Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Sarjana dan Kemampuan Practical Value Rationality

10 Oktober 2024   04:09 Diperbarui: 10 Oktober 2024   05:59 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Prof Apollo (Dokpri)

Modul Prof Apollo (Dokpri)
Modul Prof Apollo (Dokpri)

Modul Prof Apollo (Dokpri)
Modul Prof Apollo (Dokpri)

Modul Prof Apollo (Dokpri)
Modul Prof Apollo (Dokpri)

Modul Prof Apollo (Dokpri)
Modul Prof Apollo (Dokpri)
Pendahuluan

Peran sarjana dalam masyarakat mengalami transformasi besar selama era globalisasi dan transformasi digital yang pesat. Para sarjana tidak hanya diharapkan memiliki pemahaman teoretis yang mendalam, tetapi mereka juga diharapkan dapat menerapkan pemikiran kritis dan prinsip-prinsip moral dalam menangani masalah dunia nyata yang kompleks. Konsep rasionalitas nilai praktis, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengintegrasikan pengetahuan, nilai, dan tindakan praktis secara kontekstual dan rasional, menjadi sangat relevan dalam konteks ini.

Tujuannya adalah untuk menyelidiki hubungan antara status sarjana dan pengembangan kemampuan kebijaksanaan praktis, serta bagaimana kemampuan-kemampuan ini dapat mempengaruhi keberhasilan dan relevansi lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan sosial dan profesional. Diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang pembuatan kurikulum dan strategi pembelajaran di pendidikan tinggi Indonesia dengan memahami dinamika ini.

Apa itu Practical Value Rationality?

Konsep pragmatis nilai rasionalitas mengacu pada kemampuan untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pertimbangan nilai yang kontekstual dan rasional. Konsep ini melibatkan integrasi antara pengetahuan teoretis, pemahaman tentang etika, dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau menghadapi situasi kompleks.

Rasionalitas nilai praktis dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang mempertimbangkan nilai-nilai sosial dan etis sambil menggabungkan rasionalitas instrumental, atau efisiensi dalam mencapai tujuan. Ini ditunjukkan oleh gambar pertama dalam materi yang disediakan. Ini mencakup kemampuan untuk:

  • Menemukan dan menganalisis masalah secara menyeluruh
  • Mempertimbangkan berbagai perspektif dan prinsip yang terlibat
  • Menghasilkan solusi yang tidak hanya teknis tetapi juga etis dan berkelanjutan
  • Mengevaluasi dampak jangka panjang dari tindakan dan keputusan yang diambil.

Pengembangan nilai rasionalitas praktis dalam pendidikan tinggi sangat penting karena mempersiapkan siswa untuk menghadapi kompleksitas dunia nyata yang seringkali tidak dapat diselesaikan hanya dengan pengetahuan teoretis atau keterampilan teknis.

Mengapa Practical Value Rationality Penting bagi Sarjana?

Pentingnya practical value rationality bagi sarjana dapat dilihat dari beberapa aspek:

1. Relevansi dengan Tuntutan Dunia Kerja

Dunia kerja modern membutuhkan profesional yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga dapat memahami dan menavigasi kompleksitas moral dan sosial. Sarjana yang memiliki nilai rasionalitas praktis lebih siap untuk menghadapi masalah moral, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan berkontribusi positif kepada komunitas dan perusahaan mereka.

2. Adaptabilitas terhadap Perubahan

Pentingnya Adaptabilitas terhadap Perubahan ditunjukkan pada gambar kedua dari materi. Praktek nilai rasionalitas memungkinkan sarjana untuk mempertahankan prinsip dan nilai-nilai yang kokoh sambil tetap fleksibel dalam situasi baru dan tidak terduga.


3. Kontribusi terhadap Pemecahan Masalah Sosial

Sarjana dapat membantu mengatasi masalah sosial yang kompleks dengan lebih baik dengan menggabungkan pengetahuan, nilai, dan tindakan. Ini sejalan dengan kewajiban sosial yang diharapkan dari lulusan perguruan tinggi.

4. Pengembangan Kepemimpinan Etis

Kepraktisan nilai rasionalitas merupakan fondasi penting untuk pengembangan kepemimpinan etis. Sarjana dengan kemampuan ini lebih siap untuk mengambil peran kepemimpinan yang bertanggung jawab secara sosial dan etis.

5. Peningkatan Kualitas Hidup dan Masyarakat

Pada akhirnya, jika seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai rasionalitas praktis, mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Ini tercermin dalam tindakan dan keputusan yang lebih bijaksana di berbagai aspek kehidupan.

Bagaimana Mengembangkan Practical Value Rationality?

Ada kebutuhan untuk mengembangkan kebijaksanaan nilai praktis yang melibatkan berbagai aspek pendidikan dan pengalaman. Strategi-strategi berikut dapat digunakan:

1. Integrasi Etika dan Nilai dalam Kurikulum 

Menurut gambar ketiga dalam materi, pembelajaran tentang etika dan nilai-nilai penting untuk dimasukkan ke dalam kurikulum setiap bidang studi. Ini dapat dicapai melalui beberapa cara, seperti:

- Melakukan studi kasus yang melibatkan masalah etis dalam konteks pekerjaan

- Berbicara secara kritis tentang konsekuensi etis dari berbagai teori dan praktik

- Mengerjakan proyek kerja sama yang membutuhkan pertimbangan aspek sosial dan etis.

2. Pengembangan Pemikiran Kritis dan Reflektif

Membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif dengan mengajarkan mereka untuk melakukan hal-hal seperti:

- Latihan untuk menganalisis argumen dan menilai bukti

- Menulis jurnal reflektif yang membahas nilai-nilai pribadi dan profesional

- Berdebat dan berbicara tentang masalah kontroversial dalam bidang studi mereka.

3. Pengalaman Praktik dan Magang

Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata melalui:

- Program magang yang terintegrasi dengan refleksi etis

- Proyek berbasis masyarakat yang membutuhkan pertimbangan kontekstual

- Simulasi pengambilan keputusan yang melibatkan skenario kompleks

4. Mentoring dan Role Modeling

Memfasilitasi interaksi antara mahasiswa dengan praktisi dan akademisi yang mendemonstrasikan practical value rationality melalui:

- Program mentoring yang menghubungkan mahasiswa dengan profesional di bidangnya

- Seminar dan workshop yang dipimpin oleh pemimpin industri dan akademisi terkemuka

- Studi kasus yang menganalisis keputusan etis dari tokoh-tokoh inspiratif

5. Interdisciplinary Learning

Mendorong pembelajaran lintas disiplin untuk memperluas perspektif dan pemahaman kontekstual:

- Kursus kolaboratif yang menggabungkan perspektif dari berbagai disiplin ilmu

- Proyek penelitian interdisipliner yang mengatasi masalah kompleks

- Forum diskusi yang melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan

6. Pengembangan Soft Skills

Meningkatkan keterampilan komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan yang mendukung penerapan practical value rationality:

- Pelatihan komunikasi efektif dan persuasif

- Proyek kolaboratif yang membutuhkan negosiasi dan resolusi konflik

- Workshop kepemimpinan yang menekankan pada pengambilan keputusan etis

7. Evaluasi dan Asesmen Holistik

Mengembangkan metode evaluasi yang tidak hanya mengukur pengetahuan teknis, tetapi juga kemampuan penerapan practical value rationality:

- Portofolio reflektif yang mendokumentasikan perkembangan pemikiran etis

- Proyek capstone yang mengintegrasikan aspek teknis, etis, dan sosial

- Asesmen berbasis skenario yang menguji kemampuan pengambilan keputusan dalam situasi kompleks

Kesimpulan

Sangat penting untuk mempersiapkan sarjana untuk menghadapi kompleksitas dunia modern dengan mengembangkan rasionalitas nilai praktis. Kemampuan ini tidak hanya akan meningkatkan relevansi dan efektivitas lulusan dalam dunia kerja, tetapi juga akan berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih moral dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal ini, pendekatan pendidikan tinggi harus diubah, dan fokusnya tidak hanya pada transfer pengetahuan. Ini sejalan dengan visi pendidikan tinggi sebagai katalis perubahan sosial dan pembangunan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

1. Anwar, R. N., & Susilowati, E. (2021). Pengembangan Practical Value Rationality pada Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Proyek. Jurnal Pendidikan Tinggi Indonesia, 15(2), 78-92.

2. Hidayat, D., & Pratiwi, S. (2022). Integrasi Etika dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi: Studi Kasus pada Program Studi Manajemen. Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(1), 45-60.

3. Kusuma, A. R., & Widodo, S. (2023). Peran Mentoring dalam Pengembangan Kemampuan Pengambilan Keputusan Etis Mahasiswa. Jurnal Psikologi Pendidikan, 18(3), 112-128.

4. Nugroho, B. A., & Wibowo, C. (2021). Pengaruh Pembelajaran Interdisipliner terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2), 201-215.

5. Prasetyo, Y., & Utami, R. (2022). Evaluasi Holistik dalam Pengembangan Kompetensi Mahasiswa: Perspektif Practical Value Rationality. Jurnal Eval

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun