Saya sering menyaksikan jika domba betina yang lebih tua dan bersifat "keibuan", biasanya menjadi pemimpin. Saya tidak tahu kapan mereka melakukan sidang untuk memilih pemimpin. Tetapi, di pengembalaan domba yang lebih bertanggung jawab pada kelompoknya sering diikuti pergerakannya.
Secara alami, mereka bisa menentukan siapa yang layak memimpin. Diantara mereka jelas tidak ada motif politik dan kekuasaan. Semata-mata demi kepentingan bersama makanya mereka memilih pemimpin.
***
Dalam sejarahnya yang panjang, domba memang diciptakan untuk menjadi 'pelayan' bagi manusia. Selain dagingnya yang bisa dikonsumsi, domba mengajak manusia untuk menerapkan keteraturan.
Keteraturan itu demi keberlangsungan kehidupan itu sendiri. Jika segala hal dilakukan tanpa aturan maka tidak usah berharap menimbulkan ketentraman.
Saya mulai menyadari jika mengembala domba bukan hanya menggiringnya keluar dan masuk kandang di pagi dan sore hari. Mengembalakan domba mengajak untuk memikirkan lingkungan yang lebih luas karena dengannya manusia bisa menemukan makna dalan kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H