Mohon tunggu...
Muhammad Taufik
Muhammad Taufik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UHAMKA

Mahasiswa Fisip Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu Pedagang Tahu Gejrot, Berjuang demi Menafkahi Keluarganya

3 Januari 2023   08:44 Diperbarui: 3 Januari 2023   08:57 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang pasang ataupun surut itu semua akan di alami oleh para pedagang, ibu pedagang tahu gejrot yang harus menafkahi dua orang anaknya yang masih kecil dan juga suami yang sedang sakit. Ibu ini harus tetap kuat dalam menjalankan hidupnya di tengah kota metropolitan. Yang hanya mengandalkan dari satu gerobak tahu gejrot yang setiap harinya ibu ini harus keliling demi menyambung hidup keluarganya. 

Anaknya masih kecil yang harus sudah mengerti mengenai perekonomian keluarganya, tidak seperti layaknya anak kecil yang selalu jajan ataupun bersenang-senang. Namun dengan yang di rasakan anak tidak seperti anak-anak kecil di luaran sana, dengan dia sudah bertemu sesuap nasi pun sudah menjadi suatu kebanggaan bagi mereka.

Dengan pendapatan yang sangat begitu minim kurang lebih lima ratus ribu akan tetapi harus bisa bertahan demi menyambung kehidupan di kota metropolitan, kehidupan keluarganya, walaupun banyak pengeluaran yang harus di bayar seperti untuk makan,bayar listrik,biaya sekolah, dan juga biaya berobat suaminya.  

Dengan kondisi suaminya yang sedang sakit hanya bisa berbaring namun istrinya selalu setia menemaninya, walaupun itu terasa sangat berat bagi seorang istri yang harus menopang 2 anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan juga suaminya sedang melawan rasa sakitnya itu sendiri.

Oleh karena itu kita sebagai manusia makhluk sosial kita harus sadar terhadap apa yang terjadi dalam sekililing kita.   

Seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial, yang artinya manusia tidak bisa hidup sendiri. Pada hakikatnya tugas manusia itu saling tolong menolong oleh karena itu kita tidak boleh apatis terhadap apa yang terjadi pada sekeliling kita, kita harus saling membantu jika memang ada orang sekeliling kita sedang membutuhkan bantuan. Kita akan merasa sombong jika kita tidak butuh bantuan orang lain, padalah kita tidak bisa menajalankan kehidupan kita didunia ini jika hanya kita sendiri tanpa adanya bantuan orang lain.

Oleh karena itu tugas manusia itu saling tolong menolong. Seperti yang di jelaskan dalam surat Al-ma'un surat ke-107 yang memiliki arti barang yang berguna. Surat Al-ma'un ini memberitahukan sifat-sifat buruk manusia yaitu melantarkan dan menghardik anak yatim, tidak ini bersedekah dan juga enggan menyantungi fakir miskin.

  • Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
  • Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
  • dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
  • Maka celakalah orang yang shalat,
  • (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,
  • yang berbuat ria,
  • dan enggan (memberikan) bantuan.

Dengan tulisan ini dibuat semoga para pembaca bisa langsung mengaplikasikannya bahwasannya jangan sampailah kita termasuk golongan sifat buruk manusia yang seperti di jelaskan dalam surat Al-Ma'un

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun