Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Sekawanan Domba

31 Juli 2020   04:17 Diperbarui: 31 Juli 2020   04:43 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sering menyaksikan jika domba betina yang lebih tua dan bersifat "keibuan", biasanya menjadi pemimpin. Saya tidak tahu kapan mereka melakukan sidang untuk memilih pemimpin. Tetapi, di pengembalaan domba yang lebih bertanggung jawab pada kelompoknya sering diikuti pergerakannya.

Secara alami, mereka bisa menentukan siapa yang layak memimpin. Diantara mereka jelas tidak ada motif politik dan kekuasaan. Semata-mata demi kepentingan bersama makanya mereka memilih pemimpin.

***

Dalam sejarahnya yang panjang, domba memang diciptakan untuk menjadi 'pelayan' bagi manusia. Selain dagingnya yang bisa dikonsumsi, domba mengajak manusia untuk menerapkan keteraturan.

Keteraturan itu demi keberlangsungan kehidupan itu sendiri. Jika segala hal dilakukan tanpa aturan maka tidak usah berharap menimbulkan ketentraman.

Saya mulai menyadari jika mengembala domba bukan hanya menggiringnya keluar dan masuk kandang di pagi dan sore hari. Mengembalakan domba mengajak untuk memikirkan lingkungan yang lebih luas karena dengannya manusia bisa menemukan makna dalan kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun