Mohon tunggu...
muhammad zhafirelbahy
muhammad zhafirelbahy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - freelancer

Mahasiswa Universitas Darussalam pegiat jurnalistik dan Media massa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teriakan Rakyat atas Kenaikan Harga Beras Tidak Bisa Tergolong Lumrah

4 Maret 2024   22:19 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang disebut sebenarnya membandingkan antara harga skincare dan harga beras adalah hal yang lucu, pasalnya jenis skincare yang jelas bukan dari kebutuhan pokok malah dibandingkan dengan harga beras yang jelas merupakan jenis kebutuhan pokok. memang mayoritas masyarakat memakai skincare namun itu dalam rasio mayoritas dan bukan pokok yang menyeluruh. skincare mungkin kebanyakan dipakai oleh para wanita dan sedikit dipakai oleh pria, skincare pula banyak dipakai para berkecukupan tapi tidak dengan yang tidak berkecukupan. justru nasi yang menjadi komoditi utama yang dipakai oleh semua orang. dari hal kecil seperti ini saja sudah bisa kita simpulkan bahwa nasi lebih penting daripada skincare.

bisa kita bayangan lebih panik mana jika beras langkah atau skincare langkah. pasti jawabannya lebih baik skincare langkah daripada beras yang langkah. dari perkataan oknum tersebut dapat disimpulkan bahwa kurangnya pandangan beliau terhadap rakyat kecil. meski perkataan yang dilontarkan tidak terlalu formal namun memiliki makna persuasif yang membahayakan. kata tersebut dapat menjadikan orang" yang kebetulan kurang suka riset berpendapat bahwa kenaikan harga beras ialah bentuk kelumraran yang tidak perlu diperhatika asal usulnya lagi. padahal kenaikan beras, harus sangat diteliti asal usulnya, sehingga kenaikan harga tersebut dapat dianggap lumrah dengan segala sebab sebabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun