Mohon tunggu...
Muhammaad Yusuf Dzaky Maulana
Muhammaad Yusuf Dzaky Maulana Mohon Tunggu... -

semoga aku bisa membahagiakan orang tuaku

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Karya Tulisku

23 Februari 2014   23:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LAPORAN

Studi Religi, Ilmiah, Dan Budaya

2013-2014

Disusun oleh:

Nama                : Muhammad Yusuf  Dzaky Maulana

No.Induk           : 4958

SMA PGRI 1 GRESIK

31 Januari  2014

Halaman Pengesahan

Laporan Study Religi, Ilmiah, dan Budaya 2013 yang ditulis oleh :

Nama             : Muhammad Yusuf Dzaky Maulana

Kelas              : XI - IPS

No induk       :  4958

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan dapat disetujui

Gresik, 18 Januari 2014

Ketua  Panitia                                                    Pembimbing

Dra. Endang Yuni Lestari __Tri Zuni Astuti, S.Pd__

NPA – PGRI :1323010589                                      NPA – PGRI :1323010596

Mengetahui,

Kepala SMA PGRI 1 Gresik

Drs. H. Abdul Rokhim, M.Pd.

NPA – PGRI :1323010593

Kata  Pengantar

Assalamualaikum.wr.wb

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan studi tour dalam waktu yang telah ditentukan.

Tidak sedikit saya mengalami kesulitan dalam penyelesaian laporan ini, namun berkat kerja keras dan kerjasama yang saya dan teman – teman pertahankan, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :


  1. Bapak Drs. H Abdul Rokhim, M.Pd  selaku Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Gresik.
  2. Dra. Endang Yuni Lestari selaku ketua panitia studi tour kelas XI SMA PGRI 1 Gresik.
  3. Tri Yuni Astuti, S.Pd  selaku pembibing dan wali kelas XI.
  4. Teman – teman saya yang telah banyak membantu menyusun laporan ini.

Saya sadar betul kalau laporan yang telah saya buat ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu diperbaiki. Bukan berarti apa yang saya lakukan tidak ada artinya, karena saya telah berusaha dengan sungguh – sungguh dalam menyusun laporan ini.

Untuk itu, saya menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan bahan penulisan ini.

Gresik,

Penyusun

Daftar Isi

LEMBAR JUDUL………………………………………………………………   i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..  ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ..  iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………   iv

Bab 1.PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

A.TujuanPenelitian ……………………………… ………...……………       1

B.Tujuan Penelitian ……………………………… ………...……………       1

C.Manfaat Penelitian …………………………….. ………………………     2

Bab 2.PEMBAHASAN ………………………………………………………… 3

A.Studi Religi ……………………………………………………………..     3

1. Makam Sunan Muria …………………………………………………….3 2.Makam Sunan Kudus…………………………………... ……………….                               4

3. Makam Sunan Kalijaga............................................................................ ..  5

4. Makam Sunan Demak/ Raden Patah …….................................................   6

5. Masjid Kudus ………………………………………………………….....  7

6.Masjid Demak ............................................................................. ………..   8

B. Studi Budaya……………………………………………………  …. .   8

1.Kraton Yogyakarta ………………………………………………………    9

2.Taman Pintar ……………………………………………………………  10

3.Candi Prambanan ………………………………………………............. 12

C.Studi Ilmiah …………………………………………………………….. 18

Pabrik Gula Madu Baru ………………………………………………..   18

Bab 3.Penutup………………………………………………………………..… 22

A.Kesimpulan …………………………………………………………… 22

B. Saran …………………………………………………………………. 23

Daftar Pustaka ……………………………………  . …………………… 24

Lampiran ………………………………………………………….......... 25

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, baik budaya seni, budaya bahasa, maupun budaya religi. Hal inilah yang dapat menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Di Indonesia banyak memiliki peninggalan – peninggalan masa lalu yang tersimpan baik dan masih dijaga serta dilindungi. Misalnya, Candi Borobudur, Candi Prambanan, kerajaan – kerajaan pada jaman dahulu, peninggalan para wali, Keraton Yogyakarta, dan lain – lain.

Tempat – tempat itu sendiri masih berdiri kokoh walupun bentuknya sudah banyak mengalami perubahan. Akan tetapi, meskipun begitu keasliannya masih terlihat utuh. Hal ini ditunjukkan oleh pengelolahan tempat – tempat bersejarah tersebut sebagaimana mereka mencintai budaya – budaya Indonesia dan tempat – tempat  tersebut pada jaman dahulu.

Setelah mengikuti studi ilmiah, budaya dan religi tahun 2013, para siswa dan siswi diwajibkan untuk menyusun laporan studi religi, ilmiah dan budaya dalam karya tulis. Hal ini bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa dan siswi dalam mengembangkan ilmu yang diterima serta menanamkan nilai – nilai budi pekerti luhur dalam diri siswa – siswi.

B.Tujuan Penelitian ( observasi )

Adapun tujuan dan penelitian dari studi tour yang meliputi studi ilmiah, studi religi, dan studi budaya adalah sebagai berikut :

1.Menumbuhkan rasa cinta akan budaya yang dimiliki oleh Tanah Air Indonesia.

2.Menumbuhkan solidaritas antar siswa dan siswi.

3.Membentuk pribadi yang baik dan mulia.

4.Memberi wawasan dan pengalaman kepada para siswa – siswi.

C.Manfaat Penelitian ( observasi )

Disamping tujuan penelitian ( observasi ), ada juga manfaat penelitian   ( observasi ) studi tour, yaitu sebagai berikut :

1.Siswa dan siswi mendapat pengalaman yang baru setelah melakukan perjalanan studi tour.

2.Siswa dan siswi dapat menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan.

3.Siswa dan siswi dapat memperoleh kepercayaan diri dan tanggung jawab dalam menggali informasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Studi Religi


  1. Makam Sunan Muria

Minggu, 22 Desember 2013 , kami berangkat pukul 06.00 WIB dari Gresik. Tujuan utama kami adalah mengunjungi Makam Wali Allah As Syech Raden Umar Said  ± 6 jam perjalanan. Setelah kami menempuh perjalanan yang panjang akhirnya kami sampai juga diparkiran Sunan Muria tepat pukul 13.00 WIB. Saya  beserta rombongan bergegas turun dan segera mencari ojek, karena untuk mencapai makam Sunan Muria yang jaraknya ± 10 km dari tempat parker bus, dan satu – satunya alat transportasi yang bias mencapai Makam Sunan Muria hanyalah ojek tersebut. Ongkos sekali naik ojek adalah Rp 8.000 ,- .

Sesampaimya di tempat makam Sunan Muria, saya beserta rombongan bergegas mencari tempat untuk wudhu. Setelah itu saya dan rombongan langsung saja masuk menuju tempat maka Wali Allah Assyeh Raden Umar Said Sunan Muria. Disana, saya beserta rombongan berdoa dipimpin oleh Bapak Abdul Rokhim. Sesudah itu saya  melihat – lihat keadaan disekeliling makam Sunan Muria yang didominasi oleh warna putih, mulai dari tirai putih, dinding putih. Semua ornamen – ornamen yang ada di Makam Sunan Muria menggunakan kayu jati yang diukir. Di sekitar Makam Sunan Muria yang tertutupi dengan kain sutra putih, terdapat makam – makam kerabat dan murid – murid dari Sunan Muria, dan bisa dibilang makam tersebut adalah makam dari orang – orang terdekat Sunan Muria. Di sekitar makam Sunan Muria terdapat sebuah batu prasasti untuk sebuah bakti gedung Tawasul makam Sunan Muria. Makam Sunan Muria sudah diresmikan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 13 April 2001 dan ditandatangani oleh presiden yang menjabat saat itu.

Pada saat itu suasana di dalam makam Sunan Muria sangatlah ramai. Banyak peziarah dari berbagai daerah Indonesia yang dating untuk berdoa disana. Setelah itu saya dan rombongan turun dan mengantri untuk meminum air dari makam Sunan Muria. Setelah semua selesai, saya dan rombongan menyempatkan diri untuk sholat Dhuhur – Azhar di Jama’ Taqdim di masjid yang ada di sekitar itu. Setelah semua rangkaian acara selesai di Sunan Muria, saya beserta rombongan kembali ke pangkalan ojek, kemudian kami bergegas kembali ke bus. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB, saya beserta rombongan segera berangkat ke tempat tujuan berikutnya.


  1. Makam Sunan Kudus

Setelah berziarah di makam Sunan Muria, saya beserta rombongan melanjutkan perjalan menuju kota kudus untuk berziarah di makam Sunan Kudus. Perjalanan dari makam Sunan Muria menuju makam Sunan Kudus membutuhkan waktu ± 1 jam perjalanan. Saya beserta rombongan tiba di terminal makam Sunan Kudus, saya dan rombongan harus menempuhnya dengan naik ojek, kemudian berjalan kaki ± 200 meter.

Makam Sunan Kudus tepat berada di belakang masjid menara kudus. Setelah sampai di komplek makam Sunan Kudus saya dan rombongan segera mencari tempat untuk wudhu, lalu saya langsung masuk dan berziarah di makam Sunan Kudus.

Makam Sunan Kudus ditutupi oleh pendopo yang kemudian pendopo tersebut ditutupi oleh kelambu uang berwarna putih, tetapi disekeliling makam Sunan Kudus semuanya bernuansa merah agak kecoklatan seperti pada batu bata. Di pendopo juga terdapat barang peninggalan Sunan Kudus. Peninggalan tersebut berupa tasbih yang berukuran sangat besar, tidak seperti pada umunya tasbih tersebut terbuat dari kayu yang diperkirakan umurnya mencapai ratusan tahun. Tidak hanya itu, dipendopo juga terdapat barang yang unik, tetapi tidak hanya terdapat di tempat itu saja. Disekeliling makam Sunan Kudus terdapat banyak makam – makam para kerabat, keturunan maupun prajurit dari Sunan Kudus.

Di sekitar makam Sunan Kudus juga terdapat bangunan yang sedang direnovasi. Setelah semua rangkaian acara ziarah selesai, saya dan rombongan kembali ke tempat pangkalan ojek untuk kembali ke terminal bus dan melanjutkan perjalan berikutnya.


  1. Makam Sunan Kalijaga

Setelah selesai zaiarah di makam Sunan Kudus, saya dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke Kalidanyu untuk ziarah di makam Sunan Kalijaga ( Raden Said ). Perjalanan dari Sunan Kudus menuju Kalidangu mebutuhkan waktu ± 30 menit. Saya dan rombongan tiba di Kalidangu pukul 18.00 WIB, kemudian ziarah di makam Sunan Kalijaga. Untuk menuju Sunan Kalijaga saya dan rombongan harus melewati pasar kecil yang menjual berbagai macam pakaian, oleh – oleh dan makanan khas daerah itu. Ketika kami memulai memasuki gapura, alas kaki harus dilepas. Setelah memasuki gapura disana sudah terlihat banyak sekali makam – makam. Makam tersebut merupakam makam – makam para kerabat, keturunan, maupun pengikut dari Sunan Kalijaga.

Saya dan rombongan langsung menuju Makam Sunan Kalijaga untuk berziarah. Di makam Sunan Kalijaga semua bernuansa putih. Disana juga terdapat peninggalan dari Sunan Kalijaga peninggalan tersebut berupa 2 gentong air :

a.Padasan ( tempat air wudhu )

b.Pedaringan ( tempat penyimpanan beras )

Air yang diisi ke dalam gentong sekarang ini berasal dari sungai yang berjarak ± 300 meter dari lokasi Makam Sunan Kalijaga dengan cara dipukul. Kemudian air diendapkan di bak penampungan dan disalurkan ke dalam gentong lewat filter      ( disterilisasi ). Air tersebut biasanya diminum oleh pengunjung atau para peziarah yang berkunjung

Setelah rangkaian acara di Makam Sunan Kalijaga selesai, saya dan rombongan segera kembali saat perjalanan kembali ke bus saya singgah di pendopo terlebih dahulu. Disana saya melihat miniature area komplek makam Sunan Kalijaga. Setelah itu saya dan rombongan segera kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan.


  1. Makam Raden Patah / Sultan Demak.

Makam Raden Patah atau Sultan Demak terdapat di sekitar lokasi Masjid Demak. Setelah sholat isya’ di Masjid Demak kami segera berjalan menuju makam Sultan Demak untuk berziarah, untuk menuju makam, saya dan rombngan melewati makam – makam yang ada di sekitar halaman. Makam Sultan Demak tidak tertutup jirat sama sekali, melainkan diberi pagar untuk membatasi peziarah yang dating untuk berdoa. Tidak hanya makam Sultan Demak yang dibatasi pagar, ada juga makam – makam yang mempunyai hubungan keluarga, saudara, kerabat dengan Sultan Demak, yaitu :

èMakam utama di dalam sultan demak :

-Permaisuri :

Sultan Demak I / Raden Fattah ( Dewi Murtoshimah ).

-Sultan Demak I

( R. Abdul Fattah Al Akbar Sayyidin Panotogomo ).

- Sultan Demak III ( Raden Pati Unus ) – Pangeran Sabrang Lor.

Makam Sultan Demak tidak seperti makam – makam yang lain. Makam Sultan Demak terbuka, meskipun demikina makam Sultan Demak mempunyai pandangan yang mewah disbanding dengan macam – macam yang lainnya. Banyak komentar dari berbagai pengunjung bahwa makam Sultan Demak mempunyai ciri khas tersendiri dari penataan makam. Sultan Demak atau Raden patah adalah tempat terakhir yang kami kunjungi, dalam rangkaian ziarah religi, kami pun segera melanjutkan perjalan ke tempat penginapan atau motel.


  1. Masjid Kudus

Masjid Kudus terletak tepat berada di depan Makam Sunan Kudus, orang – orang biasa menyebutnya dengan Masjid Menara Kudus, mengapa orang – orang menyebut begitu? Karena, di depan masjid kudus terdapat menara kudus yang lumayan tinggi dan besar. Tinggi menara tersebut ± 13 meter. Menara terlihat sangat megah dan kokoh. Menara itu terbuat dari batu bata berwarna merah kecoklatan yang tertata rapid an masih terlihat keasliannya. Di atas menara kudus, terdapat satu buah bedug tua dan jam dinding yang ukurannya lumayan besar. Anehnya jam dinding itu masih hidup sampai sekarang dan masih layak pakai. Di belakang menara terdapat sebuah anak tangga yang diyakini sebagai cara untuk membangun menara tersebut. Menara tersebut sama halnya seperti Sunan Bonang, karena pada dinding terdapat tempelan – tempelan atau tempat makam ada yang mengandung banyak arti.

Dalam dongeng diceritakan, bahwa jauh sebelum Sunan Kudus memegang tampuk kepemimpinan di Kudus telah ada seorang tokoh terkemuka disana ialah Kyai Telingsing.. Karena beliau sudah lanjut usia maka ia ingin mencari penggatinya. Pada suatu hari Kyai telingsing berdiri sambil menengok ke kanan dan ke kiri sperti ada yang dicarinya, tiba – tiba Sunan Kudus pun muncul dari arah selatan, dan masjid pun segera dibinanya dalam waktu yang sangat singkat, malahan ada yang mengatakan bahwa masjid itu tiba – tiba muncul dengan sendirinya. Berhubung dengan desa itu desa desa tersebut kemudian diberi nama : Nganjuk, sedangkan masjidnya dinamakan Masjid Nganguk Wali. Pembangunan Masjid Kudus sendiri tidak meninggalkan unsure arsitektur Hindu. Bentuk menaranya masih menggunakan arsitektur bergaya Hindu.


  1. Masjid Demak

Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sejarah masjid ini dipercaya pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama yang menyebarkan agama islam di Pulau Jawa yang disebut Wali Songo. Pendiri masjid ini adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari kesultanan demak sekitar abad ke – 15 masehi. Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang kharismatik ini dengan member gambar serupa bulus.

Arsitektur masjid ini mempunyai bangunan – bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang yang disebut “ Saka Guru “. Bangunan serambi merupakan bangunanterbuka, atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang ang disebut “ Saka Majapahit “. Bias juga atap Masjid Demak disebut “ atap tumpang “. Di dalam lokasi komplek Masjid Demak tidak hanya sekedar terdapat masjid, tetapi ada juga perpustakaan demak, museum demak, dan kolam untuk jaman dulu.

B.Studi Budaya


  1. Keraton Yogyakarta

Keraton ialah tempat dimana bersemayam ratu – ratu, berasal dari kata = ka + ratu + an, juga dapat disebut kedaton. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut istana. Tetapi istana bukanlah kraton. Kraton ialah sebuah istana yang mengandung arti keagamaan, arti filsafat, dan arti kulturil( kebudayaan ). Arsitektur bangun – bangunannya, letak bangsalnya ukuran – ukurannya, hiasannya, sampai pada warna gedungnya-pun mempunyai arti. Pohon – pohon yang ada di dalamnya bukan pohon sembarangan. Di dalam kraton terdapat tempat pentas bermain alat musik tradisional seperti angklung, dan ada juga seperti orang sinden. Dan beberapa tempat lukisan silsilah keluarga keraton, lukisan unik segala arah yang akan mengikuti arah dari sisi mana kita berada. Juga terdapat tempat bersantai para raja dan ratu di taman yang begitu luas.    

Disana juga terdapat raja keraton pertama sampai sekarang dengan istri, anak, dan para sesepuhnya turun temurun. Dapat diketahui komplek keraton banyak terdapat symbol – symbol di tiap tempat. Terutama di bagian atas pintu masuk, adanya patung lelaki tua bersilah ( pesuruh keraton ). Jalan menuju keraton berjumlah jalan keluar ada 9 buah, 5 buah  jalan bertemu di alun – alun selatan. Dan tepat di tengah – tengah alun – alun selatan keraton terdapat dua pohon beringin bernama “ Supit Urang“  yang pagarnya mempunyai design busur atau sifat  pemuda – pemudi  yang banyak orang berkata, jika dalam menutup kedua mata kita dan berjalan, bisa masuk ke tengah – tengah pohon beringin itu, kita dapat meminta permohonan, dan dilewati dengan rasa percaya dan yakin. Begitulah sepintas tentang keraton jogja dengan banyak keunikan di dalamnya serta budaya dan tradisi yang masih melekat.


  1. Taman Pintar

Hari Selasa tanggal 24 Desember 2013 pukul 08.00 WIB, saya beserta rombongan meninggalkan Hotel Bhineka untuk melanjutkan Studi Budaya. Tujuan kami adalah menuju Taman Pintar, tepat pukul 09.00 WIB saya beserta rombongan sampai di lokasi. Para guru pendamping meminta untuk berkumpul dengan kelompok masing – masing. Waktu berjalan, saya dan kelompok bergegas membagi tugas dalam melakukan pengamatan di Taman Pintar.

Taman Pintar mempunyai 2 gedung yaitu, Gedung Memorandum dan Gedung Oval. Sebelum menuju kedua gedung tersebut, saya meluangkan sedikit waktu melihat – lihat halaman sekitar Taman Pintar. Yang terlihat adalah foto – foto, cap tangan dan kaki para presiden Republik Indonesia, mulai dari pertama hingga presiden keenam RI. Presiden – presiden tersebut, yaitu :

1.Ir. Soekarno

Presiden pertama Indonesia menjabat tahun 1945 – 1967

2.H.M Soeharto

Presiden kedua Indonesia menjabat tahun 1967 – 1998

3.Prof. Dr.Ing.Sc.H.C. BJ Habibie

Presiden ketiga Indonesia menjabat tahun 1998 – 1999

4.Abdurrahman Wahid/ Gus Dur

Presiden keempat Indonesia tahun 1999 – 2001

5.Hj. Megawati Soekarno Putri

Presiden kelima Indonesia tahun 2001 – 2004

6.Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-enam dan ketujuh Indonesia menbat 2004 – 2009 dan tahun 2009 – sekarang

Ada juga “ Gong Perdamaian Nusantara “. Gong ini diresmikan pada tanggal 20 Mei 2008 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X. setelah selesai melakukan pengamatan di halaman Taman Pintar, kami melanjutkan ke Gedung Memorandum. Gedung tersebut menyimpan berbagai foto yang memancarkan semua aktivitas Bapak Ir. Soekarno pada saat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan ada pula sedikit benda – benda yang dulu pada saat zaman perang terjadi. Sedikit yang terlihat oleh kami adalah :

-Zona Teknologi Populer

-Zona Kekayaan Alam

-Zona Gamelan

-Macam – macam bentuk batik beserta alat – alat yang digunakan

-Hasil Hutan

-Macam – macam Keris

-Zona Wayang

-Alat Pemadaman Api

-Perahu Dewaruci

-Dan lain – lain.

Gedung memorandum pun selesai, kamipun melanjutkan k gedung oval. Tidak jauh berbeda dengan gedung memorandum, gedung oval berbeda hanya saja menyimpan alat – alat bernuansa ilmiah. Ada beberapa zona yang kami ketahui :

-Zona Air untuk Kehidupan

-Zona Matematika

-Zona Olahraga

-Zona Fisika

-Analisa Hidrogeologi

Setelah melewati semua zona, berakhirlah juga rangkaian acara di Taman Pintar dan kami pun segera melanjutkan tujuan berikutnya.


  1. Candi Prambanan

a.Sejarah dan Perkembangan Candi

Candi Prambanan adalah sekelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja – raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama piñata pada candi ini menimbulkan menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Belitung, berdasarkan  prasasti berangka tahun 856 M. Prasasti Siwargiha sebagai manifest. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram Ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi – candi di daerah ini di tambah terjadinya gempa bumi dan gunung meletus ( merapi ) menjadikan sebagai candi prambanan runtuh, tinggal puing – puing batu yang berserakan.

Usaha Pemugaran yang dilaksanakan pemerintah hindia belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pekerjaan pemugaran yang sangat berbahaya itu diselesaikan Bangsa Indonesia sendiri. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi Induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Ir. Soekarno sebagai presiden Repulik Indonesia pertama. Sampai sekarang pemugaran dilanjutkan yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu. Candi Brahma dipagar mulai tahun 1977 dan selesai diresmikan pada tanggal 23 Maret 1987, sedangkan Candi Wisnu mulai dipagar pada tahun 1982. Dan diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.

Gugus candi ini dinamakan “ prambanan “ karena terletak di daerah  Prambanan. Nama Roro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang meceritakan tentang seorang jonggrang atau gadis jangkung putrid Prabu Baka. Candi ini terletak pada perbatasan Provinsi Jawa Tengah kurang lebih 17 km kearah timur dari Kota Yogyakarta atau kurang lebih 53 m sebelah barat Kota Solo. Komplek percandian prambanan ini termasuk kedalam 2 wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan di bagian timur sungai opak kurang lebih 200 m sebelah utara Jl Raya Jogja – Solo.

b.Koleksi Candi Prambanan

Di dalam komplek percandian Roro Jonggrang terdapat deretan candi yang saling berhadapan :

1.Candi Siwa.

Candi yang luas dasarnya 34 meter persegi dan tinggi 47 meter adalah terbesar dan tertinggi. Dinamakan Candi Siwa karena di dalamnya terdapat arca siwa Mahadewa yang ada penjaga dengan membawa gada yang merupakan manifest dari siwa. Pada dinding langka sebelah dalam terdapat relief cerita Ramayana, yang dapat diikuti dengan cara “ pradaksana ” ( berjalan secara searah jarum jam ) mulai dari pintu utama.

a.Area Siwa Mahadewa

Area ini merupakan area yang mempunyai tinggi 3 meter berdiri di atas landasan batu setinggi 1 meter. Tanda – tanda sebagai siwa adalah tengkorak di atas bulan sabit pada mahkotanya. Maka tiga pada dahinya, bertangan 4, berselempang ular, kulit harimau di pinggangnya sertai senjata trisula sandaran arcanya. Tangannya memegang kipas, tasbih, tunas, bunga teratai dan benda bulat sebagai beni semesta.

b.Area Siwa Mahaguru

Area ini berwujud orang tua berjanggut yang berdiri dengan perut gendut, tangan kanannya memegang tasbih, tangan perut kiri memegang kendi dan bahunya terdapat kipas. Trisula yang terletak di sebelah kanan belakangnya menandakan senjata khas siswa. Area ini menggambarkan seorang pendeta alam dalam istana Raja Belitung sekaligus seorang penasihat dan guru.

c.Area Arca Ganeca

Arca ini berwujud manusia berkepala gajah, bertangan empat yang sedang duduk dengan perut gendut. Tangan – tangan belakangnya memegang tasbih dan kapak. Sedangkan tangan – tangan depannya memegang lambing kebijaksanaan dan pengetahuan, penghalau segala kesulitan. Arca ini menggambarkan putra mahkota sekaligus panglima perang Raja Belitung.

d.Arca Dunga atau Roro Jonggrang

Arca ini berwujud seorang wanita bertangan delapan yang memegang beraneka macam senjata yaitu cakra, gada, anak panah, ekor banteng, sanka. Prisai, busur, panah. Rambut berkepala raksasa asurai. Ia berdiri di atas banteng nandi dalam sikap  “ Tribangga “ ( 3 gaya gerak yang membentuk 3 lengjungan tubuh ). Menurut mitologi ia tercipta dari lidah – lidah api yang keluar dari tubuh para dewa. Bunga merupakan mata angin kematian. Area ini menggambarkan permaisuri Raja Belitung.

2.Candi Brahma

Luas dasar dari Candi Brahma 20 meter persegi dan tingginya 37 meter . Di dalam, satu – satunya ruangan berdirilah Arca Brahma berkepala empat dan berlengan empat. Arca ini sebenarnya sangat indah , salah satu tangannya memegang “ kemandalu “ tempat air. Ke empat wajahnya menggambarkan ke empat kitab suci weda. Masing – masing menghadap arah mata angin. Sebagai pencipta ia membawa air kesana, seluruh alam keluar dari air, dan tasbih menggambarkan waktu.

3.Candi Wisnu

Bentuk ukuran relied an dinding luarnya sama dengan Candi Brahma, Di dalam satu – satunya ruangan yang ada berdirilah arca wisnu bertangan 4 memegang gada, cakra, tiram. Pada dinding langkah sebelah dalam terpahat relief cerita Krishna sebagai “avatar” atau perjalanan wisnu dan Balarama ( baladewa ) kakaknya.

4.Candi Nandi

Luas dasarnya 15 meter persegi dan tingginya 25 meter. Di dalam satu – satunya ruangan yang ada, terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang kurang lebih 2 meter. Di sudut belakangnya terdapat arca Dewa Candra. Candra yang bermata tiga di atas kereta yang  ditarik oleh tujuh ekor kuda. Candi ini sudah runtuh.

5.Candi Angsa

Candi ini mempunyai satu ruangan yang tidak berisi apapun, luas dasarnya 13 meter persegi dan tingginya 22 meter. Mungkin ruangan ini hanya untuk dipakai kandang angsa. Hewan yang sering dikendarai oleh Brahma.

6.Candi Garuda

Bentuk ukuran serta hiasan dindingnya sama dengan candi angsa. Di dalam ruangan satu – satunya terdapat area kecil yang berwujud seekor naga, garuda adalah kendaraan wisnu.

7.Candi Apit

Luas dasarnya 6 meter persegi dan tingginya 16 meter. Ruangan kosong mungkin candi ini dipergunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi – candi induk. Karena keindahannya digunakan untuk menanam estetika dalam komplek percandian prambanan.

8.Candi Kelir

Luas dasarnya 1, 55 meter persegi dengan tinggi 4,10 meter. Candi ini tidak mempunyai tangga masuk, fungsinya hanya sebagai penolak balak.

9.Candi Sudut

Ukuran candi – candi ini seperti candi kelir.


  1. Budaya Candi Prambanan

Terletak 13 km dari Kota Klaten, menuju barat pada jalur jalan ke Yogyakarta dan 17 dari Yogyakarta dan 17 km dari Yogyakarta menuju timur pada jalur klaten atau Surakarta. Masyarakat menyebut candi ini dengan nama Candi Rorojonggrang, suatu sebutan yang sederhana. Rara dalam bahasa jawa untuk menyebut anak gadis. Dalam cerita rakyat Rorojonggrang dikenal sebagai putri Prabu Ratu Baka yang namanya juga diabadikan sebagai nama peninggalan komplek bangunan diperbukitan saragedung sebelah selatan Candi Prambanan.

Komplek Candi Prambanan mempunyai tiga halaman yaitu halaman pertama berbeda bukur sangkar ( siwa, wisnu, brahma ) tiga candi perwara, dua candi apit, empat candi kelir, empat candi sudut atau patok pada halaman ini terdapat 224 buah Candi Perwara yang disusun atas 4 deret dengan perbandingan jumlah 60, 68, 52 dan candi. Susunan demikian membentuk susunan yang kosentris menuju halaman.

Seni hias yang sangat menarik di komplek candi prambanan ini adalah hiasan – hiasan yang berupa relief – relief Arca Dewa Lokapala ( 8 dewa penjaga arah mata angin ) yang dipahatkan pada dinding luar kaki candi. Disamping itu juga terdapat relief cerita Ramayana dan kresayana yang menonjol atau lazim disebut motif prambanan yaitu suatu hiasan pada batu candi yang berupa seekor singa, yang dalam posisi duduk diapit pohon kalpataru ( pohon hayati atau pohon kehidupan ). Hiasan semacam ini hanya terdapat di Candi Prambanan sehingga disebut dengan motif Candi Prambanan. Hiasan – hiasan lain yang banyak menghiasi dinding luar. Batur candi adalah pohon kalpataru yang diapit oleh sepasang makhluk khayangan yang lazim disebut kinara – kinari ( manusia berkepala berbadan burung ). Disekitar Candi Lumbung, Candi Sewu dan Candi Plaosan. Selama bulan Mei – Oktober pada saat bulan purnama di plataran terbuka candi prambanan diadakan sendratari Ramayana yang dimulai pada pukul 19.00 – 21.00.


  1. Misteri Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun diabad ke – 10 pada masa pemerintahan 2 raja, Rakai Pikatan dan Rakai Belitung. Menjulang tinggi setinggi 47 m ( 5 meter lebih tinggi dari candi Borobudur ). Berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya menuju kejayaan hindu di Jawa Tengah . candi ini terletak 17 km dari pusat Kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halam utama yaitu Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa. Ketiga candi itu menghadap kea rah timur, dan disebut sebagai lambang trimurti dalam kepercayaan Hindu.

Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara Candi Siwa dan berisi Arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah kanan Candi Siwa dan hanya akan muncul 1 ruangan berisi Arca Brahma. Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok wanita manusia setengah burung yang bernama garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwarna putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu ( berarti “ terbit “ atau “ bersinar “ biasa diasosiasikan dengan dewa Re ) dalam mitologi Mesir kuno atau phoenix dalam mitologi Yunani. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna ( kakak Garuda yang terlahir cacat ) dengan mencuri Tirta Amerta ( air suci para dewa ).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia, menggunakan sebagai lambang negara.

C.Studi Ilmiah

1. Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta

Senin, 23 Desember 2013 kami berangkat dari motel menuju Pabrik Gula Madukismo pukul 09.00 WIB, perjalan yang kami tempuh ± 1 jam. Setelah sampai di Pabrik Gula Madukismo kami dipersilahkan memasuki ruangan untuk mendengarkan presentasi yang akan disampaikan oleh salah satu karyawan disana.

Sekilas sejarah Pabrik Gula Madu Kismo :


  1. Sejarah dan Perkembangan perusahaan

Pabrik Gula Madu Kismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik alkohol/ spirtus di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan nasional, khususnya gula pasir. Sebagai perusahaan padat karya yang banyak menampung tenaga kerjha dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas prakarsa Sultan Hamengkubuwono IX yang diresmikan oleh Presiden R.I pertama, Ir. Soekarno. Pabrik gula mulai produksi tahun 1958 dan pabrik spirtus mulai produksi tahun 1959.

PT. Madu Baru dibangun diatas lokasi bangunan bangunan Pabrik Gula Padokan ( diantara dari 17 pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta  yang dibangun pemerintah colonial Belanda, tetapi pada masa Jepang memerintah dihanguskan ) yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtomolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


  1. Status Dari Perusahaan

Status dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas, didirikan tanggal 1 Juni 1955 dan diberi nama “ Pabrik Gula Madu Baru PT ( P2G Madu Baru ).

Memiliki 2 pabrik :

-Pabrik Gula Madu Kismo

-Pabrik Alkohol/ Spirtus ( PS ) Madukismo.


  1. Saham Perusahaan

Saham awal berdirinya perusahaan ini adalah 75 % Sri Sultan Hamengkubuwono IX , sedangkan 25% nya adalah Pemerintah RI. Saat ini telah dirubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono X dan 35% milik pemerintah.


  1. Perkembangan Perusahaan

-Tahun 1955 – 1962 : Perusahaan Swasta ( PT )

-Tahun 1962 – 1966 : Bergabung dengan perusahaan Negara di

bawah BPU – PPN karena adanya polisi

pemerintah RI yang mengambil alih semua

perusahaan di Indonesia.

-Tahun 1966             : BPU – PPN bubar, semua pabrik gula di 

Indonesia boleh memilih tetap sebagai

perusahaan negara atau keluar menjadi

perusahaan swasta. Dan perusahaan ini memilih

menjadi perusahaan swasta.

-Tahun 1966 – 1984 : madu baru kembali menjadi perusahaan swasta

dengan susunan direksi yang dipimpin oleh Sri

Sultan Hamengkubuwono IX sebagai presiden

direktur.

Tanggal 4 Maret 1984 – 24 Februari 2004 diadakan kontrak manajemen dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI tanggal 24 Februari 2004 – sekarang.


  1. Bidang Usaha.

Perusahaan ini memiliki usaha dibidang produksi utama dan sampingan. Produksi utamanya berupa gula atau GKP ( Gula Kristal Putih ). Mutu produksi dipantau oleh P3GI ( Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia ) sedangkan produk sampingannya berupa :

-Alkohol Murni ( kadar 95 % )

-Spirtus Bakar   ( kadar 94 % )

Mutu dipantau oleh Badan Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan PT Sucofindo Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi            : PT Madu Baru ingin menjadi perusahaan argo industry yang

unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.

Misi    : menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk   memenuhi  permintaan masyarakat dan industri di Indonesia.

mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti.

Menempatkan karyawan lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian stakeholder value.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan


  1. Studi Religi

•   Sunan Muria, Sunan Kudus,  Sunan Kalijaga, Raden Patah merupakan  para pejuang Islam, yang menegakkan dan menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa. Dan sampai sekarang ajaran – ajarannya masih dijalankan oleh masyarakat Agama Islam.

•  Masjid Kudus dan Masjid Demak merupakan masjid peninggalan para Wali Songo. Bangunan – bangunan masjid juga terdapat bangunan kuno/lama dan memiliki cir khas tersendiri.


  1. Studi Budaya

•  Keraton Yogyakarta menyimpan banyak sejarah tentang Raja

Kesultanan Mataram dari Surakarta dan Kartasura.

• Taman Pintar merupakan tempat perhimpunan Kepresidenan RI juga   mengabdikan Sejarah Soekarno pada saat memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, serta tempat untuk menambah wawasan dan mengajarkan benda – benda ilmiah yang mempunyai nilai tinggi.

• Candi Prambanan merupakan kelompok percandian Hindu yang dibangun oleh raja – raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Candi Prambanan bisa  disebut Loro Jonggrang, nama Loro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis jangkung putrid Prabu Boko.


  1. Studi Ilmiah

• PG – PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan spirtus di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil produksi gula dari PG madukismo merupakan hasil produksi utama di PT. Madu baru. Produk sampingannya adalah spirtus.

B.Saran

1.Studi Religi

Seharusnya ajaran yang disebarkan para wali harus dijaga dan dipelihara untuk kedepannya.

Bangunan – bangunan kuno/ lama harus dijaga kelestariannya.

2.Studi Budaya

Pada setiap bangunan/ benda- benda sejarah diperhatikan lebih agar kelestariannya tetap terjaga.

Di Taman Pintar perlu terus dibuat pembaharuan. Agar semakin banyak pengetahuan yang bisa didapatkan disana.

miniatur – miniatur  prajurit yang ada di museum perlu dijaga agar

tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKA

1. laporan Studi Tour 2013 : SMA PGRI 1 Gresik

2.Panduan kisah kehidpan para Wali Songo

3.PG/PS Madukismo Yogyakarta

4.Buku panduan Candi Prambanan

5.Buku panduan Keraton Yogyakarta

LAMPIRAN

(  Dokumentasi data dan foto )

Gb. Komplek Pemakaman Sunan Muria

Gb. Makam Sunan Kudus


Gb. Komplek pemakaman Sunan Kalijaga


Gb. Masjid Demak


Gb. Pintu Gerbang Keraton Yogyakarta

Gb. Teras Keraton Yogyakarta


Gb. Pabrik Gula Madu Baru / Madu Kismo

Gb. Mesin – mesin produksi

Pabrik Gula Madu Baru / Madu Kismo


Gb. Pintu masuk Taman Pintar

Gb. Salah satu zona di dalam Taman Pintar

Gb. Komplek Candi Prambanan


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun