Dakwah adalah sebuah tugas yang dipercayakan (dititipkan) oleh Allah kepada manusia, oleh sebab itu di Pundak setiap insan terpangku sebuah tanggung jawab untuk berdakwah, sebagai apapun  profesi atau perkerjaannya. Da'i adalah orang yang bergerak di bidang dakwah dan merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan berdakwah, sebagai penyampai pesan-pesan agama kepada Masyarakat agar ajaran islam itu hadir dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Adapun pengertian Da'i dalam islam adalah para pemimpin dan pemberi peringatan, yang memberi nasihat baik dan berkhutbah, memberi berita gembira dan ancaman, serta memmbicarakan tentang akhirat. Mad'u adalah objek dakwah bagi seorang da'i yang bersifat individual,  kolektif, atau masyarakat umum.Â
Menurut Jamaluddin Kafie, Mad'u adalah seluruh  manusia sebagai makhluk Allah yang dibebani menjalankan agama Islam dan diberi  kebebasan untuk berikhtiar, kehendak dan bertanggung jawab atas perbuatan sesuai  dengan pilihannya, mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan, kaum, massa,  dan umat manusia seluruhnya. Terdapat sifat dan kriteria utama yang wajib ada pada setiap da'i yaitu ilmu yang bermanfaat, beriman kepada Allah, sabar, berakhlak dengan akhlak yang mulia, ikhlas dalam melakukan ibadah, dan mempunyai sifat Shidq.Â
Selanjutnya, , bekal yang sudah dimiliki seorang da'i belum bisa dibilang cukup bila ia masih belum pula memahami adab-adab Seorang Menjadi seorang Da'i. yaitu : ikhlas di dalam dakwa, berilmu, mengamalkan ilmu, mendahulukan yang prioritas, dan sabar. Ikhlas adalah sebuah keharusan dalam menjalankan dakwah ke jalan Allah Azza wa Jalla. Ikhlas merupakan adab yang paling agung dan merupakan esensi dakwah serta merupakan pondasi keberhasilan amal dakwah. Ilmu adalah hal penting dan utama yang wajib dicari oleh seorang da'i sebelum ia menyampaikan dakwahnya. Tentu saja yang dimaksud ilmu di sini utamanya adalah ilmu syariah, yang diwariskan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.Â
Mengamalkan ilmu adalah hal yang penting di dalam kehidupan seorang da'i. Seorang da'i tanpa amal bagaikan seorang pemanah tanpa busur. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri telah mencela orang-orang yang berupaya melakukan perbaikan terhadap manusia tapi melupakan diri mereka sendiri. Sesuatu yang pertama kali diserukan oleh para rasul 'alaihim ash-Sholatu was Salam adalah dakwah kepada aqidah shahihah, karena aqidah shahihah merupakan pondasi. Bila aqidah telah lurus, mereka menyeru kepada perkara-perkara agama lainnya, baik berupa perkara-perkara yang fardhu (wajib), nafilah (sunnah), adab dan selainnya. Sabar merupakan penopang yang paling kuat bagi seorang da'i yang sukses.Â
Seorang da'i itu membutuhkan kesabaran sebelum, ketika dan setelah berdakwah. Sabar di dalam dakwah kedudukannya bagaikan kepala terhadap jasad. Maka tidak ada dakwah bagi orang yang tidak memiliki kesabaran sebagaimana tidak ada jasad bagi orang yang tidak memiliki kepala. Para da'i bisa memperoleh pengetahuan tentang teori-teori kepribadian dan dakwah, serta mereka bisa belajar kecakapan-kecakapan diagnosis, wawancara dan berbagai tehnik, pendekatan dakwah. Apa yang dibawa oleh dai dalam kerja dakwah pada akhirnya adalah dirinya sendiri sebagai pribadi.Â
Sikap Dasar pribadi yang harus dimiliki seorang Da'i untuk bisa efektif bagi dirinya sendiri, antara lain adalah : Â sehat rohani disamping sehat jasmani, emosi yang stabil, citra diri yang sehat/positif. seorang Da'I haruslah memiliki kepribadian baik berupa kepribadian bersifat rohani maupun kepribadian jasmani, karena beliau beralasan bahwa kepribadian adalah salah satu penunjang keberhasilan dalam menjalankan dakwah karena kepribadian dai adalah contoh yang diberikan Da'I kepada mad'unya dan da'I juga harus mengetahui tingkah laku dan kepribadian mad'unya halini dilakukan agar da'i dapat mengetahui materi apa yang tepat untuk disampaikan kepada mad'unya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H