Mohon tunggu...
Muhammad Umar Al Faruq
Muhammad Umar Al Faruq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa | Freelance

Mau punya tulisan di kompasiana | Jangan lupa komentar, rating, dan favorit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Cara Berpegang Teguh terhadap Sunnah Rasulullah

16 September 2023   23:40 Diperbarui: 16 September 2023   23:46 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: wikipedia

Anak milenial di abad ke-21 tentu sudah memasuki zaman modern pada 14 abad yang lalu, namun disamping itu Rasulullah telah meninggalkan dua pusaka terpenting dalam kehidupan didunia khususnya umat muslim "Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara [pusaka]. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Alquran) dan sunah Rasul." (HR Malik, Muslim dan Ash-hab al-Sunan).

Disamping telah Rasulullah berikan al-Quran dan as-Sunnah tersebut tidak terlepas dari perkara-perkara lain bahkan kebanyakan dari perkara tersebut merupakan sesat yang menyebabkan manusia pada umumnya memilih hal itu seperti contoh munculnya aliran-aliran dalam islam, menuduh seseorang melakukan bid'ah, bahkan tidak luput menjadikan dirinya sebagai sesembahan ataupun nabi. Kejadian tersebut merupakan kisah dalam al-Quran sebagai contoh kaum yang mendustakan Rasul utusan Allah itu dan dijadikan pelajaran serta peringatan bagi kita yang ingin berpikir.

Semua syariat telah dijelaskan dalam Sunnah Rasulullah SAW., selain menghindarkan dari kesesatan kita juga mendapat pahala karena definisi sunnah secara istilah yaitu "apabila dikerjakan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan tidak apa-apa".

Kehidupan Nabi lahir hingga wafat sudah terekam jelas pada hadis-hadis riwayat para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabiin sebagai dasar untuk menetapkan suatu syariat. Bagaimana tidak dari riwayat tentang bagaimana cara tidur nabi?, bangun tidur nabi?, hingga Nabi melaksanakan perintah isra' mi'raj yang itu menggunakan batin.

Menetapkan sesuatu berdasarkan al-Quran dan Hadis

Ketika terdapat suatu perkara dimana kita tidak dapat menyelesaikan hal itu atau perkara tersebut dapat merugikan yang lain dan menjadikan kita sesat. Maka dalam menyikapi ini kita wajib kembali kepada Kitabullah (al-Quran) dan as-Sunna (hadis). Dan jika suatu hukum tidak ada nash yang cocok untuk menentukan perkara sesungguhnya jalan lain menuju haq ialah kepada Sunnah Nabi, sebagaimana firman-Nya dalam surah as-Syura ayat 32

 "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus".

Dalil diatas membuktikan bahwa al-Quran merupakan mukjizat yang kuat dan bersifat mujmal (global) tidak heran sesuatu yang terperinci tidak ditemukan hukumnya dalam al-Quran secara khusus, maka tuntunan Rasul lah yang menjadi sumber, dalam hadis disebutkan

Kedua sumber ini merupakan jalan yang lurus, dikarenakan pembaca akan mendapat huda dari Allah yang kemudian menjadikannya orang yang bertakwa kepada jalan yang lurus sebagaimana aqidah yang telah ditetapkan.

Jangan sampai aku mendapati salah seorang dari kalian berbaring di atas dipannya (bermalas-malasan). Telah datang kepadanya satu perkara yang telah kuperintahkan dan kularang, lalu ia berkata, "Aku tidak tahu, apa yang kami dapati dalam Kitabullah", maka itulah yang kami ikuti.

Dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang tidak menemukan suatu hukum didalam al-Quran untuk menetapkan perkara, maka ikutilah tuntunan Sunnah Nabi.

Membiasakan hidup sehat berdasarkan tuntunan Sunnah

Sunnah menurut istilah yaitu "setiap perbuatan, perkataan, pengulangan, dan tindakan Rasulullah", dengan ini semua aktifitas yang dilakukan mulai berdakwah hingga tidur diabadikan dalam hadis. Sekian banyak hadis yang diriwayatkan perawi itu terdapat hal yang menarik seperti cara tidur, menggosok dengan siwak, peduli lingkungan sekitar, dan tata cara mandi junub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun