Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ie Bu Kanji, Takjil Gratis Perekat Antar Warga

30 Juli 2012   18:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_197248" align="aligncenter" width="640" caption="Imran sedang memindahkan ie bu kanji ke dandang yang telah dipersiapkan."][/caption] Bagi warga Aceh pesisir, ie bu kanji (bubur Aceh) merupakan takjil wajib untuk berbuka puasa. Di kampung asalnya, di pesisir Aceh, menyiapkan ie bu kanji merupakan tradisi turun temurun di setiap meunasah (mushalla). Ie bu kanji bukan hanya takjil berbuka puasa bagi warga setempat, namun disediakan juga untuk para musafir yang mampir ke meunasah tersebut. Warga Aceh perantauan yang sudah lama menetap di Kota Takengon, Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, tetap mempertahankan tradisi menyediakan ie bu kanji selama ramadhan. Mereka yang tergabung dalam paguyuban Kesejahteraan Masyarakat Aceh Pesisir (KMAP) membentuk kepanitiaan yang bertugas memasak ie bu kanji setiap sore selama bulan ramadhan. Ie bu kanji itu dimasak di dapur Balai Pertemuan KMAP yang terletak Jalan Triarga, Kawasan Terminal Takengon. Saat kompasianer berkunjung ke dapur pembuatan ie bu kanji itu, Minggu (29/7), terlihat Imran (40) petugas pemasak ie bu kanji sedang mengolah bubur Aceh disebuah kuali besar. Lelaki berkulit terang dan bertubuh kecil itu, terkenal cukup handal sebagai chef khusus ie bu kanji. Setiap tahun, panitia ramadhan menunjuk dia sebagai peramu dan pembuat ie bu kanji khas produk Balai Pertemuan KMAP Takengon. [caption id="attachment_197249" align="aligncenter" width="640" caption="Ie bu kanji yang sudah dimasukkan dalam kantong plastik ukuran setengah kilogram, siap dibagikan untuk warga."]

1343671290865458984
1343671290865458984
[/caption] Menurut Imran, ie bu kanji itu menggunakan 44 jenis rempah-rempah ditambah daging ayam atau udang agar rasanya lebih gurih. Resep membuat ie bu kanji merupakan warisan terun temurun yang diperolehnya dari kampung halaman di Kabupaten Pidie. Semua orang yang pernah mencicipi ie bu kanji buatan Imran, esoknya pasti akan kembali lagi. Begitulah sensasi dan gurihnya rasa bubur Aceh buatan Imran. Untuk membuat ie bu kanji, Imran membutuhkan dana sebesar Rp.300 ribu per hari untuk membeli rempah-rempah, daging ayam atau udang, wortel, daun bawang prei, saledri dan beras. Dana itu bersumber dari sumbangan warga. Warga juga sering menyumbang daging ayam, daging kambing, atau udang sebagai penyedap ie bu kanji. “Untuk dukungan dana tidak jadi masalah,” kata Imran. Peminat ie bu kanji, ternyata bukan hanya warga Aceh Pesisir. Selama kompasianer berada di dapur pembuatan ie bu kanji itu, sejumlah penduduk setempat (warga Gayo) diantaranya mantan Kades Hakim Bale Bujang khusus datang ke tempat itu untuk mengambil ie bu kanji. Ie bu kanji itu sudah diisi kedalam plastik ukuran setengah kilogram yang siap untuk dibawa pulang. “Ini takjil gratis, siapapun yang berminat boleh mengambil ke sini selama persediaan masih tersedia,” kata Imran. Didapur itu terlihat empat dandang yang berisi ie bu kanji panas, satu dandang khusus dibagikan kepada warga, sedangkan yang tiga dandang lagi diperuntukkan bagi mereka yang berbuka puasa dan tadarusan. Menurut Imran, cukup banyak warga yang berbuka puasa di Balai Pertemuan KMAP ini. Diantaranya ada warga setempat, bahkan para musafir yang baru tiba dari luar daerah sering mampir ke tempat itu untuk berbuka puasa. [caption id="attachment_197250" align="aligncenter" width="640" caption="Ie bu kanji gratis, siapa yang berminat silahkan datang ke Balai Pertemuan KMAP Takengon."]
1343671432927169993
1343671432927169993
[/caption] Berbuka puasa di Balai Pertemuan KMAP dengan ie bu kanji terkesan cukup komplit, karena setelah berbuka bersama dilanjutkan dengan shalat magrib berjamaah di tempat itu. Memang takjil berbuka puasanya tidak terlalu istimewa, karena tergantung kiriman warga. Namun, ketersediaan ie bu kanji telah memberikan nuansa berbuka puasa yang berbeda dibandingkan di tempat yang lain. Mereka meyakini bahwa penyediaan ie bu kanji secara gratis dapat menjadi media perekat antara warga setempat dengan warga yang berasal dari pesisir Aceh. Keyakinan ini yang membuat semangat Imran makin membara untuk menyediakan ie bu kanji. Barangkali para pembaca tergiur untuk mencoba sensasi ie bu kanji buatan Imran, silahkan berkunjung ke Balai Pertemuan KMAP yang terletak di kawasan terminal Takengon, Aceh Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun