Mohon tunggu...
Muhammad Zaid Alfaizi
Muhammad Zaid Alfaizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa asal Sukoharjo dengan semangat belajar dan hobi memotret hal-hal random. Sedang menimba ilmu agar bermanfaat bagi masyarakat, sambil mengabadikan momen unik di sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi Al Quran dan Tafsir di Era Modern: Tantangan dan Peluang

19 November 2024   11:05 Diperbarui: 19 November 2024   11:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi di era modern telah membawa Al-Quran dan tafsir ke dalam dunia digital, memungkinkan akses luas bagi kaum Muslimin untuk mempelajari Islam secara praktis. Digitalisasi juga menghadirkan peluang besar untuk meningkatkan Pendidikan Islam melalui teknologi. Namun di sisi lain, Digitalisasi juga menyisakan sejumlah tantangan yang perlu disikapi dan ditangani dengan serius.

Di satu sisi, digitalisasi menciptakan akses yang lebih luas dan cepat terhadap Al-Quran maupun Tafsir, memungkinkan umat Islam dari berbagai belahan dunia untuk mempelajari dan mendalami Islam tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Inovasi ini juga mendukung pelestarian tafsir klasik, seperti karya Ath-Thabari atau Al-Qurtubi, yang rentan rusak secara fisik kini tersedia dalam bentuk digital sekaligus memastikan keberlanjutan ilmu tafsir untuk generasi mendatang tanpa perlu takut risiko kehilangan. Kemajuan ini juga berdampak pada pendidikan Islam. Teknologi interaktif seperti video tafsir, podcast ulama, hingga integrasi kecerdasan buatan (AI) memungkinkan pembelajaran yang lebih menarik, terutama bagi generasi muda.

Namun, di sisi lain, digitalisasi juga menghadirkan tantangan serius. Salah satu tantangan utamanya adalah keotentikan dan kevalidan dari sebuah konten. Kemudahan akses sering kali membuka ruang bagi penyebaran tafsir yang tidak valid atau bahkan menyimpang, terutama dari sumber yang tidak terverifikasi. Selain itu, banyak pengguna cenderung memahami tafsir secara dangkal tanpa memperhatikan konteks atau metode ilmiah yang mendasari penafsiran tersebut.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah strategis. Lembaga keagamaan dan akademisi Islam perlu berkolaborasi untuk memastikan konten digital yang tersedia adalah valid dan sesuai syariat. Pendidikan literasi digital juga menjadi kunci, agar umat Islam mampu memilah konten yang benar dan memahami Al-Quran maupun Tafsir.

Secara keseluruhan, digitalisasi Al-Qur'an dan tafsir adalah langkah maju yang signifikan dalam penyebaran dan pemahaman ajaran Islam. Jika dikelola dengan bijak, transformasi ini tidak hanya menjadikannya lebih mudah diakses, tetapi juga relevan sebagai pedoman hidup di tengah dunia yang terus berubah. Dengan demikian, digitalisasi bukan sekadar adaptasi teknologi, melainkan langkah penting untuk menjaga keutuhan dan keindahan pesan ilahi di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun