Keterangan foto: merayakan HUT ke 7 Kompasiana bersama petinggi Kompasiana [foto: dok pribadi]
Malam menjelang ulang tahun ke-7 Kompasiana, saya inbox Pak Gapey Sandy. Saya “menantangnya” minum kopi Gayo di kantor Kompasiana. Tantangan diterima. Kemudian, tantangan itu dipostingnya di wall Facebook. Rupanya mendapat banyak respon. Komentar teman-teman cukup beragam, ada yang menyarankan malam hari, ada juga siang hari. Saya mengomentari postingan Pak Gapey, “enaknya minum kopi Gayo itu pukul 10.00 WIB.”
Stok bubuk kopi Gayo yang saya bawa jumlahnya hampir 1 kilogram. Berapapun teman yang hadir, pasti kebagian mencicipi cita rasa kopi dari Dataran Tinggi Gayo. Saya pun optimis, HUT ke-7 Kompasiana yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2015 bakal meriah, lantaran dirayakan dengan secangkir kopi Gayo.
Meskipun sudah mutar-mutar diantar tukang ojek, akhirnya sekitar pukul 09.45 WIB Kamis 22 Oktober 2015, sampai juga di lobi kantor Kompasiana, di Palmerah Barat. Mas Iskandar Zulkarnaen [Isjet] sudah menunggu di Javaro Cafe, lantai dasar kantor megah itu. Sementara itu, belum terlihat Pak Gapey Sandy dan teman-teman lain. Disitu hanya ada Mas Isjet bersama barista dan seorang pelayan cafe.
“Minum apa pak?” tanya perempuan berbaju krem.
“Espresso,” jawab saya.
Mas Isjet sudah lebih dahulu memesan cappucino dan sebungkus nasi bakar. Nasi bakar yang digulung dalam daun, seperti bungkusan lontong. Saya juga memesan nasi bakar, dari tampilanny terlihat maknyus. Benar, nasi bakar itu enak, bumbunya mantap, didalamnya ada cumi cincang.
Selesai menikmati nasi bakar, saya seruput espresso. Rasanya lumayan, sayang berbahan baku robusta. Tapi rapopolah, yang penting sudah bisa ngopi bersama para petinggi Kompasiana. Ngopi sambil merayakan ulang tahun blog terkemuka di tanah air.
Rupanya Mas Isjet mengirim pesan singkat kepada Kang Pepih Nugraha, sang pengelola Kompasiana. Saya tidak tahu, kalau Kang Pepih Nugraha akan bergabung dalam acara sederhana itu. Lima belas menit kemudian, lelaki asal Tasikmalaya itu sudah muncul di Javaro Cafe.
Kaget mengetahui kehadiran pengopi berat dan penyuka kopi Gayo itu. Alamat topik perbincangan bukan urusan ulang tahun Kompasiana, tetapi akan beralih kepada urusan kopi. Dua orang pengopi bertemu maka kisahnya pasti tak pernah bertepi. Ceritanya tidak pernah habis, lantaran kopi sangat menarik dibahas dari berbagai sisi.