Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menjadi Serangga Agar Tidak Terdampak Resesi Dunia

12 November 2020   20:50 Diperbarui: 12 November 2020   21:18 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau menjadi sapi, domba atau ayam dampak resesi masih bisa dirasakan. Mereka terbiasa menggunakan pakan impor. Wajar jika jatah makannya harus dikurangi atau setidaknya diganti.

Tapi, kalau jadi serangga memang tidak usah mengimpor bahan pakan untuk memenuhi perutnya. Serangga tidak suka makan jagung dari Amerika atau membutuhkan vaksin produksi Cina. Serangga hanya butuh makan "alakadarnya".

Kalau musim belum cocok untuk berkembangbiak mereka cukup hibernasi _"tidur panjang" dan menunggu musim berganti. Hujan datang maka makanan berdatangan. Kemarau tiba ada cara untuk bertahan dalam waktu lama.

Kita, sebagai manusia tidak bisa seperti serangga. Menghindari dampak resesi akibat pandemi.

Pandemi ini seperti kartu domino yang berjejer. Jika 1 kartu terjatuh maka yang lain ikut terjatuh. Terjadi efek domino. Dan, manusia sulit untuk menghindari efeknya.

Makanan sulit didapat, pekerjaan menghilang tanpa persiapan. Produksi berhenti maka perusahaan pun kelimpungan mencari solusi permasalahan. Jangankan berharap pada pertumbuhan ekonomi, yang terjadi malah kemandegan.

Sayangnya, kita tidak bisa berubah menjadi serangga. Tidur panjang di lubang menunggu kesulitan berlalu. Meskipun manusia disuruh tiduran di rumah bukan berarti bisa bertahan hanya dengan "diam saja".

Manusia tidak punya cadangan protein di tubuh untuk persediaan menghadapi masa paceklik. Manusia hanya punya cadangan harta itu pun bagi kaum "berada". Kalau kaum papa, ya tinggal menunggu nasib baik menghampirinya.

***

Peran manusia di dunia jelas berbeda dengan serangga. Manusia tidak boleh melakukan tidur panjang menunggu musim berganti. Manusia harus terus bergerak dan bertumbuh.

Jika manusia diam saja dalam waktu sejenak maka kemunduran peradaban sangat mungkin terjadi. Berdiam diri di rumah tidak berarti tidak berbuat apa-apa. Dikekang keleluasaan bukan berarti harus menunggu rezeki turun dari langit. Tapi, perubahan cara hidup manusia yang harus diubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun