penyuluhan agama dengan tema Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu Selatan. Acara ini berlangsung pada hari Rabu, 25 September 2024, dari pukul 13.00 hingga 15.00, dan direncanakan sebagai kegiatan yang rutin dilaksanakan sebulan sekali.
Kaliwungu Selatan, 25 September 2024– Penyuluh agama dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kaliwungu, KH. Sajidin, bekerja sama dengan Mahasiswa Praktik Pengalaman Profesi (PPP) dari UIN Walisongo, menyelenggarakan kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman keagamaan masyarakat, khususnya tentang sejarah dan makna Maulid Nabi. Dalam kesempatan ini, KH. Sajidin, sebagai pembicara utama, menekankan pentingnya meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari. Menurut beliau, Maulid Nabi bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi harus menjadi momentum untuk memperdalam iman dan memperbaiki perilaku.
“Teladan dari Rasulullah SAW harus diinternalisasikan dalam setiap aspek kehidupan kita, mulai dari hubungan sosial, keluarga, hingga pekerjaan. Maulid Nabi mengingatkan kita tentang kasih sayang, kejujuran, dan keadilan yang beliau ajarkan,” ujar KH. Sajidin di hadapan jama'ah.
Selain ceramah dari KH. Sajidin, mahasiswa PPP UIN Walisongo juga berperan aktif dalam acara tersebut. Mereka tidak hanya membantu secara teknis dalam pelaksanaan acara, tetapi juga turut berpartisipasi dalam sesi diskusi dan tanya jawab dengan masyarakat. Hal ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di kampus dalam konteks nyata di masyarakat.
Peserta yang hadir, terdiri dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari remaja hingga orang tua, terlihat antusias mengikuti penyuluhan ini. Selain mendengarkan materi, mereka juga aktif berdialog dan bertanya seputar tema Maulid Nabi, serta bagaimana cara terbaik untuk meneladani Nabi dalam kehidupan modern.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami yang jarang mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para ulama dan mahasiswa. Semoga acara seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap bulannya,” ungkap salah satu warga Desa Wonorejo.
KH. Sajidin berharap, melalui kegiatan penyuluhan agama yang diadakan secara rutin, masyarakat semakin memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik, serta mampu membangun kehidupan sosial yang harmonis. Kolaborasi antara KUA dan mahasiswa PPP juga menjadi upaya penting dalam melibatkan generasi muda untuk berkontribusi dalam kegiatan keagamaan dan sosial di masyarakat.
Penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan yang tidak hanya memberikan pencerahan spiritual, tetapi juga memperkuat hubungan antara penyuluh agama, mahasiswa, dan masyarakat luas. Dengan penyelenggaraan yang rutin setiap bulannya, diharapkan penyuluhan agama ini bisa menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk terus memperdalam ilmu agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H