Pengembangan Pariwisata Budaya
Selain itu, peran adat dalam mempertahankan kearifan lokal atas tradisi Ngaben juga berdampak pada pengembangan pariwisata budaya di Bali. Upacara Ngaben menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik untuk mempelajari budaya Bali secara lebih mendalam. Wisatawan dapat menyaksikan keindahan dan kekayaan upacara adat ini, serta berinteraksi dengan masyarakat lokal dalam prosesnya. Dengan demikian, adat menjadi salah satu faktor penting dalam mempromosikan pariwisata budaya di Bali, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada perekonomian lokal dan pemertahanan tradisi Ngaben itu sendiri.
Walau begitu peran adat dalam mempertahankan kearifan lokal  atas tradisi upacara adat Ngaben di Bali tidak lepas dari tantangan dalam penerapanya berikut beberapa tantangan yang dihadapi.Â
Modernisasi dan Globalisasi, dalam era globalisasi pengaruh budaya asing dan modernisasi dapat mempengaruhi tradisi dan nilai-nilai adat. Nilai-nilai tradisional dalam upacara Ngaben mungkin terabaikan atau diabaikan oleh generasi muda yang lebih terpapar pada budaya populer global. Hal ini dapat mengancam kelangsungan dan pemeliharaan kearifan lokal.
Perubahan nilai masyarakat, perubahan nilai-nilai masyarakat juga dapat menjadi tantangan dalam mempertahankan tradisi Ngaben. Nilai-nilai materialisme, individualisme, dan pergeseran prioritas hidup dapat mengurangi minat dan komitmen masyarakat terhadap upacara adat ini. Banyak orang mungkin lebih memilih untuk menghabiskan waktu dan sumber daya mereka pada kegiatan yang dianggap lebih praktis atau menguntungkan secara ekonomi.
Urbanisasi dan pemisahan keluarga, juga dapat mempengaruhi pelaksanaan upacara Ngaben. Banyak orang Bali yang bermigrasi ke kota-kota besar atau bahkan keluar Bali untuk mencari pekerjaan. Jarak dan keterbatasan waktu seringkali membuat sulit bagi mereka untuk kembali ke desa asal dan berpartisipasi dalam upacara adat dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan partisipasi dalam upacara Ngaben dan penurunan pemahaman generasi muda terhadap tradisi tersebut.
Perubahan sosial dan ekonomi juga berdampak pada tradisi Ngaben. Pengaruh modernisasi dan perubahan ekonomi dapat mengubah pola pemikiran dan perilaku masyarakat terkait dengan upacara adat ini. Biaya yang terkait dengan penyelenggaraan upacara Ngaben juga dapat menjadi beban bagi beberapa keluarga yang tidak mampu secara finansial, sehingga mengurangi frekuensi dan kegiatan yang terkait dengan Ngaben.
Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya mempertahankan tradisi dan kearifan lokal juga merupakan tantangan. Pendidikan dan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya dan spiritual dalam upacara Ngaben perlu disampaikan secara efektif kepada generasi muda untuk memastikan kelangsungan tradisi ini. Tanpa pemahaman yang memadai, tradisi ini mungkin terabaikan atau dianggap tidak relevan.
Kesimpulanya peran adat dalam mempertahankan kearifan lokal atas tradisi upacara ngaben di Bali sangatlah penting, karena dengan adanya peran adat seharusnya dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda bahwasanya penting untuk memahami warisan turun-temurun dalam masyarakat. Nilai-nilai dan norma yang terkandung didalamnya juga patut untuk dijaga agar tetap dilestarikan ke generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H