Taqabbal Allahu Minna wa Minkum, Semoga Allah menerima amalan dari kami dan amalan kalian, begitulah yang diucapkan oleh para Salafus Shaleh (pendahulu yang shaleh) ketika Hari Raya 'idul Fitri dan 'idul 'Adha, sebagai bentuk do'a dan kegembiraan setelah melakukan ibadah Shaum atapun Haji dan ibadah Qurban.
Alhamdulillah, saat ini kaum Muslimin merayakan hari raya 'idul fitri setelah sebulan penuh melaksanakan Shaum Ramadhan.
Jika menilik makna secara bahasa, 'idul fitr berarti hari raya "kembali berbuka", maksudnya adalah kembali berbuka setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan. Bukan kembali ke fitrah seperti yang dipahami sebagian orang saat ini.
Makna kata 'Idul adalah "sesuatu yang selalu berulang", dan makna kata Fitr atau Fitri adalah berbuka, yang mana hal tersebut pula berhubungan dengan Zakat Fitri disunnahkan dalam bentuk makanan pokok karena selaras dengan makna dari kata Fitri itu sendiri.
Memang ada sebagian pendapat bahwa makna idul Fitri kembali ke Fitrah, namun terlepas dari perbedaan tersebut Hari Raya'Idul Fitri adalah salah satu Hari Raya bagi seluruh kaum muslimin. Dia merupakan salah satu syi'ar agama ini yang sangat perlu disikapi dengan penuh suka cita.
"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj : 32)
Dan tak lupa penulis beserta keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya 'Idul Fitri 1443 H, Taqabbal Allahu Minna wa Minkum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H