Era Industri 4.0 adalah era dimana memanfaatkan teknlogi dan internet sebagai sumber kekuatan dalam mempertahankan dan memajukan sebuah perusahaan. Jika perusahaan tidak cepat tanggap maka perusahaan dapat mengalami disruptif. Persis seperti apa yang ditulis Kementrian Perdagangan di Majalah Kadin Indonesia Edisi 011/023 bahwa fenomena disruptif adalah fenomena dimana perusahaan yang tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan teknologi dan sumber daya akan mengalami kebangkrutan.
Tidak terkecuali perusahaan jasa pengiriman yang dituntut untuk terus berinovasi dan bersinegeri di Era Industri 4.0. Dalam kesempatan pencarian referensi perusahaan jasa pengiriman, penulis terpikat untuk mengkaji J&T Express. Perusahaan jasa pengiriman yang terbilang muda ditanah air (20 Agustus 2015) tapi mampu melakukan pengiriman satu jatu paket satu hari diluar momen Peak Season diusia empat tahun. Pencapaian angka yang fantastis
lalu seperti apa sepak terjang sampai prestasi J&T Express?
Tidak heran jika J&T Express mengjangkau seluruh jengkal tanah di republik indonesia. Dari sabang sampai merauke dari mianggas sampai pulau rote. Bahkan kini J&T Express sudah melebarkan sayapnya ke Singapore, Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina.Â
Di negara tetangga tersebut J&T Express memiliki 300-700 drop point. Tentu ini sangat memudahkan J&T Express untuk melakukan pengiriman barang dari kota kekota, dari pelosok kepolosok, dari suatu kota atau pelosok disuatu negara kesuatu kota atau pelosok disuatu dinegara.
kedua, Filantropis. Meski J&T Express sebagai suatu perusahaan bisnis tetapi J&T Express tidak melupakan sisi kemanusiaannya. Disaat perusahaan pesaing sibuk dengan omset, J&T Express melakukan serangkai kegiatan filantropi. Diantaranya adalah merangkul SOS Children's Villages menyalurkan 1.100 seragam sekolah untuk anak-anak kurang mampu.
Berkontribusi dan berpartisipasi menggelar donor darah di 66 kota, Menyelenggarakan program Campaign Super Ramadhan disetiap tahun serta dengan sederat kegiatan filantropi lainnya.
Dari kacamata pengamat ekonomi tentu memandangnya dengan muatan kelangsungan bisnis tetapi dari kacamata kemanusian perusahaan yang tetap berbuat untuk kemanusian adalah perusahaan yang langka yang patut diapresiasi dengan sepunuh hati.Â
Dan yang takkala penting dari kegiatan filantropi J&T Express adalah melakukan roadshow 2019 bertajuk J&T Youngpreneur, J&T Express. Adalah  sebuah roadshow kekampus-kampus untuk membagikan semangat enterpreneur kepada generasi bangsa.
Ketiga, Berkolaborasi baik dengan e-commerce. J&T Express mengandeng dan mendukung pertumbuhan e-commerce sehingga e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blanja, Bahkan Oppo, Vivo, Oriflame, Goapotik, Coolpad dan sebagainya sudah menjadi klien setia dari J&T Express. Jika hari ini kamu berbelanja online dari salahsatu e-commerce tersebut boleh jadi tanpa kamu sadari J&T Express sudah mendampingi dan menjaga barang-barangmudengan untuh hingga sampai ketangan anda.
Keempat, Pengembangan teknologi. J&T Express sangat memprioritaskan pengembangan teknologi sebagai suatu kekuatan. Baik pengembangan teknologi infrastruktur seperti meyajikan transportasi dan mesin sortir otomatis maupun pengembangan softwere yang tidak pernah matinya dilakukan demi memanjangkan konsumennya.Â
Di website J&T Express seseorang juga dapat mengintip biaya pengiriman dari satu lokasi kelokasi berikutnya maupun memantau perjalanan barang melalui Sub Layanan Telusur.
Sebagai suatu kebanggaan bolehlah penulis memberikan apresisiasi terhadap J&T dari kegiatan filantropinya sampai kerja kerasnya hingga meraih penghargaan dua tahun berturut-turut sebagai Top Brand Award 2019 dari Frontier Group dan Penghargaan Go Asean Champion 2019 yang diselenggarakan oleh Markplus Inc. Pretasi yang cemerlang diusia yang masih muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H