Mohon tunggu...
Muhammad Yasir
Muhammad Yasir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memancing dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu dalam Luberjurdil dan Demokrasi

5 Desember 2023   09:25 Diperbarui: 5 Desember 2023   09:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini membahas tentang pentingnya asas "luber jujur" dalam pemilu untuk memastikan pemilu yang berkualitas dan demokratis. Istilah "luber jujur" merupakan singkatan dari "langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," yang merupakan asas penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Prinsip-prinsip ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Pemilu yang "luber jujur" dan demokratis diharapkan mampu memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis, mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas, serta menjamin konsistensi pengaturan sistem pemilu. Selain itu, pemilu yang "luber jujur" juga menuntut kepastian hukum, ketertiban, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, serta efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraannya. Pemilu yang "luber jujur" adalah asas penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia. Istilah ini merupakan singkatan dari "langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil." Asas ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Arti dari "luber jujur" adalah sebagai berikut: - Langsung: Pemilih harus memberikan suara secara langsung. - Umum: Setiap warga negara yang memenuhi syarat memiliki hak untuk memilih tanpa diskriminasi. - Bebas: Setiap elemen dalam penyelenggaraan pemilu harus bersikap jujur sesuai hukum yang berlaku. - Rahasia: Suara pemilih harus dirahasiakan. - Jujur: Semua pihak yang terlibat dalam pemilu harus bersikap dan bertindak jujur. - Adil: Setiap pemilih dan partai politik harus mendapatkan perlakuan yang sama dan bebas dari kecurangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun