Bagaimana pandangan kamu tentang program studi ilmu politik UNAS, dari sejarah berdirinya hingga saat ini?
Emm, pandangan pribadi saya, jurusan ilmu politik UNAS ini cukup bagus dan cukup terkenal yaa, karna pada awalnya, mengapa saya memilih ilmu politik UNAS karena sudah terkenal dari awalnya dan memang lulusan-lulusan ilmu politik UNAS ini sudah memiliki nama diluar, maksudnya dikancah nasional sudah ada beberapa alumni kita yang sudah menjabat, ada sebagai wakil gubernur dijawa timur dan itu slah satu bukti kan bahwa memang ilmu politik UNAS ini mempunyai kualitas apalagi universitas nasional adalah salah satu universitas tertua. Menurut saya seperti itu.
Oke, dan kalo kita tarik benang merah nya terhadap eh atmosfer atau kualitas pendidikan dari tahun ke tahun di prodi ilmu politik baik dari dosen ataupun mahasiswa bagaimana? Bagai mana kamu melihatnya?
Emm, kalo dari segi kualitas mahasiswa mungkin saya merasa mahasiswa ilmu politik masih kalah dengan mahasiswa FISIP Hubungan Internasional yang lebih berkompeten saya fikir karena mahasiswa ilmu politik ini banyak yang belum terlalu serius dalam studinya sendiri gitu, seharusnya kan kita kalo sudah memilih ilmu politik maka kita kan focus kea rah sana, jangan sampe kita tidak focus dan malah focus dengan hal-hal lain yang tidak ada hubungan nya dengan ilmu politik. Karna saya pikir ketika kita memilih jurusan ilmu politik berarti kita sudah ada persiapan pemikiran tentang Negara. Karena jaman sekarang itu banyak anak muda yang ga peduli ama Negara ya kan, jadi ketika kita sudah memilih jurusan ilmu politik maka kita sudah siap dong membangun Negara kedapan nya kayak gimana dan itu dimulai dari diri kita belajar sungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu politik sebelum kita melanjut ke arah semisal konstitusi negaralah, system pemerintahan itu kewajiban kita itu harus benar-benar mempelajari ilmu politik .
Emm, untuk dosen nya gimana?
Dosen nya? Emm kalo menurut saya untuk dosen-dosen nya ada yang berkualitas dan juga ada yang belum, karena menurut saya sisi kualitas itu saya melihatnya ketika dosen itu bisa memberikan pengetahuan yang lebih didalam kelas kepada para mahasiswanya bukan hanya pengetahuan yang hanya kita pelajari tapi, dosen itu harus aktif dengan kejadian kejadian politik di Indonesia gitu. Percuma ketika dosen itu mengajak kita tapi dosen itu tidak up to date tentang apa sih yang terjadi dipolitik pada saat ini gitu. Wawasan itu penting, ketika ada suatu kasus maka dosen mencoba menganalisa dan mengarahkan mahasiswa dan ketika dosen memberikan wawasan yang lebih maka kita akan lebih semangat dikelas apalagi nih isu-isu kontemporer politik dan itu akan membangkitkan semangat kita untuk tahu dan ingin tahu!
Oke mugkin satu lagi, bagaimana sih solusinya biar mahasiswa ilmu politik itu bisa berdaya saing? Dan bagaimana mensiasati ilmu politik UNAS ini agar bisa bangun dari tidurnya?
Menurut saya kembali lagi, pertama kualitas dosen nya harus ditingkatkan lagi karena bagaimanapun dosen itu berperan untuk mahasiswa, berperan memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih baik lagi dan itu sangat berpengaruh bagi mahasiswa, cara dosen mengajar dan didikan dosen yang terdidik, memotivasi mahasiswa. Karna kampus ini adalah wadah kita, wadah yang formal yang harus kita dapatkan didunia perkuliahan ditambah dengan himpunan-himpunan mahasiswanya juga, karna dalam himpunan mahasiswa itu diajarkan bagaimana kita mendapatkan soft skill yang tidak didapatkan dikelas tapi kita bisa dapatkan dihimpunan itu, bagaimana cara berorganisasi yang baik untuk bisa bersaing diluar. Persaingan kita itu diluar kampus dimana kita bisa berargumen Dan bertarung lebih keras lagi diluar dan itu butuh bekal yang paling dasar yaa kita dapatkan dari kampus ini dan dari dosen yang setiap hari mengajari kita dan itu salah satu motivasi buat maju dan kedepan nya lebih bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa kampus lain.
Oke, itu kan dari subjek dosen ya tapi untuk mahasiswa nya mungkin kemaren kami dari bidang jurnalistik HIMAJIP juga sudah mewawancarai beberapa dosen itu terkait mahasiswa. Substansinya sebenarnya inti permasalahan mahasiswa adalah jarang membaca buku dan menurut respon anda gimana?
