Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Muntah Membatalkan Puasa, Apakah Iya?

27 Maret 2024   09:59 Diperbarui: 27 Maret 2024   10:04 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Iya? (Ilustrasi dok. pribadi)

Bulan suci Ramadan membawa berkah bagi umat Islam di seluruh dunia, dimana umat Muslim beribadah dengan puasa sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Namun, dalam menjalankan ibadah puasa, kadang-kadang situasi tak terduga seperti muntah dapat terjadi. Pertanyaan pun muncul: apakah muntah membatalkan puasa? Bagaimana hukumnya dalam pandangan agama Islam, dan apakah ada dalil yang mendukung?

Muntah adalah tindakan keluarnya isi lambung melalui mulut. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan pencernaan, konsumsi makanan yang tidak cocok, atau kondisi kesehatan tertentu. Dalam konteks ibadah puasa, muntah dapat menjadi persoalan yang menimbulkan keraguan terkait kesahihan puasa seseorang.

Di antara ulama, terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah muntah membatalkan puasa atau tidak. Sebagian ulama berpendapat bahwa muntah tidak membatalkan puasa, kecuali jika muntah itu disengaja atau dilakukan secara sadar, maka puasanya menjadi batal. Mereka berargumen bahwa muntah merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan diluar kendali seseorang, sehingga tidak mengganggu kesucian ibadah puasa.

Salah satu dalil yang mereka gunakan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang muntah secara tidak disengaja, maka dia tidak perlu mengqadha (mengganti) puasanya."

Namun, ada juga ulama yang berpendapat sebaliknya, bahwa muntah dapat membatalkan puasa, terutama jika terjadi dengan sengaja atau disertai dengan keluarnya benda-benda yang berasal dari lambung. Mereka berpendapat bahwa muntah yang disebabkan oleh seseorang dengan sengaja, seperti memasukkan jari ke dalam mulut, akan membatalkan puasanya.

Pendapat ini didukung oleh hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang muntah karena disengaja, maka hendaklah dia mengqadha puasanya."

Dalam menjawab pertanyaan apakah muntah membatalkan puasa, sangat penting untuk memperhatikan konteks dan penyebab muntah itu sendiri. Muntah yang terjadi secara tidak disengaja atau diluar kendali seseorang umumnya tidak membatalkan puasa, sedangkan muntah yang disebabkan oleh tindakan sengaja atau oleh kondisi kesehatan tertentu dapat membatalkan puasa, tergantung pada keadaan dan faktor-faktor lainnya.

Dalam Islam, prinsip utama yang harus dipegang teguh adalah menjaga kesucian dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, sebaiknya setiap individu memahami dengan baik hukum-hukum agama yang terkait dengan puasa, serta selalu berusaha untuk mengikuti ajaran agama dengan penuh kesadaran dan keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun