Mohon tunggu...
Muhammad Taufik Akbar
Muhammad Taufik Akbar Mohon Tunggu... Administrasi - manager

selebgram lingkungan hidup dan gaya hidup dalam media sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengolahan Sampah di UIN Walisongo Semarang: Menuju Kampus Hijau yang Berkelanjutan

3 Juli 2024   09:40 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:08 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (UIN Walisongo) sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terbesar di Indonesia, memiliki komitmen untuk mewujudkan kampus hijau dan berkelanjutan. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah dengan melakukan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.

http://walisongo.ac.id/

Upaya UIN Walisongo dalam Pengolahan Sampah:

  • Pemilahan Sampah: UIN Walisongo menyediakan tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik di berbagai titik di lingkungan kampus. Hal ini untuk memudahkan proses pemilahan sampah sejak awal.
  • Pengolahan Sampah Organik: Sampah organik diolah menjadi kompos melalui program edukasi dan pelatihan kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Kompos yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menyuburkan tanaman di lingkungan kampus.
  • Daur Ulang Sampah Anorganik: Sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dikumpulkan dan didaur ulang melalui kerjasama dengan bank sampah dan UMKM di sekitar kampus.
  • Pemanfaatan Sampah Plastik: UIN Walisongo memiliki program kreatif untuk mengubah sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat, seperti tas, kerajinan tangan, dan dekorasi.
  • Edukasi dan Kesadaran: UIN Walisongo secara aktif mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan melalui seminar, workshop, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya.

Tantangan dan Solusi:

Meskipun telah melakukan berbagai upaya, UIN Walisongo masih dihadapkan dengan beberapa tantangan dalam pengelolaan sampah, seperti:

  • Tingginya Volume Sampah: Volume sampah di UIN Walisongo terus meningkat seiring dengan jumlah mahasiswa dan aktivitas di kampus.
  • Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah yang benar.
  • Keterbatasan Dana dan Infrastruktur: Keterbatasan dana dan infrastruktur menjadi kendala untuk pengembangan program pengelolaan sampah yang lebih komprehensif.

Solusi yang dapat dilakukan:

  • Meningkatkan Kapasitas Tempat Pengolahan Sampah: Perluasan kapasitas tempat pengolahan sampah organik dan anorganik untuk menampung volume sampah yang terus meningkat.
  • Memperkuat Edukasi dan Sosialisasi: Melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkelanjutan kepada seluruh sivitas akademika dan masyarakat sekitar kampus tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar.
  • Meningkatkan Kerjasama dengan Stakeholder: Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti pemerintah, bank sampah, dan UMKM untuk mendukung program pengelolaan sampah di UIN Walisongo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun