Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Perang Sarung: Tradisi yang Membahayakan di Balik Suasana Ramadan

2 April 2024   07:57 Diperbarui: 2 April 2024   08:03 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: VOI)

Di tengah antusiasme menyambut Ramadan, tradisi unik dan kreatif sering kali muncul di berbagai komunitas Muslim. Namun, di balik kegembiraan itu, terdapat praktik yang menimbulkan risiko serius bagi keselamatan individu. Salah satu tradisi yang kontroversial adalah "Perang Sarung", di mana peserta saling lempar sarung sebagai bagian dari kegiatan yang dianggap menghibur.

Mengingat nuansa keagamaan bulan Ramadan, kegiatan ini mungkin terlihat sebagai bentuk kebersamaan dan hiburan. Namun, tanpa pengawasan yang tepat, "Perang Sarung" bisa berubah menjadi situasi berbahaya yang mengancam keselamatan dan kesehatan peserta.

Dalam tradisi ini, peserta sering kali melibatkan diri dalam lemparan sarung dengan intensitas yang tinggi dan tanpa perencanaan yang matang. Akibatnya, mereka rentan mengalami cedera serius seperti luka kepala, luka mata, atau bahkan patah tulang. Selain itu, ketika kegiatan ini dilakukan saat berpuasa, risiko dehidrasi dan kelelahan juga meningkat karena hilangnya cairan dan energi tubuh.

Meskipun niat awalnya mungkin untuk bersenang-senang dan mempererat tali persaudaraan, penting untuk mengingat bahwa keselamatan dan kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Sebagai umat Muslim, kita dituntut untuk menjaga tubuh sebagai amanah dari Allah SWT.

Para ulama telah menegaskan bahwa menjaga kesehatan dan keselamatan diri adalah bagian dari agama. Nabi Muhammad SAW telah memberikan petunjuk yang jelas tentang pentingnya menjaga tubuh dari segala bentuk bahaya dan kerusakan. Dalam hadisnya, beliau bersabda, "Tidak ada kemudaratan dan tidak boleh memberi kemudaratan" (HR. Ibnu Majah).

Oleh karena itu, sementara berbagi kebahagiaan dan kesenangan dalam menjalankan ibadah puasa, penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa tradisi yang kita lakukan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Mari bersama-sama merayakan bulan Ramadan dengan penuh keberkahan dan keamanan, tanpa harus mengorbankan keselamatan diri.

Dengan mempertimbangkan hal ini, penting bagi komunitas Muslim untuk mempertimbangkan kembali tradisi "Perang Sarung" dan mencari alternatif kegiatan yang lebih aman dan bermanfaat untuk dilakukan selama bulan Ramadan. Dengan demikian, kita dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan fokus pada pencapaian spiritual yang lebih mendalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun