Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Misteri Terbongkar: Jejak Sejarah dan Asal Usul Kata "Puasa" (Siyam/Soum)

16 Maret 2024   13:18 Diperbarui: 18 Maret 2024   10:26 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asal-usul kata puasa

Dalam berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, praktik berpuasa telah menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual dan keagamaan. Namun, dari mana asal usul kata "puasa" atau "siyam" atau "soum" ini berasal? Mari kita telusuri jejak sejarahnya.Kata "puasa" dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Sanskerta, yakni "upavasa". Dalam Bahasa Sanskerta, "upavasa" memiliki makna "menjauh" atau "mendekatkan diri kepada Tuhan". Konsep ini mengandung arti bahwa dengan berpuasa, seseorang menjauhkan diri dari hal-hal duniawi dan mendekatkan diri kepada spiritualitas dan keberkahan.

Sementara itu, dalam Islam, praktik berpuasa dikenal dengan istilah "siyam" (bahasa Arab: ). Kata "siyam" berasal dari akar kata "s-y-m" yang berarti "menahan diri" atau "menahan sesuatu". Dalam konteks Ramadan, siyam mengacu pada menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Sedangkan dalam Bahasa Arab lokal, terutama di Timur Tengah, istilah "soum" digunakan secara umum untuk merujuk pada praktik berpuasa. Istilah ini juga memiliki akar kata yang sama dengan "siyam", yang berarti menahan diri atau menahan sesuatu.

Asal usul kata-kata ini mencerminkan esensi spiritual dari praktik berpuasa di berbagai agama dan kepercayaan. Dalam agama-agama yang menganut praktik berpuasa, tujuan utama dari puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga sebagai bentuk pengendalian diri, pembersihan spiritual, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Praktik berpuasa juga diyakini memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan kesadaran spiritual. Oleh karena itu, puasa tidak hanya merupakan ibadah yang dilakukan dalam rangka pengabdian kepada Tuhan, tetapi juga sebagai cara untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Dengan demikian, asal usul kata-kata seperti "puasa", "siyam", atau "soum" tidak hanya menunjukkan aspek linguistik, tetapi juga menyiratkan makna mendalam tentang arti dan tujuan dari praktik berpuasa dalam berbagai tradisi keagamaan. Semoga pemahaman ini membantu kita untuk lebih menghargai dan menghayati makna dari ibadah berpuasa di tengah-tengah kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun