Mohon tunggu...
Muhammaad Yusuf Dzaky Maulana
Muhammaad Yusuf Dzaky Maulana Mohon Tunggu... -

semoga aku bisa membahagiakan orang tuaku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bencana Alam

7 Maret 2014   02:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HUJAN ABU

Wahai hujan abu…..

Jangan lah engkau merusak lingkungan kita….

Begitu dahsyat engkau datang kepadaku…..

Abu vulkanik menyebar di seluruh manusia….

Lewat suara gemuruh diiringi debu bangunan yang runtuh….

Rumah dan harta benda serta nyawa manusia lenyap terkena abu vulkanik…..

Mata manusia sedunia terpengaruh menatap dan heran…..

Memang kejadian begitu dahsyat bantuan dan pertolongan mengalir hati manusia punya nurani….

Mungkin ini peringatan yang maha kuasa….

Indonesia kali ini harus menghindari dari musibah yang besar ini………

Mari kita agar menghindari dari abu vulkanik……….

Angin topan datang melanda ke puluhan kota………

Manusia tak bisa berbicara lagi terkena abu vulkanik……..

Istighfar abu jangan engkau datang lagi kepadaku…….

Semua tampak kelabu…….

Jalan raya penuh debu…….

Pengemudi tak bisa melaju……..

Kena mata terasa ngilu…………

Jerit tangis para korbar menggelegar bagai suara petir yang begitu keras….

Mencari harapan yang mungkin masih tersisah….

Bencana yang datang tak bisa di cegah lagi…

Kini alam tak lagi begitu indah…..

Semoga allah melidungi kita menghindari dari hujan abu vulkanik….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun