad Zulifan
Muhammad Zulifan Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Timur Tengah Dan Islam

Pengamat Timur Tengah dan Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Budaya Arab Saudi yang Wajib Anda Ketahui Sebelum ke Tanah Suci

1 Februari 2016   14:19 Diperbarui: 2 Februari 2016   15:36 8050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merangkul sesama teman adalah hal lumrah. Tidak perlu risih, orang Arab boleh jadi akan tersinggung jika kita menghindar.

4. Antara Budaya Arab dan Islam

Arab Saudi dikenal dengan negeri kelahiran Islam. Dan anggapan pada umumnya bahwa masyarakat Saudi itu Islami. Nyatanya, tidak 100 persen demikian. Mereka juga bagian dari budaya Arab (termasuk warisan jahiliyah) dengan segala pernak-perniknya, termasuk cara dan etika mereka dalam berkomunikasi, tidak selalu santun seperti diajarkan Al-quran dan Sunnah.

Sebagian dari cara mereka berkomunikasi bersifat kultural semata-mata. Konon, ada dua tipe orang Arab: tipe Abu Bakar dan Abu Jahal. Orang Arab yang telah mendapat pendidikan Islam dan meresapi ajarannya akan berperilaku bak Abu Bakar, sedang mereka yang kering dari ajaran akhlak Islam biasanya akan buruk seperti Abu Jahal.

5. Bergandengan Tangan dengan Teman Lelaki Itu Aib!

Bagi masyarakat Indonesia, bergandengan tangan dengan teman laki-laki adalah lazim. Namun bagi orang Arab, hal itu adalah aib. Pernah ada WNI yang menggandeng tangan temannya ketika berjalan di pertokoan Mekah, tiba-tiba mereka diteriaki : enta luthi walla eh? hadza aib! (kamu homo apa bagaimana? Itu aib!).

Namun jika yang kita menggandeng wanita atau pasangan kita (istri) hal itu adalah lazim di Saudi.

6. Berkendara di Sebelah Kanan

Bila di Indonesia semua kendaraan dan angkutan umum wajib berada di jalur kiri jalan (dan letak roda kemudi mobil berada di bagian kanan), maka di Arab Saudi kebalikannya. Hal ini berbeda sama sekali dengan apa yang berlaku di Arab Saudi, semua pengguna jalan termasuk waktu menaikkan maupun menurunkan penumpang berada di jalur sebelah kanan jalan.

Khusus wanita, jangan bepergian sendirian, harus bersama mahram/suami atau sesama teman rombongan. Termasuk saat naik taksi. Saat naik, maka laki-laki duluan, wanita belakangan. Sebaliknya saat turun maka wanita duluan, suami belakangan. Hal ini untuk menjaga istri agar tidak dibawa kabur tukang taksi. Saat naik lift juga harus selalu didampingi. Jika saat naik lift bersama teman wanita ada lelaki yang datang, lebih baik keluar dahulu.

Satulagi, hati-hati dengan kebiasaan remaja Saudi yang suka ugal-ugalan. Mereka kadang melakukan aksi ekstrem dengan mengemudikan Jeep dengan hanya dua roda di jalanan.

baca juga: Tips Ibadah Haji yang Wajib Anda Ketahui

7. Wanita adalah Privasi

Nilai kehormatan orang Arab terutama melekat pada anggota keluarganya, khususnya wanita, yang tidak boleh diganggu orang luar. Di Arab Saudi wanita adalah sangat privasi.
Di Arab Saudi, Wanita tidak boleh menyetir, bekerja bebas, atau kelluar rumah tanpa didampingi mahram. Aadalah hal tabu ketika kita menanyakan hal berikut; Sudahkah anda menikah? Berapa umurmu? Atau siapa istri anda?

Sudah lazim di budaya Saudi jika seorang pria tidak pernah mengenal atau bahkan sekadar melihat wajah istri atau anak perempuan dari sahabatnya, meskipun mereka telah lama bersahabat dan sering saling mengunjungi.
Sesama dosen yang puluhan tahun mengajar di jurusan yang sama pun tidak pernah tau siapa istri sahabatnya. Bagi mereka, Istri adalah privasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun