Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Master Chef Asal Malaysia Promosikan Kuliner Gayo

24 Januari 2014   23:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_308065" align="aligncenter" width="576" caption="Master Chef, Sabri Hasan, sedang demo masak di kebun nenas, Pegasing Aceh Tengah yang disorot kamera TV Al Hijrah. (Foto: Khalis)"][/caption] Kaget, heran dan bingung ketika Master Chef asal Malaysia, Sabri Hasan, mengunjungi Aceh Tengah bersama kru TV Al Hijrah. Kunjungan Master Chef itu bukan sebagai turis tetapi khusus untuk meliput kuliner khas Gayo. Mereka ingin perkenalkan kuliner khas Gayo untuk para pemirsa TV Al Hijrah di Malaysia. Koq TV negeri jiran begitu getol promosikan potensi wisata kita, padahal begitu banyak stasion televisi di tanah air. Sayangnya, televisi nasional jarang yang khusus meliput urusan kuliner khas Gayo. Entah kenapa? [caption id="attachment_308066" align="aligncenter" width="300" caption="Chef Sabri sedang mengolah andaliman dan rempah-rempah Tanoh Gayo menjadi menu istimewa. (foto: Khalis)"]

13905805611766393856
13905805611766393856
[/caption] Chef Sabri, begitu dia dipanggil, terkagum-kagum melihat keanekaragaman kuliner yang tersedia di Takengon, Aceh Tengah. Dalam bincang-bincang dengan pembawa acara Hidangan Barakah di TV Al Hijrah Malaysia itu, Jumat (24/1/2014) di Kantin Batas Kota Takengon, Chef Sabri mengakui bahwa kuliner yang tersedia di Takengon sangat sesuai dengan lidah warga Malaysia. “Saya sudah coba kari, nasi lemak, gulai ikan, semuanya pas dengan lidah orang Malaysia,” katanya. Dia mengungkapkan, turis Malaysia bukan mencari menu kuliner internasional, tetapi mereka lebih suka kuliner lokal yang unik dan natural. Ditanya tentang kuliner asli Gayo seperti ikan depik pengat dan mujahir masam jing, Chef Sabri mengangkat jempolnya sambil mengatakan, “itu menu sehat dan natural.” Diakuinya, di Malaysia tidak ditemukan kuliner seperti depik pengat itu. Menu ikan depik pengat itu dimasak dengan rempah-rempah alami yang bebas bahan pengawet dan tanpa minyak. Menu itu makin unik ketika ada rasa andaliman (empan) dan  daun kemangi didalamnya. Rasa tomat, cabai, jeruk asam, bawang merah dan garam membangkitkan selera makan. “Rasanya, luar biasa, sangat unik,” tambah Chef Sabri. Siang itu, kehadiran mereka di Kantin Batas Kota, Paya Tumpi Takengon dalam rangka untuk shooting dan mencoba menu The Madoh dan avocado coffee. Ketika sedang asyik berbincang-bincang dengan kompasianer, tiba-tiba pramusaji meletakkan segelas avocado coffee dihadapan Chef Sabri. “Ini apa,” tanya Chef Sabri. Pramusaji menjelaskan bahwa itu minuman bernama avocado coffee, minuman andalan karya barista Win Ruhdi Bathin. [caption id="attachment_308069" align="aligncenter" width="300" caption="Chef Sabri bersama kru TV Al Hijrah sebelum menjelaskan sensasi avacado coffee."]
13905808151628864194
13905808151628864194
[/caption] Chef Sabri terheran-heran melihat warna hijau terang didasar gelas, lalu diselingi warna putih, segaris warna coklat, dan foam. Kompasianer menjelaskan bahwa yang warna hijau itu adalah alpukat, sedangkan yang berwarna putih adalah susu. Sementara yang berwarna coklat merupakan espresso, dan diatasnya adalah susu foam. “Saya belum pernah lihat minuman ini, pasti sangat enak!” ungkap Chef Sabri. Dia bukannya meminum avocado coffee, malah memanggil dua orang juru kamera TV Al Hijrah. Dia juga membawa secangkir espresso dan black coffee dari meja sebelumnya. Kemudian, dengan gaya seorang host kuliner, dia mulai bercerita tentang espresso dan rasa kopi arabika Gayo. Terakhir, ketika Chef Sabri menghirup avocado coffee, dia sampai kesulitan menjelaskan rasanya. “Rasa tak terkatakan, enak, sila datang ke Takengon untuk mencubanya,” kata Chef Sabri di depan dua kamera TV Al Hijrah yang menyorot ke arahnya. Chef Sabri yakin bahwa wisatawan Malaysia akan menjatuhkan pilihannya untuk berkunjung (melancong-istilah Chef Sabri) ke Takengon. Alasan Chef Sabri, panorama alam dengan danau yang berair jernih ditambah cara mengolah menu kuliner cukup bersih dan halal. Dia berani jamin hal itu, karena sudah melihat langsung dapur tempat pengolahan makanan di Kantin yang terletak di jalan protokol tersebut. Bahan dan ramuan kulinernya asli tanpa bahan pengawet dan zat pewarna, dijamin sehat. “Menu kulinernya diolah secara halal, ini yang disuka pelancong Malaysia, termasuk alam Takengon yang sangat indah,” sebut Chef Sabri yang pernah menjadi judge cooking competition in Perth Australia, 2013. Setelah selesai shooting tentang cita rasa avocado coffee, mereka beranjak ke meja berikutnya untuk mencoba sensasi menu The Madoh. Menu kuliner asli Tanoh Gayo ini terdiri dari pengat depik, dedah depik, depik goreng, telor dedah, sambal terong belanda, dan pucuk labu siam rebus. [caption id="attachment_308068" align="aligncenter" width="300" caption="The Madoh, menu spesial Tanoh Gayo yang paling diminati wisatawan "]
1390580693838035745
1390580693838035745
[/caption] Dari kejauhan, kompasianer melihat Chef Sabri mengangkat jempolnya ketika menikmati menu The Madoh itu. Dari wajahnya tergambar bahwa dia baru merasakan sebuah menu kuliner yang sangat unik dan berbeda, baik dari segi cita rasa maupun cara pengolahannya. Warga Aceh Tengah berharap, dengan promosi yang dilakukan TV Al Hijrah itu akan mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan Malaysia ke Takengon, Aceh Tengah. "Kelemahan pariwisata kita selama ini dalam hal promosi yang minim dana, sehingga turis potensial dari Malaysia buta tentang potensi daerah ini," diakui Khalisuddin, Kasi Promosi Wisata pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Aceh Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun