Mohon tunggu...
Muhammad Zaky Arrasyid
Muhammad Zaky Arrasyid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universirtas Airlangga

Saya adalah orang yang aktif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyebaran Penyakit Kaki Gajah di Indonesia

1 September 2024   10:09 Diperbarui: 1 September 2024   10:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut data Kementrian Indonesia secara kumulatif diperkirakan memiliki total 7.955 kasus filariasis kronis atau kaki gajah pada tahun 2023. Pada tahun 2023, terdapat 204 kasus positif penyakit kaki gajah. Jumlah tersebut mengalami penurunan pada tahun sebelumnya 2022 yang mencapai hingga 8.635 kasus.

Meskipun jumlah korban yang terjangkit penyakit tersebut cukup banyak, tetap saja banyak orang yang tidak melakukan hal-hal preventif agar tercegah dari penyakit tersebut terutama pada masyarakat yang tinggal pada daerah subtropis dan tropis dengan warga yang sudah terinfeksi dan bahkan menganggap remeh mengenai penyebaran penyakit tersebut. Hal ini juga bisa disebut sebagai salah satu faktor penunjang maraknya orang yang terjangkit kaki gajah di Indonesia.

Filariasis (Elephantiasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria (mikrofilaria) yang ditularkan melalui nyamuk. Penyakit ini bersifat kronis dan jika tidak diobati dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup berupa pembesaran kaki, tangan, dan alat kelamin baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi.

Gejala utama yang akan muncul akibat kaki gajah adalah pembengkakan parah di bagian tubuh yang terinfeksi. Pembengkakan ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan kecacatan dan sulit untuk diobati. Oleh karena itu, ada beberapa cara agar tercegah dari penyakit ini terkhusus untuk masyarakat yang tinggal satu wilayah dengan korban terjangkit kaki gajah

Langkah-langkah tersebut adalah

  • memakai pakaian panjang
  • mengoleskan losion anti-nyamuk di kulit
  • tidur di dalam kelambu
  • serta membersihkan genangan air yang terlihat di sekitar rumah

Dengan ini, masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit yang sangat berbahaya ini.

Sumber Referensi

Ernawati, A. (2017). Faktor Risiko Penyakit Filariasis (Kaki Gajah). Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK, 13(2), 105-114.

(http://103.110.43.37/index.php/jl/article/view/98)

Juhanto, A., & Miranti, M. (2020). FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KAKI GAJAH DI DESA KANYURANG KECAMATAN LIUKANG KALMAS KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN. Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 5(1), 38-45.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun