Kita memang lahir tak membawa apa-apa, selain apa yang telah Allah tanamkan sebelum kita terlahir ke dunia, yaitu Naluri Meng-Esa-kan atau Men-Tauhid-kan Allah yang Ahad (Satu) yang disebut Naluri Agama Fitrah.
Namun setelah dirawat oleh orangtua, mereka memberikan kita berbagai barang kebutuhan, baik berupa pakaian maupun permainan.
Setiap kita punya sesuatu yang spesial. Bahkan yang disimpan rapi sejak dari kecil hingga kini atau dewasa.
Setelah manusia lahir, mandiri, Kehidupan dunia kadang melenakan. Dan memang dijadikan dunia itu indah hingga bisa melenakan.
Kondisi tersebut kadang membuat kita lupa berinteraksi dengan Sang Pencipta kita yang telah menanamkan Naluri Agama Fitrah.
Untuk itulah diutus para Nabi dan Rasul untuk mengingatkan akan Pencipta Manusia, masing-masing para Utusan Allah Sang Pencipta tersebut dibekali oleh Mukjizat sebagai Modal dalam Dakwah "Mengingatkan Kembali" tujuan keberadaan kita di Dunia. Untuk apa kita dilahirkan? Tentu bukan sekedar keinginan Ayah dan Ibu yang menginginkan Kelahiran kita.
Lebih jauh dari itu, ternyata sebelum terlahir ke Dunia, kita disebutkan telah Berikrar untuk selalu Menyembah Sang Pencipta.
Dan Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi Wasallam "The Last Messenger of Allah (Utusan Allah yang Terakhir)" telah dibekali sebaik-baik Mukjizat yakni Firman Allah Sendiri yang terangkum dalam sebuah Mushaf yang dikenal sebagai Kitab Al-Quran.
Untuk mengingatkan kembali Ikrar/Janji dan Tujuan untuk Apa kita di Dunia ini, maka di dalam Al-Quran tersebut disinggung tentang Kenangan yang dialami oleh setiap Manusia sebelum terlahir ke dunia.
1. Mengingatkan bahwa Manusia telah Berjanji