Itu juga bisa menjadi . . . apa ya? Acuan ya. Memang anak jaman sekarang termasuk saya hehe dengan adanya globalisasi dan maraknya teknologi membuat hidup anak jaman sekarang itu cenderung jauh dari yang namanya buku. Sebenernya kan buku itu adalah jendela dunia, nah kita sebelumnya belum tau cara mengelilingi dunia, setidaknya dengan kita membaca buku kita sudah tahu jendelanya gitu. Nanti ketika kita benar-benar bisa mengelilingi dunia oh, saya udah tau nih dulu pernah baca. Dibandingkan dengan orang yang ga suka baca buku sama sekali tu akan berbeda, dengan kita membaca buku kita nantinya bakalan termotivasi akan isi buku tersebut. Jadi baca buku itu meneurut saya penting juga banget malahan ada sebuah tulisan yang berjudul “ book party and walk “ isinya menceritakan tentang buku yang sangat berpengeruh bagi kehidupan, apalagi khususnya ilmu social yang menekan kita untuk butuh banyak referensi dan kalo g abaca buku maka percuma.
Bagaimana pandangan kamu tentang visi “SATU POLITIK” HIMAJIP dan bagaimana inovasi yang dilakukan oleh HIMAJIP seperti roadshow pendidikan politik bekerja sama dengan ayovote yang konsen pada pemilu 2014 dan emm adanya penerbitan majalah yang diterbitkan HIMAJIP ini sebagai “kompor” pers mahasiswa di UNAS?
Emm tentang himpunan ya, saya pikir lebih baik dari tahun tahun sebelumnya karena kita bisa merasakan hal-hal baru mungkin dari seminar-seminar yang diadakan pembicaranya sudah berskala nasional yaa dan emm lalu untuk roadshow itu saya pikir itu tindakan yang bagus jadi kita mempraktekkan hasil belajar kita dan itu juga berhubungan dengan tri dharma perguruan tinggi kita mencoba untuk mempraktekkan apa saja yang kita tahu dikelas dan dibagikan ilmu kita ke orang lain. Karena peran mahasiswa itu mahasiswa ilmu politik itu butuh peran yang nyata bukan hanya belajar dkelas aja, berarti ada manfaatnya dong buat masyarakat dan ilmu kita itu diaplikasikan dengan adanya roadshow coba memperkenalkan ilmu politik, segi ilmu politik itu seperti apa dan itu sangat banyak sekali manfaat nya menurut saya dan emmm memang itu salah satu pengaplikasian hasil kerja keras kita dikelas dan kita tuangkan kedalam bentuk seperti majalah Ilmu Politik dan itu adalah salah satu hasil kerja yang mungkin membuat orang mengenang dengan adanya majalah Ilmu Politik tersebut.
Dan mungkin emmm soal visi “SATU POLITIK” HIMAJIP belum dijawab tadi ?
Menurut saya visi misi yang bagus, bagaimana emm sebelum kita bertarung di luar ya kita harus perbaiki dulu kekerabatan kita didalam, jangan sampe di dalamnya masih bobrok kok udah mau bersaing diluar itu ga bagus. Kita perbaiki dulu visi “SATU POLITIK” ilmu politik UNAS nah baru kita terjun bertarung diluar tentunya secara sehat. Bagaimanapun kita itu mempunyai sebuah ikatan ketika menjadi alumni, nah kita seperti menyusun jaringan untuk kedepan nya gitu
Hmm ya, oke berarti 29-30 ikut makrab yaa hehe
Terakhir, bagaimana pesan dan kesan kamu setelah mendapatkan beasiswa djarum foundation yang kapasitas kamu sebagaai mahasiswa Ilmu Politik UNAS kita bicara dalam sub ilmu politiknya dulu kesan nya dan apa harapan-harapan untuk kemajuan ilmu politik dengan kamu ikut beasiswa djarum foundation?
Awalnya saya juga ga percaya yaa, itu di mulai dari usaha terus belajar dan mengikuti beasiswa djarum foundation semua itu berpacu pada impian juga kan. Harapan saya untuk kawan-kawan ilmu politik selanjutnya jangan diam dan mengandalkan orang lain dan kawan ilmu politik harus lebih update terhadap informasi beasiswa dan berita. khususnya untuk beasiswa djarum sendiri saya berharap mahasiswa ilmu politik UNAS bisa menempatkan dirinya lagi sebagai penerima djarum foundation delegasi UNAS dan kalo bisa jatah satu kampus untuk beasiswa tersebut di ambil anak politik semua. Karena jujur, ketika saya mengikuti acara tersebut mungkin saya merasa hanya saya satu anak politik disana, kita buktikan bahwa politik itu ada, politik itu bisa juga kok bersaing dengan ilmu-ilmu lain karena beasiswa itu kan umum jadi harus buktikan bahwa anak politik itu ga Cuma pinter ngomong, tapi juga dalam hal akademik saya harap untuk kawan-kawan selanjutnya harus kita wujudkan bahwa anak-anak politik itu mantap berkelas, cerdas bermoral itu jangan hanya jadi jargon yang hanya dipajang dimading tapi itu harus diaplikasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H