Ramai dibicarakan soal ajang Miss World 2013 yang rencananya akan digelar di tanah air pada 28 September mendatang. Pembukaan ajang kontes kecantikan dunia itu akan digelar di Bali International Convention Center di Nusa Dua setelah batal dilangsungkan di Sentul Bogor. Kontes kecantikan ini bakal diikuti 129 kontestan dari seluruh dunia.
Protes bermunculan, banyak kalangan dari ormas Islam menolak, namun penyelenggara dan orang-orang yang pro terhadap gelaran kontes Miss World ini bersikukuh untuk menyelenggarakannya. Alasan klasik untuk mengharumkan nama bangsa dan promosi wisata jadi senjata andalan. Tak pelak, konflik ini justru menjadi promosi gratis untuk ajang Miss World. Tanpa susah payah beriklan, orang sudah tahu kapan dan dimana acara Miss World berlangsung. Media pemberitaan termasuk tulisan ini jadi iklan gratis bagi panitia Miss World.
Salah satu penyebab protes tentu saja kegiatan yang memamer aurat, sesi bikini. Dan inilah yang paling menyedot perhatian diantara seluruh rangkaian acara. Semua penikmat paha dan susu bakal memelototi televisi masing-masing saat sesi bikini ini. Itu saja sebenarnya yang mengkhawatirkan walaupun panitia berjanji mengganti bikini dengan kain bali.
Apanya yang mengkhawatirkan? Bikini bukan merupakan budaya bangsa. Walaupun koteka ada dan lahir di negeri ini, bikini jauh lebih menggairahkan. Tidak masalah sih kalau yang pakai bikini adalah saya. Siapa yang sudi melihatnya?
Dari fenomena ini selayaknya kita bisa mengambil sikap. Saya sendiri tidak pro apalagi kontra dengan acara ini. Tokh saya pria normal yang suka hal-hal erotis. Namun ini tidak bisa dibiarkan, kasihan generasi muda kita yang bakal menganggap bikini dan pornoaksi adalah hal yang biasa jika acara ini mereka tonton. Lalu jika tidak pro atau kontra, GOLPUT dong!! Iya, caranya dengan tidak menonton acara ini. Matikan tv anda atau ganti saluran tv saat 28 September nanti. Atau lebih ekstrim, persilakan FPI mengacak siaran tv yang menampilkan acara Miss World. Siaran sepakbola liga inggris saja diacak, masak acara bikini tidak bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H