Sebagai peternak, saya tidak setuju apabila harga daging begitu tinggi. Disadari atau tidak, kami akan memperlakukan ternak terlalu istimewa. Alhasil, memberi mereka pakan dan perlakuan terlalu istimewa. Makanya, ketika dijual harganya pun tinggi.
Terbayangkan ketika hewan sudah disembelih dan berubah menjadi bentuk daging? Dia akan mahal.
Kalau sudah mahal, siapa yang disulitkan. Semuanya. Daya beli konsumen rendah. Lebih parah lagi jika peternak kalah bersaing dengan hewan ternak impor yang murah.
Kalau begini, sampai lebaran kuda pun swasembada daging hanya isapan jempol belaka. Makan daging hanya berlaku bagi orang yang mampu beli rendang, steak atau paling banter sate. Bagi yang tidak mampu, paling bisa makan hati ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H