Pada masa Pandemi ini, kita harus terus menerapkan kegiatan 3M ( Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak ) sebagai upaya mencegah Covid-19. Pembatasan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa pun terus dilakukan di berbagai lingkup termasuk di lingkungan kawasan pariwisata. Kelurahan Sukorejo memiliki potensi destinasi wisata yaitu Desa Wisata "Kampung Tematik Kampung Jawi". Destinasi wisata yang menawarkan nuansa Jawa khas "tempo dulu" ini tak pernah sepi dari pengunjung. Termasuk saat memasuki new normal masa pandemi Covid-19, pengunjung berhamburan datang mencari suasana segar untuk singgah sejenak menikmati kuliner khas Jawa.
Kondisi terkini di Kampung Jawi masih tetap beroperasi dengan menjalankan prokes. Pihak Pengelola memiliki rencana untuk melakukan pengembangan kawasan desa wisata ini dengan cara pengajuan proposal kepada dinas kebudayaan dan pariwisata serta pihak pihak terkait yang sekiranya dapat berkolaborasi untuk diajak kerjasama. Namun kendala yang dijumpai hingga saat ini, Pihak pengelola masih belum memilki gambar siteplan dan rencana detail pengembangan yang seperti apa yang akan diusulkan ke dalam proposal. Maka berangkat dari isu ini, Mahasiswa Undip berinisiatif untuk menciptakan Desain Rencana Pengembangan  Desa Wisata Kampung Jawi dengan berbasis CBT (Community Based Tourism) . Program ini juga berkaitan dengan SDG ( Sustainable Development Goals) poin ke 9 tentang industry, inovasi, dan infrastruktur yang berkelanjutan.
Setelah Berdiskusi dengan Pak Siswanto selaku Ketua Pihak Pengelola Kampung Jawi, dan meminta masukan dari beberapa warga maka ditentukan beberapa poin rencana pengembangan pada area sebesar kurang lebih 3.000 m2 ini. Bentuk rencana pengembangan berupa perluasan area angkringan hingga pinggir kali, penambahan fasilitas penunjang berupa area souvenir, ruang serbaguna, toilet umum, dan musholla. Dengan konsep CBT tentunya melibatkan masyarakat dalam proses desain dan pengambilana keputusan. Dengan adanya kegiatan diskusi bertukar pikiran (sharing knowledge) antara mahasiswa KKN dengan pihak pengelola dan juga masuarakat diharapkan mampu menghasilkan sebuat rencana pengembangan desain kawasan pariwisata yang sesuai kebutuhan masyarakat dan prinsip pariwisata.
Kegiatan ini dimulai dengan pengukuran lahan dan pembuatan model 3d eksisting sekitar desa wisata pada minggu pertama. Dengan adanya 3d model  eksisting ini mampu memberikan gambaran serta memudahkan proses desain ketika berdiskusi dengan warga.  Lalu dilanjutkan dengan proses pembuatan desain fasilitas penunjang berupa area souvenir, ruang serbaguna, toilet umum, dan musholla  selama 3 minggu. Dalam keberjalanannya kegiatan konsultasi dengan warga dilakukan secara berkala. Setiap seminggu sekali diagendakan jadwal untuk pemaparan progress dan diskusi bersama warga.
Penulis : Muhammad Yusrul (Fakultas Teknik – Departemen Arsitektur)
DPL : Dr. Mahfudz, SE., MT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H