Perilaku pro-lingkungan adalah langkah bagi setiap individu untuk berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan. Stern (2000) mendefinisikan perilaku pro-lingkungan sebagai perilaku yang memiliki dampak positif terhadap ketersediaan sumber daya alam serta perilaku yang secara positif memengaruhi struktur dan dinamika ekosistem sekitarnya. Dengan menerapkan perilaku pro-lingkungan, diharapkan setiap orang mendasarkan tindakannya pada upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Stern (1999) mengklasifikasikan perilaku ini ke dalam tiga jenis, yaitu perilaku pembelian hijau (green purchase behavior), perilaku kewarganegaraan yang baik (good citizenship behavior), dan perilaku aktivisme lingkungan (environmental activist behavior).
Perilaku pembelian hijau melibatkan perhatian terhadap konsekuensi dan manfaat lingkungan yang terkait dengan pembelian produk atau jasa tertentu (Moisander, 2007; Scheffer, 1991). Artinya, seseorang yang menerapkan perilaku ini akan berupaya mempertimbangkan apakah pembelian pribadi mereka---baik harian maupun bulanan---berdampak pada masa depan planet ini. Para peneliti menyarankan bahwa mereka yang terlibat dalam perilaku pembelian hijau hanya memberikan dampak pada sektor-sektor kecil menuju masa depan yang berkelanjutan. Beberapa contoh perilaku pembelian hijau adalah membeli lampu LED alih-alih CFL atau jenis lampu lainnya, mengurangi pembelian produk dengan kemasan plastik sekali pakai, dan membeli hasil pertanian lokal
Berbeda dengan perilaku pembelian hijau yang terbatas pada pembelian produk ramah lingkungan, perilaku kewarganegaraan yang baik adalah aktivitas yang tidak terkait pembelian tetapi memiliki dampak positif pada lingkungan (Yong-ki, dkk., 2014). Aktivitas ini biasanya didasarkan pada alasan-alasan publik. Seseorang yang terlibat dalam perilaku ini membuat keputusan berdasarkan potensi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Perilaku ini sering dipahami tidak hanya memengaruhi lingkungan pribadi tetapi juga komunitas tempat mereka berpartisipasi. Contohnya, seseorang yang melakukan perilaku kewarganegaraan yang baik sering kali berpartisipasi dalam kegiatan daur ulang atau pembersihan lingkungan secara komunitas.
Perilaku aktivisme lingkungan didefinisikan sebagai perilaku yang mengarah pada tindakan individu atau kelompok untuk melindungi atau membantu lingkungan. Mereka yang terlibat dalam gerakan ini mengidentifikasi isu-isu yang mengancam kelangsungan hidup planet ini, mulai dari tingkat komunitas hingga global, dan kemudian mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesadaran atau menghasilkan solusi yang secara langsung menangani masalah tersebut. Perilaku ini sering kali diklasifikasikan sebagai bentuk perilaku kolektif karena biasanya melibatkan tindakan publik seperti berkomunikasi dengan perwakilan pemerintah untuk menyampaikan masalah lingkungan atau mendukung organisasi lingkungan (Yong-ki, dkk., 2014). Contoh-contohnya meliputi keanggotaan dalam kelompok lingkungan (Edwards & Oskamp, 1992; Manzo & Weinstein, 1987), terlibat dalam protes lingkungan, dan mempromosikan pentingnya perilaku pro-lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu lingkungan.
Ketiga jenis perilaku pro-lingkungan ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan planet kita. Perilaku pembelian hijau menjamin gaya hidup pribadi yang lebih sehat dan berdampak positif pada lingkungan. Sementara itu, perilaku kewarganegaraan yang baik memastikan dampak yang lebih besar dari tindakan sehari-hari dalam menciptakan komunitas yang lebih baik. Terakhir, perilaku aktivisme lingkungan memperkuat upaya tersebut menjadi tindakan kolektif dan kolaboratif yang tidak hanya berdampak pada tingkat komunitas tetapi juga pada tindakan publik yang lebih luas.
Sebagai kesimpulan, setiap orang perlu menerapkan jenis-jenis perilaku pro-lingkungan ini pada tingkat mana pun yang mereka mampu untuk turut berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI