Mohon tunggu...
Opik :))
Opik :)) Mohon Tunggu... -

menjadi yang terbaik, minimal untuk diri sendiri dan yang pastinya ubah ucapan positif menjadi tindakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pencegahan HIV/AIDS dengan Menanamkan 'Kemaluan'

1 Desember 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_77852" align="alignleft" width="460" caption="Sumber foto : http://djiin.files.wordpress.com/2008/12/aids.jpg"][/caption] Salah satu penyebaran Hiv/laids terjadi karena ngeseks bebas , di dalam wikipedia AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.  Agar saudara-saudara kita tidak menambah daftar angka Aids ini ada baiknya kita mencegahnya, banyak sekali  yang bilang mencegah itu lebih baik kan? ayo kita cegahnya Dengan menanamkan kemaluan untuk tidak mendekati aids ( yang dimaksud disini virusnya ) agar bisa mencegah terjadinya penambahan angka-angka tadi  . Menanamkan kemaluan ( merujuk ke KBBI yang disusun oleh pusat bahasa depdiknas ( Jakarta : Balai Pustaka,2001. p. 707) kata kemaluan teryata juga berarti hal malu atau sesuatu yang menyebabkan malu ) Salah satu Cara menanamkan  kemaluan di dalam jiwa seseorang, Dengan cara  menanamkan malu untuk ngeseks bebas karena itu merugikan diri sendiri dan dosa. Seks bebas merupakan salah satu penebaran virus ini, dengan membuat hukuman sosial terhadap perilaku seks bebas, membuat meraka yang berniat akan malu duluan. Dan niatnya akan dijauhi dan tidak akan dilaksanakan seks bebas tersebut, dengan tidak melakukan seks bebas, kita tidak akan menambah rentetan daftar penderita aids karena seks bebas. Dan selain menghindari seks bebas juga hindari juga segala sesuatu yang bisa membawa kita kepada  Hiv/Aids

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun