Mohon tunggu...
Muhammad Zikry Rabbani
Muhammad Zikry Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhammad Zikry Rabbani Mahasiswa dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengamatan 4 Pilar Manajemen pada Pelaku UMKM Laundry 239

15 Desember 2022   12:26 Diperbarui: 15 Desember 2022   12:33 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta ( 6/12/2022 ) Industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi industri yang juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Sehingga pada saat pandemi terjadi penurunan pendapatan pada pelaku UMKM yang menyababkan terjadinya perekonomian mereka terganggu.

Dosen Matakuliah Manajemen Operasional dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (UST) dari Fakultas Ekonomi  , yakni Bapak Azwar memberikan penugasan kepada para mahasiswanya untuk melakukan Survei pengamatan lapangan langsung oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mempelajari tentang manajemen operasional, pemasaran, sumber daya manusia, dan juga keuangan pada pelaku UMKM. Kami dari kelompok 8 yang terdiri dari Ayuda Sari Diva Kinasih, Nawang Condro, Muhammad Zikry Rabbani, Irkhamsyah Khoirul Wafa bersepakat memilih “Laundry 239” yang berlokasikan di Samirono, Yogyakarta menjadi objek pelaku UMKM untuk memenuhi tugas dan juga membantu pelaku UMKM untuk menjadi industri yang lebih berkembang.

Saat ini banyak orang yang terlalu sibuk dengan berbagai aktivitasnya seperti kuliah, bekerja, berkegiatan sosial atau lainnya, sehingga mereka tidak sempat untuk mencuci pakaian kotornya. Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha yaitu ibu Ambar  melihat adanya  peluang untuk membuka UMKM laundry 239 ini sejak tahun 2017-sekarang. Pada awal dibukanya laundry 239 mengenakan harga Rp 3.000/kg untuk mencuci dan setrika pakaian. Dari tahun pertahun sampai sekarang laundry ini menaikkan harganya menjadi  Rp 4.000/kg. Laundry 239 dapat menerima 70-100 kg pakaian kotor per harinya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Awal mula laundry ini berdiri hanya memiliki 1 karyawan. Dengan berjalannya tahun ke tahun laundry ini mengalami peningkatan sehingga dapat mempekerjakan 3 karyawan. Tetapi, setelah adanya pandemic covid-19 laundry ini sangat berdampak dan mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga ibu Ambar terpaksa mengurangi karyawannya dan hanya memiliki 1 karyawan  tetap yang sedari awal dibukanya laundry ini. Banyak lika-liku yang dialami laundry ini saat pandemic terjadi.

Pada saat sebelum pandemic, laundry 239 membagi karyawannya untuk bertugas masing-masing. Mulai dari mencuci, menjemur, dan setrika pakaian pelanggan. Tidak hanya karyawannya yang bekerja, ibu Ambar sendiri juga turut membantu para karyawannya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan disini dibimbing untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan selalu melayani pelanggan dengan ramah dan sopan. Memberikan layanan yang sama kepada semua pelanggan tanpa membeda-bedakan penampilannya. Mendengarkan dengan baik apa yang pelanggan inginkan sehubungan dengan penanganan pakaian mereka. Selalu menanggapi keluhan pelanggan dan memberikan tanggapan secepatan disetiap keluhan pelanggan dan meminta maaf serta berusaha memperbaiki atas keluhan tersebut.

Setelah adanya pandemic, laundry 239 sangat berdampak sehingga ibu Ambar terpaksa mengurangi karyawannya dikarenakan pendapatan yang menurun sangat drastis. Dari 3 karyawan menjadi 1 karyawan. Tetapi ibu Ambar tetap bertahan dan selalu berinovasi dalam menghadapi pandemic covid-19. Kekhawatiran akan tertularnya covid-19 sangat diperhatikan oleh pemilik usaha, oleh karnanya ibu Ambar selalu menyediakan hand sanitizer untuk para pelanggannya dan pemilik usaha juga tidak lupa menjalankan protokol kesehatannya.   

Pada tahun 2022 ini para pekerja dan mahasiswa sudah dibolehkan untuk WFO  sehingga ibu Ambar mulai merintis kembali usahanya dan mulai berkembang lagi usahanya. Laundry 239 juga berinovasi untuk menarik pelanggan dengan cara menawarkan gratis antar jemput dengan minimal pembayaran sejumlah 25rb. Tidak hanya pakaian, laundry ini menerima jasa mencuci selimut, sprei, boneka, dll. Sekarang laundry ini mempunyai 2 karyawan yang dibagi shift pagi dan shift sore.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun