Mohon tunggu...
MUHAMMAD ZUHDI
MUHAMMAD ZUHDI Mohon Tunggu... Guru - GURU PAI SDN KALIJARAN 01 MAOS

Seorang guru yang berdedikasi untuk menginspirasi dan mendidik, dengan hobi membaca yang memperkaya wawasan dan memperluas pandangan hidup."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerpan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Hukum Halal dan Haram pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kalijaran 01 Maos

24 Januari 2025   21:35 Diperbarui: 24 Januari 2025   21:05 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Pemahaman Hukum Halal dan Haram pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kalijaran 01

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VI SD Negeri Kalijaran 01 terhadap hukum halal dan haram melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning/PBL). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan meliputi hasil belajar siswa, aktivitas belajar, dan observasi guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi hukum halal dan haram. Pada siklus III, tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 90%, meningkat dari 50% pada tahap pra-siklus. Penelitian ini membuktikan bahwa PBL merupakan metode yang efektif untuk pembelajaran aktif dan bermakna.

Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, hukum halal dan haram, pendidikan agama Islam, Penelitian Tindakan Kelas.

Pendahuluan Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan integritas moral siswa. Pemahaman terhadap hukum halal dan haram menjadi landasan penting bagi siswa untuk menjalani kehidupan sesuai syariat Islam. Namun, hasil evaluasi pembelajaran di SD Negeri Kalijaran 01 menunjukkan bahwa hanya 35% siswa kelas VI yang mampu mengidentifikasi makanan, minuman, atau aktivitas yang sesuai dengan hukum Islam. Rendahnya pemahaman ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang variatif dan dominasi pendekatan ceramah yang membuat siswa pasif.

Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menawarkan solusi melalui pendekatan pembelajaran aktif, kolaboratif, dan kontekstual. PBL memberikan siswa pengalaman belajar interaktif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti menganalisis label produk makanan atau mengevaluasi kandungan halal dan haram berdasarkan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model PBL dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap hukum halal dan haram.

Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian sebanyak 28 siswa kelas VI SD Negeri Kalijaran 01. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar, observasi aktivitas siswa, dan wawancara.

Hasil dan Pembahasan

  • Hasil Pra-Siklus Pada tahap pra-siklus, rata-rata nilai siswa adalah 76 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 50%. Sebagian besar siswa belum mampu memahami konsep hukum halal dan haram secara mendalam.
  • Hasil Siklus I Setelah penerapan PBL pada siklus I, terjadi peningkatan rata-rata nilai menjadi 81 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 71%. Namun, observasi menunjukkan bahwa beberapa siswa masih malu bertanya dan kurang aktif dalam diskusi kelompok.
  • Hasil Siklus II Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 85 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 82%. Aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dan keberanian untuk bertanya mulai meningkat. Guru juga memberikan bimbingan lebih menyeluruh.
  • Hasil Siklus III Pada siklus III, rata-rata nilai siswa mencapai 88 dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 90%. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik, dan menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap materi.

Kesimpulan Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap hukum halal dan haram. Metode ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan mengaitkan pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari. Disarankan agar guru menggunakan PBL sebagai alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agama Islam.

Daftar Pustaka

Abdul Majid. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Arends, I. G. Learning to Teach, edisi ke-8. New York: McGraw-Hill, 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun