Mohon tunggu...
Muhammad Zair
Muhammad Zair Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Pemasaran dan Branding Kripik Tempe di Desa Beji, Batu, Jawa Timur

31 Oktober 2023   00:06 Diperbarui: 31 Oktober 2023   00:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengabdian TIM 2 PMM Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Beiji, Batu, Jawa Timur (Dokpri)

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah salah satu program pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kepada masyarakat. Melalui program ini mahasiswa diharap mampu memberikan kontribusi nyatanya dalam meyelesaikan permasalahan yang eksis ditengah masyarakat. PMM tematik Kelompok 2 merupakan salah satu kelompok yang berperan dalam membantu meningkatkan pemasaran dan branding kripik tempe di Desa Beji, Batu, Jawa Timur. Desa ini terkenal sebagai salah satu desa wisata di kota batu yang dikenal dengan produksi kripik tempenya sebagai salah satu daya tarik wisatawan. Selain itu mayoritas penduduk juga menjadikan produksi dan penjualan tempe sebagai sumber pendapatan utama untuk menopang perekonomian keluarga. Tim PMM kelompok 2 terdiri dari Dani Maulana Yusuf, Muhammad Zair Baitil Atiq, Aloysius Gonzaga Alnabe, dan Jasmin Putri Jelita yang dibimbing langsung oleh Ibu Septi Nur Wulan Mulatmi, S.Pt., M.Sc. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) ini berinisiasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan pemasaran produk yang masih dihadapi oleh masyarakat Desa Beji.

Kegiatan ini diawali dari rapat teknis yang dilakukan seluruh anggota kelompok untuk membuat perencanaan dan pematangan agenda yang akan di laksanakan selama di desa nanti nya. Untuk mematangkan perencanaan, para anggota juga mengikuti training Design Thinking yang diadakan oleh International Relation Office (IRO) Universitas Muhammadiyah Malang untuk membantu pemetaan ide dan solusi yang akan di implementasikan nantinya dalam membantu pemasaran dan branding kripik tempe di Desa Beji. Setelah tahap tersebut selesai kami melakukan observasi secara langsung di desa Beji selama 3 hari dan melakukan wawancara mendalam secara lansung kepada pelaku pembuat kripik tempe untuk menemukan permasalahan apa saja masih dihadapi oleh mereka dalam memasarkan produk. Kemudian data yang sudah terkumpul dikelompokkan dan dianalisis untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh penjual.  Melalui data tersebut kami menyimpulkan bahwa kurang pahamnya akan pemanfaatan e-commerce untuk penjualan, minimnya strategi pemasaran, serta tampilan produk yang cenderung monoton dan kurang menarik menjadi salah satu hambatan yang sering kali dialami oleh penjual.

Wawancara bersama pelaku bisnis kripik tempe di Desa Beji (Dokpri)
Wawancara bersama pelaku bisnis kripik tempe di Desa Beji (Dokpri)
Berdasar kebutuhan tersebut kami berinisiasi untuk melakukan re-design produk kripik tempe yang telah digunakan, memberikan pelatihan terkait dengan pemasaran dan promosi produk melalui media sosial, membantu membuat design toko di e-commerce, serta membantu pembuatan link terintegrasi yang nantinya akan memudahkan customer dalam membeli produk yang diinginkan melalui sistem Barcode. Realisasi solusi ini dimulai dari pembuatan prototype yang mana dilanjutkan dengan evaluasi prototype dengan mengkonfirmasi kepada pihak penjual secara langsung agar solusi yang ditawarkan tetap sesuai dengan apa yang penjual inginkan. Setelah melakukan evaluasi kami melakukan perbaikan prototype dan difinalisasi sebelum kami realisasikan menjadi suatu produk nyata.

Presentasi design product baru kepada masyarakat Desa Beji (Dokpri)
Presentasi design product baru kepada masyarakat Desa Beji (Dokpri)

Pada minggu terakhir pengabdian, kami melakukan presentasi hasil prototype design produk yang telah kami buat secara langsung kepada masyarakat Desa Beji yang datang ke gallery walk kami di Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka sangat antusias untuk melihat presentasi design produk dan e-commerce yang kami buat dengan memberikan berbagai macam usulan dan saran untuk implementasi dari prototype ini. Selanjutnya hasil prototype yang telah kami buat diserahkan secara langsung kepada masyarakat desa untuk digunakan dan diimplementasikan dalam penjualan kripik tempe mereka. Melalui solusi ini kami harap dapat membantu meningkatkan penjualan dan pemasaran kripik tempe di Desa Beji terutama setelah masa pandemi ini yang mana telah berdampak sangat besar bagi menurunnya penjualan produk mereka. Kami harap juga dengan hadirnya pemasaran yang lebih modern ini, produk kripik tempe Desa Beji dapat dikenal dan dikonsumsi lebih luas oleh masyarakat di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun