Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Naturalis, Kemampuan yang Tidak Dianggap

16 September 2023   06:28 Diperbarui: 16 September 2023   06:47 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung Cekakak Sungai (sumber: dokumen pribadi)

Saya termasuk orang yang telat menyadari jika kecerdasan naturalis merupakan kecerdasan yang dominan ada dalam diri. Ketika remaja, pikiran masih fokus mengejar nilai-nilai di sekolah sehingga kurang memperhatikan kelebihan diri sendiri. Lagipula, tidak ada seorang pun yang mengarahkan jika kecerdasan naturalis yang dimiliki harus dikembangkan.

Sehingga, ada suatu saat dimana saya mulai ngeuh jika ada burung yang meminta tolong untuk diselamatkan. Kejadian ini berkali-kali meskipun dalam rentang  waktu yang lama serta menimpa hewan berbeda. 


Pada hari Rabu (13/9/ 2023) lalu, ada seekor burung Cekakak Sungai yang "berteriak" meminta tolong. Pada awalnya, suara si burung malang tidak terdengar. Namun, entah kenapa hati pun tertarik untuk berjalan mendekat ke arah sebuah pohon petai cina. Rimbun dedaunan ternyata menyamarkan tubuh si burung yang berwarna biru kehijauan. 

Setelah jarak sudah dekat dengan pohon, maka saya pun mendapati seekor burung Cekakak Sungai tengah kesulitan terbang karena terjerat oleh benang bekas layangan. 

"Tolong aku!" mungkin demikianlah jika diterjemahkan tatkala dia berkicau. Bukan kicauan indah menandakan keriangan tetapi kicauan yang memelas. 

Sayapnya rapuh apabila dilihat lebih dekat. Mata bulat si burung seakan berbicara serta mulai mengenali manusia di hadapannya. Bahkan, ketika sayapnya sudah terlepas dari jerat dia seakan enggan untuk kembali terbang. Mungkin karena masih lelah atau tubuhnya nyaman dalam genggaman, burung karnivora tersebut hanya terdiam untuk beberapa saat. 

Hingga, akhirnya dia pun terbang ketika sudah siap untuk kembali berburu mangsa serta menghiasi angkasa. Melengking suaranya, kembali mengimbangi polusi suara kendaraan dan mesin kala suhu tinggi menerpa siang hari. 

Jika bersedia, menonton di sini: Melepasliarkan burung Cekakak Sungai yang terjerat benang layangan.

Kejadian yang kembali terulang ini dirasa menegaskan jika saya memang memiliki kecerdasan naturalis. Dibandingkan kecerdasan lain, ini lebih dominan walaupun tidak tampak di permukaan. Bahkan, selama ini cenderung diabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun