Mohon tunggu...
Muhammad Zidni Nuril Amim
Muhammad Zidni Nuril Amim Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

Hai, perkenalkan nama aku Zidni 😊 Yang selalu bersemangat untuk menggapai impian.. Mohon bantuan dan dukungannya !! 😊 Terima kasih 😊🙏

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pragmatisme

16 Juni 2020   23:40 Diperbarui: 16 Juni 2020   23:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah pendidikan pragmatisme itu? Nah, pendidikan pragmatisme ini adalah sebuah teori dari filsafat yang begitu terkenal selama satu abad ini. mengapa demikian? sebab, pendidikan pragmatisme ini merupakan suatu aliran dari filsafat yang mencerminkan kehidupan di Amerika. filsafat pragmatisme adalah suatu metode, sikap,dan filsafat yang menggunakan akibat-akibat dari pemikiran dan kepercayaan untuk menentukan suatu kebenaran.

PEMIKIRAN TOKOH

CHARLES SANDRES PIERCE

Ia lahir pada tanggal 10 september 1838 dan kemudian meninggal pada tanggal 19 april 1914 di usianya yang menginjak 74 tahun. Ia adalah seorang ahli logika, matematika, dan ilmuan Amerika Serikat. Ayahnya adalah seorang ahli matematika dan astronomi di sebuah universitas terkemuka di Amerika. Ia menempuh pendidikan di universitas di Amerika dan lulus dengan gelar bidang kimia pada tahun 1863. Ia di didik sebagai seorang kimiawan dan bekerja sebagai ilmuan selama 30 tahun. dan sekiranya, logikanya bisa di hormati hingga kini. dan dalam bidang logika, Ia berpedoman kepada ajaran Ade Morgan.

WILLIAM JAMES

Siapa sih yang tidak mengenal sosok ahli filsafat ini? Ia adalah william james. Ia lahir pada tanggal 11 januari 1842 dia New York, Amerika. Dan meninggal pada tanggal 26 agustus 1910 di New Hamsphire, Amerika. Ia adalah seorang filsuf yang mengembangkan sebuah teori bernama pragmatis. sedangkan yang menciptakan teori ini adalah charles sandres pierce. beliau adalah seorang filsuf dari Amerika. teori ini, sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Teori ini juga, membawa dampak yang cukup signifikan bagi penerus filsuf sesudahnya. Menurut pandangannya, teori ini adalah suatu pemikiran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah suatu yang membuktikan pada dirinya sebagai yang benar bukan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun