Mohon tunggu...
Muhammad Zaidan Khalid Cahyadi
Muhammad Zaidan Khalid Cahyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Prodi Kedokteran Gigi Universitas Airlangga 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anxiety Dapat Menyebabkan Bunuh Diri?

7 Juni 2024   19:29 Diperbarui: 7 Juni 2024   19:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika kita dihadapkan dengan sebuah ujian, umumnya kita akan merasa Anxiety. Anxiety adalah sebuah kondisi dimana seorang individu mengalami perasaan yang tidak nyaman, gugup, dan gelisah yang tidak terkontrol. Anxiety ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi, tidak dapat tidur dengan nyenyak, mudah terpancing emosi, dan panik.  

Pada Indonesia, seringkali  anxiety dianggap sebagai  sebuah masalah kecil yang dapat menghilang seiring berjalannya waktu. Hal ini tidak sepenuhnya benar sebab anxiety yang dibiarkan terlalu lama dapat menganggu aktifitas sehari-hari, mulai dari kehilangan nafsu makan hingga timbul pikiran ingin bunuh diri.

Bunuh diri diartikan sebagai tindakan yang sengaja dilakukan oleh seorang individu untuk menghilangkan nyawanya. Pusat Informasi Kriminal Nasional Polri (PUSIKNAS) mencatat  bahwa sejak 1 Januari 2023 hingga 15 Desember 2023, angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia mencapai 1.226 jiwa yang dimana ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yaitu sebanyak 902 jiwa.

Bunuh diri yang ditimbulkan oleh kecemasan dapat disebabkan karena faktor lingkungan, keluarga, maupun individu. Lingkungan merupakan tempat yang sangat mempengaruhi jati diri dari seseorang. Misalnya seorang mahasiswa sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas dimana ia  dibebankan oleh tugas yang sangat banyak, hal ini menyebabkan sang mahasiswa mengalami anxiety yang apabila dibiarkan dapat berujung pada bunuh diri tergantung dari bagaimana ia menanggapi rasa anxiety tersebut.

Anxiety dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup yang positif. Mulai dengan hal dasar seperti mengonsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga, menjauhi minuman yang mengandung alkohol maupun kafein, banyak berinteraksi dengan orang-orang dan hal-hal positif lainnya. Apabila anxiety dirasa sudah parah, maka disarankan untuk berkonsultasi pada dokter spesialis kedokteran jiwa (Sp. KJ) atau psikolog.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun