Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Isjet Terbang dengan “Pesawat Pribadi”

20 April 2014   07:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_320671" align="aligncenter" width="600" caption="Isjet ketika akan terbang dari Bandara Rembele menuju Kualanamu Medan."][/caption]

Bisa terbang dari pedalaman Aceh merupakan sebuah pengalaman tersendiri. Bagaimana tidak, asumsi selama ini bahwa menembus belantara Aceh memerlukan waktu perjalanan sampai delapan jam lebih. Perjalanan itupun hanya dapat ditempuh dengan angkutan darat. Kini, asumsi itu pun terpatahkan.

Ditambah lagi pemberitaan media massa tentang memanasnya situasi keamanan di Aceh menjelang dan pasca Pileg. Banyak orang mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke pedalaman Aceh. Hanya para “pemberani” yang tak pernah gentar dalam “menembus” belantara Aceh, lebih-lebih dimalam hari.

Salah seorang pemberani itu adalah Iskandar Zulkarnaen alias Isjet, Community Editor Kompasiana. Tanpa pernah bertanya, apakah situasi aman atau tidak, tepat pukul 23.00 WIB, Minggu (13/4/2014), Isjet tiba dengan selamat di kota Takengon Aceh Tengah. Sebuah kota kecil yang terletak ditengah belantara, di pedalaman Aceh.

Padahal, perjalanan Isjet menuju Takengon harus melewati sejumlah kabupaten yang sedang “panas” pasca Pileg 2014. Entah karena tidak tahu, atau Isjet memang ingin mencoba mengamati kehidupan masyarakat di sejumlah kabupaten yang situasi politiknya dikatakan sedang “hot” itu.

Pastinya, kehadiran Isjet malam itu menandakan bahwa kopdar kompasiana di Takengon yang direncanakan pada hari Senin (14/4/2014) positif akan terselenggara. Kopdar itu berlangsung di sebuah cafe, Kantin Batas Kota, Paya Tumpi, sekitar 4 Km diluar kota Takengon.

Kehadiran Isjet yang namanya sudah cukup kondang dikalangan kompasianer, ternyata juga  menarik minat sejumlah jurnalis untuk hadir. Mereka ikut nimbrung dalam kopdar sore itu semata-mata untuk mendengar “wejangan” Isjet dalam urusan tulis menulis.

Hadirnya Isjet dengan selamat di kota Takengon, kota pegunungan yang tepat berada ditengah-tengah Provinsi Aceh, dapat menjadi indikator bahwa kondisi Aceh tidak sepanas yang diberitakan media massa. Situasi Aceh cukup kondusif.

Usai kopdar, terbersit keinginan untuk mengantar langsung Isjet ke Banda Aceh, selanjutnya terbang ke Jakarta. Namun, Isjet mengatakan bahwa masih ada agenda penting di Bandung pada hari Rabu (16/4/2014). Itu artinya, hari Selasa Isjet harus terbang dari Takengon ke Medan supaya bisa mengejar pesawat sore dari Medan menuju Jakarta.

[caption id="attachment_320672" align="aligncenter" width="300" caption="Penumpang naik ke pesawat yang segera akan terbang."]

1397928337962853460
1397928337962853460
[/caption]

Perlukah “pesawat pribadi” untuk Isjet? Tentu saja. Biayanya tidak mahal, cukup membayar Rp.295.000, Isjet sudah bisa menikmati penerbangan dengan “pesawat pribadi.” Hebatnya, pesawat Cessna Grand Carravan One Engine Turboprop dipiloti oleh seorang bule. Kapasitas penumpang pesawat tersebut hanya dua puluh orang penumpang.

Selasa siang itu, pesawat dari maskapai Susi Air tersebut hanya menerbangkan kurang dari sepuluh orang. Keadaan itu membuat Isjet yang naik melalui Bandara Rembele di Redelong, Bener Meriah, bebas memilih seat (tempat duduk) yang dikehendakinya. Dia memilih seat paling belakang, duduk sendiri bagai seat kelas bisnis. Isjet benar-benar seperti menikmati “pesawat pribadi.”

Ingin berkunjung ke Takengon melalui Medan atau Banda Aceh? Silahkan memanfaatkan penerbangan perintis tersebut. Rute penerbangannya dari Kualanamu (Medan) maupun Banda Aceh (BTJ) ke Takengon via Bandara Rembele. Penerbangan itu dilayani oleh maskapai Susi Air.

Jadwal penerbangan dari Kualanamu ke Rembele berlangsung setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pesawat tersebut berangkat dari Medan pukul 10.50 WIB dan tiba di Rembele pukul 12.00 WIB. Sedangkan dari Rembele berangkat pukul 12.10 WIB dan tiba di Kualanamu pukul 13.20 WIB.

Sementara penerbangan dari Banda Aceh ke Takengon dilayani setiap hari Kamis. Pesawat Susi Air tersebut berangkat dari Banda Aceh (BTJ) pada pukul 11.30 WIB dan tiba di Rembele pukul 12.25 WIB. Sedangkan penerbangan dari Rembele pukul 12.35 WIB dan tiba di Banda Aceh (BTJ) pukul 13.30 WIB.

Harga tiket untuk semua penerbangan cukup Rp. 295.000 per orang. Tiketnya dapat diperoleh di stasion L-300 (travel) Bintang Lestari Baru Tour, Jalan Sengeda Takengon, Aceh Tengah. “Sehari sebelum penerbangan, tiket sudah dapat dibeli,” kaya Yan Tarigan, petugas stasion L-300 tersebut.

Ingin mengikuti jejak Isjet? Silahkan mencoba menembus pedalaman Aceh melalui udara, anda akan berkesempatan menikmati “surga” kopi di Takengon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun