Selama ini banyak dari kita masyarakat Indonesia yang menganggap kita telah dijajah oleh bangsa Belanda selama 3 abad lamanya atau sekitar 350 tahun. Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Tentunya kita perlu untuk menelaah hal tersebut sebelum menelannya bulat-bulat. Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun lamanya adalah tidak benar, mengapa demikian? Sebelum kita mengatakan bahwa Indonesia tidak benar-benar dijajah selama 350 tahun terlebih dahulu kita perlu menghitung seberapa lama 350 tahun itu.
Masa penjajahan Belanda di Indonesia resmi berakhir pada 18 Maret 1942 saat ditandatanganinya perjanjian penyerahan tanpa syarat kepada Jenderal Jepang Hitoshi Imamura di Kalijati, Subang. Apabila merujuk pada hal tersebut, maka apabila Belanda benar-benar menjajah selama 350 tahun maka awal dari penjajahan Belanda adalah di tahun 1592. Namun, seperti yang kita tahu bersama dan lewat sumber-sumber tertulis mengatakan bahwa Belanda pertama kali datang dan menginjakkan kakinya di bumi Nusantara adalah pada tahun 1596 yang saat itu dinakhodai oleh Cornelis de Houtman.
Penjajahan Belanda atas Indonesia tidaklah selama 350 tahun lamanya. Apabila pun dikatakan 350 tahun lamanya itu adalah benar, lantas apakah benar sat pertama kali bangsa Belanda datang ke bumi Nusantara mereka langsung dapat menaklukkan daerah-daerah Nusantara yang tersebar luas ini?
Lalu, sebenarnya berapa lama bangsa Belanda menjajah Indonesia? Untuk menjawab hal tersebut tentunya akan melahirkan berbagai pendapat. Mengutip dari pendapat ahli hukum internasional berdarah Belanda-Indonesia yaitu G. J. Resink, beliau mengatakan kalau Indonesia benar-benar dijajah oleh Belanda adalah hanya selama 40-50 tahun lamanya. Â Pandangannya ini dirangkum dalam publikasi jurnal milik Anju Nofarof Hasudungan yang dimuat dalam Jurnal Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah.
Hal ini dikatakan beliau atas dasar perhitungannya yang mengatakan kalau Indonesia benar dijajah sepenuhnya saat kerajaan Aceh telah ditaklukkan oleh Hindia Belanda dan mereka dipaksa untuk menandatangani perjanjian pada tahun 1904 yang menyatakan kalau kerajaan Aceh mengakui kedaulatan Hindia Belanda dan menyatakan diri sebagai bagian dari Hindia Belanda. Maka atas dasar perhitungannnya itu beliau mengatakan kalau lamanya Belanda menjajah Indonesia adalah sekitar 40-50 tahun.
Pendapat lain dikemukakan oleh Dr Lilie Suratminto, M.A. dari Universitas Indonesia, Dr Sri Margana dari Universitas Gajah Mada, dan Bonnie Triyana selaku Pemred Majalah Hsistoria. Ketiganya berpendapat bahwa Indonesia tidak dijajah Belanda selama 350 tahun. Menurut Dr Sri Margana, waktu penjajahan Belanda dapat dihitung sejak VOC dinyatakan bangkrut dan diambil alih pemerintah Belanda pada 1800.
Pendapat ketiganya dapat dikatakan demikian atas dasar bahwa pemerintahan Belanda di zaman VOC bukanlah masa penjajahan melainkan sebuah kapitalisme untuk misi dagang. Dr Lilie menambahkan bahwa yang disebut masa kolonial itu berarti penjajah telah mendirikan pemerintahan, lengkap dengan undang-undang, aparat hukum, serta angkatan bersenjatanya.
Ketiganya menyepakati bahwa Indonesia benar-benar dijajah oleh Belanda sejak VOC dibubarkan dan pemerintah kerajaan Belanda mengambil alih pemerintahannya atas Hindia Belanda saat itu. Maka dapat dikatakan kalau lama dari bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda adalah sekitar 142 tahun dan di masa awal terdapat penjajahan oleh bangsa Perancis dan Inggris. Jadi, lama bangsa Belanda benar-benar menjajah Indonesia adalah 126 tahun.
Akan tetapi, sebelum kita tak dapat menghakimi sepenuhnya pernyataan tentang lama Indonesia dijajah oleh Belanda adalah 350 tahun. Kita terlebih dahulu harus mengetahui atas dasar apa pernyataan tersebut dikeluarkan. Ternyata, pernyataan tersebut pertama kali dikatakan oleh presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno untuk membakar semangat mempertahankan kemerdekaan rakyat Indonesia saat agresi militer, dan ternyata banyak diikuti oleh tokoh-tokoh perjuangan lainnya. Maka, dapat disimpulkan kalau pernyataan yang mengatakan kalau Indonesia dijajah selama 350 tahun lamanya adalah sebuah upaya untuk membakar semangat perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia bukan sebuah fakta yang harus kita telan bulat-bulat.
