Mohon tunggu...
Muhammad Zarkasyi Darussalam
Muhammad Zarkasyi Darussalam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa ITS prodi Teknik Kelautan yang tertarik dengan inovasi di bidang maritim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Definisi dan Teori Lempeng Tektonik Pemicu Gempa Bumi

17 April 2024   20:42 Diperbarui: 17 April 2024   20:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gesekan juga menyebabkan benturan. Kedua lempeng saat ini saling terkait. Sejak kaitan lempeng terbentuk, terhimpun tegangan besar. Para peneliti memperkirakan, seluruh kawasan ini terancam bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

Lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi selalu bergerak dinamis. Sehingga terutama di bagian pinggirnya kerap terjadi gempa bumi. Kawasan gempa bumi paling terkenal adalah yang disebut cincin api Pasifik, yang membentang dari Chile di Amerika Selatan melintasi pantai timur Amerika Utara, Jepang, Filipina, Indonesia hingga ke kawasan kepulauan Tonga.

 

Di perairan lepas pantai Jepang, dua lempeng saling bertabrakan dan saling mendorong tepi kedua lempeng tersebut akhirnya terdorong ke dalam interior bumi. Pelat yang melengkung meluncur ke bawah pelat yang lebih padat. Ketika tegangan yang ditimbulkan oleh tumbukan lempeng tiba-tiba terlepas, maka terjadilah bencana alam yang disebut gempa besar. Gempa bumi yang kuat di laut dapat menyebabkan bencana lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun