Mohon tunggu...
M Zia Al Ayyubi
M Zia Al Ayyubi Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar, Penulis, Mahasiswa

Santri Ponpes Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fungsi Al-Qur'an di Kehidupan Modern Saat Ini

17 Agustus 2023   13:45 Diperbarui: 17 Agustus 2023   13:49 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur’an menjadi kitab suci yang sakral bagi umat Islam sejak diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad 1400 abad silam. Tidak disangka-sangka, Al-Qur’an dalam era kontemporer memegang banyak peranan dalam kehidupan komunitas masyarakat Islam. Banyak sekali kasus dan peristiwa yang terjadi di masyarakat yang harus melibatkan Al-Qur’an dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, Al-Qur’an di sini bukan hanya sebagai petunjuk, namun juga sebagai obat pemecah segala masalah.

Hal-hal inilah yang dibahas Farid Esack dalam tulisannya Al-Qur’an in the Life of Muslims, bahwa Al-Qur’an memiliki banyak fungsi dalam kehidupan modern. Seperti ketika ibu Farid Esack menghidangkan makanan, beliau membaca ayat-ayat yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kelezatan saat menyantap makanan tersebut. Kasus lainnya saat ada seorang perempuan memberi makan anjingnya, dia lalu membaca ayat-ayat yang bertujuan untuk menghindarkan anjingnya dari kemungkinan penyakit yang datang padanya.

Farid Esack menyimpulkan fungsi utama Al-Quran menjadi dua macam, yaitu sebagai bacaan (recitation) dan pedoman (guidance). Fungsi Al-Qur’an sebagai bacaan terjadi dalam berbagai macam kasus. Farid Esack menyontohkan sebuah fenomena yang terjadi di Kota Cape Town, Afrika Selatan. Ada sebuah tim rugbi di kota tersebut yang memperingati ulang tahun timnya yang kelima dengan membaca Al-Qur’an lembar per-lembar.

Ada juga fungsi Al-Qur’an sebagai bacaan yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah seni menarik yang disebut kaligrafi. Banyak muslim menggunakannya dengan menempelkannya di dinding-dinding rumah mereka untuk menghias dan mempercantik ruangan atau sebagai tolak bala untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Fungsi Al-Qur’an sebagai guidance mengambil kasus ketika Farid Esack berkunjung ke India dan menemui sekelompok orang di sana yang meyakini bahwa Al-Qur’an mengawasi kita dan menjadi perantara manusia dengan Allah kelak pada hari kiamat. Ada pula kepercayaan yang meyakini bahwa apabila ayat-ayat Al-Qur’an dibacakan ketika seorang akan meninggal dunia, maka arwahnya akan pergi dengan tenang, hal itu juga berdampak pada keluarga yang ditinggalkan, mereka akan melepas kepergiannya dengan damai dan tentram.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Al-Qur’an merupakan “sesuatu yang hidup” dalam kehidupan umat Islam, dan manusia pada umumnya.

Kasus-kasus  yang banyak terjadi di tengah masyarakat tersebut seolah menegaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an memiliki fungsi berlimpah bukan hanya sebagai kitab petunjuk tapi juga sebagai ­asy-Syifa’ atau obat. Dalam membacanya pun manusia diperintahkan untuk mengeraskan suara. Karena pada dasarnya dalam Al-Qur’an terdapat kata qul yang merupakan peringatan tegas bahwa Al-Qur’an harusnya dibaca dengan keras.

Al-Qur’an yang notabene kalam-kalam Allah memang pantas diyakini sebagai suatu yang sakral. Bagaimana tidak, tidak sedikit masalah yang dapat diselesaikan melalui campur tangan Al-Qur’an.

Al-Qur’an turun dengan menggunakan bahasa Arab. Bukan tanpa alasan, Farid Esack mengungkapkan keistimewaan bahasa Arab dalam tulisan sebagai bahasa ibu Al-Qur’an. Allah melebihkan dan mengunggulkan bahasa Arab dari bahasa apapun di dunia dengan menjadikannya sebagai bahasa mukjizat terbesar umat Islam.

Oleh karena itu, bahasa Arab menjadi hal yang “dianggap” sakral juga bagi umat Islam. Pendapat Ibnu Manzur sebagaimana yang dikutip oleh Farid Esack dalam tulisannya mengatakan bahwa Arab merupakan negara ibunya, bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab juga menjadi bahasa penduduk surga.

Bukan hanya sebagai obat atau jimat, Al-Qur’an ternyata juga memiliki pengaruh dan kekuatan bagi siapa saja yang menguasainya. Dalam era modern, banyak sekali kompetisi yang berlatar belakang Al-Qur’an. Seperti lomba tilawah Al-Qur’an, lomba insya’ Al-Qur’an, lomba tahfidz Al-Qur’an, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun