Mohon tunggu...
Muhammad Zahran
Muhammad Zahran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mau buat tugas hihi

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis A Man Called Otto si Tua Pemarah yang Merindukan Istrinya

23 Januari 2024   16:53 Diperbarui: 23 Januari 2024   21:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Nama Sutradara: Marc Forster

Judul: A Man Called Otto

Jenis: Drama

Rumah Produksi: Sony Pictures

Durasi: 2 jam 6 menit

Tahun terbit: 2022

Dalam film "A Man Called Otto," Tom Hanks menghadirkan peran Otto Anderson, seorang lelaki tua yang keras kepala, tetapi kesedihan mendalam atas kehilangan istrinya menyelubunginya. Kehidupan Otto mengalami perubahan mendalam ketika keluarga Mendes, yang dipimpin oleh Mariana Treviño sebagai Marisol, pindah ke seberang jalan. Marisol, ibu yang tegar, dengan tekadnya, mampu merangkul sisi baik dalam diri Otto, menggali lapisan kelembutan di balik sifat pemarahnya. Manuel Garcia-Rulfo membintangi sebagai Tommy, suami Marisol yang unik dan penuh kasih sayang, menjalin hubungan yang menginspirasi dengan istri dan kedua putrinya, Luna (diperankan oleh Christiana Montoya) dan Abbie (diperankan oleh Alessandra Perez). 

Interaksi mereka dengan Otto memberikan momen haru dan lucu, membentuk ikatan keluarga yang tidak terduga. Rachel Keller memerankan Sonya, istri Otto dalam adegan kilas balik, memperkuat fondasi kisah cinta yang melatarbelakangi perubahan hidup Otto. Dengan akting penuh empati dan kehangatan, para aktor berhasil menciptakan narasi yang memukau tentang pertemuan tak terduga, kebaikan dalam kesedihan, dan perubahan hidup yang terbawa oleh kehadiran keluarga Mendes di kehidupan Otto.

Film ini bercerita tentang perjalanan emosional Otto Anderson, seorang lelaki tua yang semula terpuruk dalam kegelapan pikirannya. Kehidupannya yang terasa monoton dan penuh kesedihan setelah kehilangan istrinya mendapatkan sentakan tak terduga ketika keluarga Mendes pindah ke seberang jalan. Mariana Treviño, sebagai Marisol, ibu keluarga Mendes, dengan kegigihan dan kelembutannya, mampu menggali lapisan kelembutan di balik sikap pemarah Otto. Tom Hanks, dengan peran briliannya, menghadirkan dinamika kompleks karakter Otto. Awalnya terlihat sebagai tetangga yang pemarah dan terasing, kilas balik hidupnya membuka jendela ke dalam luka-luka emosionalnya. 

Konflik dalam cerita lahir dari keputusasaan dan isolasi diri Otto, yang mencapai titik terendahnya dengan niat kelam untuk mengakhiri hidup. Namun, pertemuan dengan keluarga Mendes membawa perubahan mendalam dalam perspektif hidupnya. Film ini bukan hanya menggambarkan perubahan Otto, tetapi juga memperkenalkan penonton pada karakter-karakter yang memberikan warna dan kehangatan pada kisah. Manuel Garcia-Rulfo, dalam perannya sebagai Tommy, suami Marisol, membawa nuansa unik dan penuh kasih sayang. Keluarga Mendes yang diisi oleh Luna (Christiana Montoya) dan Abbie (Alessandra Perez), kedua putri Marisol dan Tommy, memberikan lapisan kehidupan yang kaya dan penuh keceriaan. Interaksi Otto dengan berbagai karakter sekitarnya, seperti keluarga Mendes dan tetangga-tetangganya, memberikan momen-momen penuh emosi dan kehangatan. Dukungan dari Marisol setelah upaya bunuh diri menjadi pencerah dan mengubah pandangan Otto terhadap nilai kehidupan dan hubungan manusiawi. 

Film ini mencatat momen-momen haru dan sulit saat Otto berjuang dengan keputusan setelah upaya bunuh diri. Kilas balik tentang hubungannya dengan Sonya, istrinya yang telah meninggal, menggugah penonton tentang makna cinta dan perjuangan hidup. Interaksi dengan berbagai karakter, termasuk membantu seorang remaja transgender dan terlibat dalam menyelidiki rencana perusahaan yang tidak etis, menunjukkan transformasi karakter Otto dari seorang yang terpuruk menjadi sosok yang aktif dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Seiring berjalannya cerita, film menggali lebih dalam ke dalam lapisan kehidupan Otto. Dalam adegan yang menggambarkan perjuangannya dengan keputusan sulit, penonton dibawa pada momen penuh emosi dan introspeksi yang menggugah. 

Kehadiran Marisol dan keluarga Mendes menjadi katalisator bagi perubahan ini, menunjukkan bahwa kadang-kadang, pertolongan tak terduga datang dari tempat yang paling tidak terduga. Puncaknya terjadi dalam pemakaman Otto, yang dihadiri oleh banyak orang yang terinspirasi oleh kebaikan dan kasih sayangnya. Warisan yang ditinggalkannya menginspirasi teman-temannya untuk melanjutkan perjuangannya. Surat untuk Marisol, anak-anaknya, dan teman-temannya mencerminkan pemahaman mendalam Otto tentang makna hidup dan cinta, menciptakan kesan bahwa kebaikan dan kasih sayangnya akan terus hidup melalui orang-orang yang telah ia sentuh. 

Dengan akting yang penuh empati dan kehangatan, para aktor berhasil menciptakan narasi yang memukau tentang pertemuan tak terduga, kebaikan dalam kesedihan, dan perubahan hidup yang dihadirkan oleh keluarga Mendes di kehidupan Otto. Melalui gambaran kompleks karakter dan kisah yang penuh makna, film ini mengajak penonton untuk merenung tentang arti hidup, hubungan, dan perubahan yang dapat terjadi bahkan di saat-saat tergelap sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun