Mohon tunggu...
Muhammad ZainalAbidin
Muhammad ZainalAbidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan, Organisasi, dan Kegiatan Mahasiswa

20 Mei 2022   21:21 Diperbarui: 21 Mei 2022   02:57 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan baksos di panti asuhan Al-Barokah

Pendidikan memiliki peran penting bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu  bidang yang perlu diperhatikan pelaksanaanya. Di Indonesia pendidikan terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal.  Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum maupun khusus. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa  jenjang pendidikan formal yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan tinggi merupakan jenjang dalam pendidikan formal setelah pendidikan menegah dan mencakup progam pendidikan sarjana, diploma, magister, spesialis, dan doktor. Para pelajar yang sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi disebut sebagai mahasiswa.

Perguruan tinggi merupakan tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sebaik-baiknya. Di perguruan tinggi, selain memperoleh ilmu dari kelas yang diikutinya, mahasiswa juga dapat memperoleh ilmu dari kegaiatan-kegiatan lain yang disediakan oleh perguruan tinggi. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk memperoleh soft skills yang nantinya akan sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam dunia kerja setelah mahasiswa tersebut lulus.

Salah satu kegiatan yang dapat mahasiswa manfaatkan untuk mengembagkan soft skills adalah kegiatan keorganisasian dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah yang menampung mahasiswa dalam rangka mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh mahasiswa. Di dalamnya mahasiswa dapat melatih beberapa keterampilan, seperti keterampilan berkomunikasi, bersosialisasi, memecahkan masalah, bekerja dalam kelompok, dan keterampilan-keterampilan lain yang bermanfaat.

Organisasi mahasiswa membantu mahasiswa dalam mengoptimalkan perannya sebagai mahasiswa, sebagai agent of change, sebagai social control dan lainnya. Dalam hal ini, organisasi mahasiswa memberikan  banyak peluang bagi mahasiswa dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pengoptimalan peran mahasiswa. Diantara contoh-contoh kegiatan tersebut adalah galang dana, diskusi-diskusi ilmiah, mengadakan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat, dan bakti sosial.

Bakti sosial merupakan kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan bukan hanya oleh masyarakat namun juga oleh mahasiswa yang terlibat didalamnya. Kegiatan bakti sosial dapat mendorong mahasiswa untuk lebih mengenali lingkungannya dengan memperhatikan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Mahasiswa akan dituntut untuk mencari masyarakat atau pihak yang membutuhkan dan kemudian diberikan bantuan sebagai bentuk bakti sosial. Hal ini juga dapat menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa dan perasaan simpati mahasiswa.

Manfaat organisasi ini penulis rasakan sendiri saat penulis dan teman-teman penulis dari organisasi yang diikuti penulis melakukan kegiatan bakti sosial. Kegiatan tersebut berawal dari kegiatan galang dana yang dilakukan dengan membuat pamflet kemudian  disebarkan di media online. Setelah dana yang dikumpulkan dari galang dana tersebut dirasa cukup banyak, dana tersebut kemudian didistribusikan. Pendistribusian tesebut terbagi menjadi dua. Pertama dana tersebut disumbangkan ke panti asuhan di lingkungan sekitar dalam bentuk sembako. Kemudian dana tersebut digunakan untuk membuat takjil dan kemudian diberikan kepada masyarakat sekitar.

Panti asuhan yang menjadi sasaran bakti sosial adalah panti asuhan Al-Barokah yang berlokasi di Jalan Dokter Ismangil II No.39, RT.03/RW.04, Bongsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang. Panti asuhan ini di dirikan dengan harapan dapat menjadi tempat pengganti orang tua bagi anak-anak yang terlantar. Nama Al-Barokah sendiri diambil dari nama masjid yang ada di desa tersebut. Adapun visi dari panti asuhan tersebut adalah menolong anak yatim dari putusnya pendidikan dan membentuk mereka menjadi sumber daya bagi tegaknya nilai-nilai keislaman. Untuk misi-misi yang sejalan dengan visi dari panti asuhan sendiri adalah sebagai berikut:

  • Membantu anak yatim piatu dari himpitan ekonomi keluarga.
  • Menolong anak yatim piatu dari putus pendidikan.
  • Membekali anak yatim piatu dengan progam keahlian.
  • Melindungi anak dengan pendidikan nilai-nilai Qur'ani.
  • Menyelamatkan anak yatim piatu dengan ajaran pendidikan agama.

Dalam bakti sosial terebut, penulis dan teman-teman penulis pengawalinya dengan sambutan-sambutan, baik dari pihak organisasi penulis sendiri maupun dari pihak panti. Kemudian dilanjutkan dengan doa dan penyerahan sembako diakhir.

Kegiatan selanjutnya yang penulis dan teman-teman penulis lakukan adalah bagi takjil. Kegiatan ini dilakukan di dekat kampus tempat penulis kuliah dan sasarannya adalah masyarakat sekitar kampus yang dirasa membutuhkan. Kegitan bagi takjil ini dapat dilakukan karena dana yang terkumpul dari galang dana yang diadakan oleh organisasi bertepatan pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan dari pukul 16.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB dan alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar hingga akhir.

Selain dari segi sosial dan kemanusiaan, kegiatan-kegiatan di atas juga sesuai dengan ajaran kebaikan dalam agama Islam. Berikut ini beberapa dalil yang berhubungan dengan kegitan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun