Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Balada Nakhoda Tua dari Teluk Kalbut

20 Oktober 2014   04:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_348626" align="aligncenter" width="512" caption="Nakhoda tua Mat Salim bersama Kompasianer Dzulfikar"][/caption]

Pelabuhan Teluk Kalbut di Desa Semiring Kecamatan Mangaran Situbondo merupakan salah satu pelabuhan tradisional yang terdapat di Jawa Timur. Di pelabuhan ini bersandar kapal-kapal kecil yang berlayar khusus ke kepulauan Madura, sepertiKangean, Sepudi dan Raas.

Disamping itu, setiap hari pelabuhan ini menjadi tempat bersandar kapal-kapal nelayan. Pelabuhan ini juga sebagai tempat pelelangan ikan untuk kawasan itu. Paling penting lagi, melalui pelabuhan ini karyawan dan tamu-tamu Pertamina diantar ke kapal VLGC Pertamina Gas 1 dan 2 yang lempar jangkar di lepas pantai Teluk Kalbut.

Siapakah sosok yang bertugas mengantar karyawan dan tamu Pertamina ke laut lepas tersebut? Dia adalah Mat Salim (65), nakhoda tua yang sudah kenyang asam garam sebagai pelaut. Meskipun sudah tergolong renta, dia masih cekatan mengemudikan kapal tuk-tuk berwarna biru membelah Selat Bali, seperti yang sudah dirasakan oleh 10 kompasianer dan 6 awak media plus PTC Pertamina, Kamis (9/10/2014) lalu.

Lelaki itu sangat sederhana. Tubuhnya yang tambun berbalut kaos, jaket hitam dan topi rimba yang sudah berwana kusam. Kakinya yang hitam terbakar sinar matahari tanpa menggunakan alas kaki.  Dia duduk paling belakang di atas sebuah bangku kayu sambil memegang tuas kemudi. Tidak merasa khawatir nyemplung ke laut.

Kapal kayu yang dinakhodai oleh Mat Salim digerakkan oleh eks mesin colt diesel. Kondisi kapal secara keseluruhan sangat sederhana, bahkan mengkhawatirkan. Bayangkan saja, tuas porsneling yang terpasang didekat kakinya hanya dikaitkan dengan seutas benang nilon.

[caption id="attachment_348632" align="aligncenter" width="300" caption="Peralatan sederhana di kapal Mat Salim"]

14137309961829137593
14137309961829137593
[/caption]

Begitu pula dengan tuas gas, diikat dengan karet hitam rapuh yang terlilit di betis sang nakhoda. Untuk menambah kecepatan, Mat Salim cukup menarik kakinya ke depan atau belakang.

Meskipun instrumen kapalnya sangat sederhana, Mat Salim terlihat tenang dan sangat percaya diri. Nakhoda asal Desa Semiring itu cukup yakin akan kemampuannya mengendalikan kapal tuk-tuk itu. Hal itulah yang membuat ke-16 penumpangnya hari itu merasa nyaman.

Pekerjaan sebagai pelaut sudah menjadi bagian dari hidupnya. Dia mengaku belum ingin pensiun sebagai nakhoda kapal tuk-tuk itu sampai kondisi fisiknya harus menghentikannya. Laut adalah hiburan sekaligus sumber rezeki bagi diri dan keluarganya. Dia merasa makin sehat jika selalu berlayar sambil menghirup udara laut.

Dalam pelayaran menuju ke tug boat Madelin Delta, nakhoda tua itu bercerita tentang kerjasamanya dengan Pertamina. Perusahaan minyak milik negara itu mengontrak kapal tuk-tuk Mat Salim khusus untuk mengantar tamu dan karyawan Pertamina dari dan ke tug boat Madelin Delta. Karena itu, dia tidak memungut ongkos dari ke-16 orang penumpang kapalnya.

Keberadaan dua unit kapal VLGC di lepas pantai Teluk Kalbut ternyata memberi multiplier effects kepada nelayan dan warga yang berada disana. Begitulah, sudah seharusnya sebuah perusahaan besar, bukan hanya meraup keuntungan dari usahanya, tetapi wajib memberi kesempatan berusaha bagi warga sekitarnya. Semoga nakhoda tua Mat Salim tetap sehat dan selamat dalam mengarungi lautan bersama kapal birunya.

[caption id="attachment_348633" align="aligncenter" width="653" caption="Foto bersama sebelum berlayar bersama Mat Salim"]

14137310582009907749
14137310582009907749
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun