Mohon tunggu...
Muhammad ZainalIbad
Muhammad ZainalIbad Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA

Minat pada perencanaan transportasi, perencanaan kota, pengelolaan perkotaan, dan politik perkotaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pendidikan Indonesia: Meningkatkan Kualitas Guru sebagai Kunci Utama

9 Oktober 2023   11:49 Diperbarui: 9 Oktober 2023   16:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengisi soal, kita umumnya merasa lebih mudah saat dihadapkan dengan soal pilihan ganda daripada soal uraian. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, soal pilihan ganda memberikan pilihan jawaban yang terbatas, sehingga membuat mereka memiliki peluang lebih besar untuk menebak jawaban yang benar jika mereka tidak yakin. Kedua, soal pilihan ganda sering kali memiliki struktur yang lebih terorganisir, yang memudahkan untuk mencari petunjuk atau informasi dalam teks soal atau bahan bacaan yang diberikan.

Pandangan kita terhadap soal pilihan ganda dapat bervariasi. Beberapa mungkin merasa bahwa soal ini lebih efisien karena memungkinkan mereka untuk menjawab lebih cepat dan lebih mudah mengukur kemampuan mereka. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa soal pilihan ganda dapat menjadi kurang menggali pemahaman mendalam dan hanya menguji pengetahuan dasar.

Soal uraian dalam pendidikan memiliki potensi untuk memengaruhi perubahan dalam proses pembelajaran jika digunakan secara efektif dan diintegrasikan dengan baik dalam sistem pendidikan. Ini karena soal uraian dapat memotivasi siswa untuk memahami konsep secara mendalam, mendorong pemikiran kritis, dan mengembangkan keterampilan komunikasi tertulis yang penting. Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan dalam pendidikan tidak hanya tergantung pada jenis soal ujian, tetapi juga pada sejumlah faktor lain seperti kurikulum yang relevan, metode pengajaran yang inovatif, pelatihan guru yang baik, dan dukungan siswa yang holistik. Untuk mencapai perubahan yang signifikan dalam pendidikan, dibutuhkan pendekatan yang komprehensif dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, dan komunitas pendidikan. Soal uraian dapat menjadi salah satu alat yang mendukung perubahan ini, tetapi kesuksesannya bergantung pada konteks dan implementasinya dalam sistem pendidikan yang lebih besar.

Keputusan untuk mengubah sistem ujian menjadi lebih berfokus pada soal uraian atau menjaga keseimbangan dengan soal pilihan ganda adalah kebijakan yang kompleks dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Apakah perubahan tersebut efektif atau tidak akan sangat tergantung pada banyak faktor, termasuk tujuan pendidikan, konteks sosial dan budaya, serta implementasi yang dilakukan.

Keuntungan dari mengubah sistem ujian menjadi lebih berorientasi pada soal uraian adalah potensi untuk mengukur pemahaman yang lebih mendalam dan mendorong pemikiran kritis serta keterampilan komunikasi siswa. Ini dapat sesuai dengan pendekatan pendidikan yang lebih holistik yang menekankan pemahaman konsep daripada sekadar menghafal informasi.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan perubahan semacam ini. Pertama, waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menilai jawaban soal uraian bisa jauh lebih besar daripada untuk soal pilihan ganda. Kedua, penilaian jawaban uraian dapat subjektif, dan ini memerlukan upaya untuk memastikan konsistensi dalam penilaian. Ketiga, perubahan semacam ini memerlukan pelatihan guru yang baik untuk merancang dan menilai soal uraian dengan tepat.

Selain itu, penting untuk memperhitungkan konteks dan budaya pendidikan setiap negara atau wilayah. Sistem ujian yang efektif dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan nilai-nilai lokal. Terakhir, perubahan semacam ini harus didukung oleh pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pemerintah.

Jadi, apakah mengubah sistem ujian menjadi lebih berfokus pada soal uraian efektif atau tidak akan sangat bergantung pada bagaimana perubahan tersebut direncanakan, diimplementasikan, dan diintegrasikan ke dalam konteks pendidikan yang ada. Perubahan semacam ini dapat memiliki potensi positif, tetapi harus dijalankan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat.

Yang lebih penting ialah peningkatan kualitas guru yang merupakan suatu langkah yang esensial dalam merubah pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan menyediakan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan bagi guru, yang mencakup peningkatan keterampilan pengajaran, pengetahuan terkini, dan penggunaan teknologi pendidikan. Selain itu, seleksi guru yang lebih ketat dan adil harus diterapkan, memastikan bahwa individu yang masuk ke dalam profesi ini adalah yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang diperlukan. Penggunaan kurikulum yang relevan dan pembaruan secara berkala juga menjadi kunci, sambil mendukung sistem evaluasi yang ketat untuk mengukur kemampuan pengajaran guru secara holistik. Kolaborasi antar-guru dan dukungan dari komunitas pembelajaran profesional juga perlu ditekankan, bersama dengan insentif dan penghargaan yang adil untuk guru yang berkinerja baik. Dengan pendekatan ini, kualitas guru dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan membawa perubahan positif dalam pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun