Coffee shop mulai banyak bermunculan di kota madya pada tahun lalu beriringan dengan terjadinya pandemi. Media sosial yang semakin meningkat membuat coffee shop ramai dikunjungi oleh khalayak muda. Media sosial cukup mempengaruhi ramainya coffe shop dengan mempromosikan tempat tersebut agar menjadi viral, karena mengikuti sesuatu yang sedang viral atau trending bisa meningkatkan jiwa sosial dan inovasi baru bagi khalayak muda.
Coffee shop menyediakan berbagai macam kopi dan juga makanan, tidak hanya itu coffe shop sekarang menyediakan fasilitas yang lengkap seperti tempat charging, AC, hingga wi-fi gratis itulah yang membuat para pengunjung menjadi betah berlama-lamaan di coffee shop.
Tempat yang cukup strategis dan aesthetic di setiap sudutnya atau biasa orang-orang menyebutnya dengan instagramable membuat para pengunjung berniat datang ke coffee shop tidak hanya sekedar membeli kopi tetapi juga memanfaatkannya untuk berfoto dengan pakaian yang kece agar feed dan story instagramnya menjadi apik. Tidak hanya itu coffe shop menjadi ajang pamer gaya berpakaian dengan berbagai macam style yang dipakai dari sepatu ventela hingga docmart bisa kita jumpai, berbeda ketika datang ke warung kopi pinggirjalan hanya menggunakan pakaian yang biasa.
Tren tersebut sebenarnya seperti kala dulu pernah ada citayam fashion week bedanya di Jogjakarta ini dilakukan di ruangan tertutup tepatnya di coffee shop. Coffee shop dianggap menjadi ajang pamer gaya berpakaian karena setiap datang di coffee shop manapun mayoritas pengunjung menggunakan style yang kece dan trendi, minimal dengan kaos dan sepatu yang bermerek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H