Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjajal Sensasi Menunggang Kuda

6 September 2015   20:41 Diperbarui: 6 September 2015   21:03 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan foto: saya merasakan langsung sensasi menunggang kuda, seperti dalam ayunan.

Aceh Tengah dikenal sebagai salah satu obyek wisata di Aceh. Potensi unggulannyaantara lain ekowisata, wisata kopi, dan wisata panorama. Dari ketiga obyek itu, Danau Laut Tawar menjadi induk dari semua obyek wisata. Seiring makin terkenalnya obyek wisata itu, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sekarang, daerah berhawa sejuk ini sedang mengembangkan aktivitas wisata baru. Namanya wisata menunggang kuda. Wisata ini dimotori oleh para peternak, dengan menyewakan kuda untuk ditunggangi para wisatawan. Setiap sore, mereka menunggu wisatawan di lapangan pacuan kuda Belang Bebangka, Pegasing, sekitar 5 Km dari kota Takengon.

Mereka menyediakan berbagai jenis kuda, mulai kuda lokal sampai kuda peranakan  thoroughbred Australia. Kuda lokal bertubuh kecil dan imut-imut, tingginya sekitar 1,50 meter. Sedangkan kuda peranakan thoroughbred Australia, bertubuh besar, tingginya mencapai 1,65 meter.

Disamping melatih kuda di line pacuan, mereka memberi kesempatan menunggang kuda kepada wisatawan dan warga setempat. Mereka menyediakan pelana, pemandu, dan pelatih. Kesempatan itu bukan hanya untuk penunggang terampil, ada juga kelas untuk pemula.

Tarifnya sangat murah, menunggang kuda untuk durasi 30 menit, cukup mengeluarkan uang Rp 100 ribu. Bagi penunggang kuda terampil, tarifnya sama, tetapi bukan berdasarkan durasi waktu. Melainkan didasarkan kepada sekali putaran line pacuan [1200 meter], dikenakan tarif sebesar Rp 100 ribu.

Bagaimana sensasi menunggang kuda? Minggu sore (6/9/2015), saya mencoba menunggang kuda di Belang Bebangka. Awalnya, ada keraguan. Takut terjatuh dari punggung kuda yang tingginya 1,65 meter. Setelah melihat beberapa penunggang selamat, tidak terjatuh, saya pun  memberanikan diri.

Naik ke punggung kuda setinggi 1,65 meter, bukan pekerjaan mudah bagi seorang pemula. Si pemandu mengangkat kaki kiri saya, lalu melompat ke atas pelana di punggung kuda. Serasa duduk diatas sadel sepeda motor. Kata si pemandu, kedua ujung kaki harus ditempatkan pada cantelan kaki berbentuk segi tiga.

Sebagai penunggang pemula, saya belum berani dilepas sendiri. Ditemani seorang pemandu,  menarik tali pengikat kuda. Saat kuda mulai melangkah, saya sempat oleng ke kiri dan ke kanan. Tiga menit selanjutnya, saya dapat menyesuakan diri. Sensasinya, seperti berada diayunan, nyaman dan menyenangkan. Kuda itu patuh, ditarik tali kekang ke kiri, dia belok ke kiri. Ditarik ke kanan, dia belok ke kanan.

Apa manfaat menunggang kuda? Menurut Lisa McCallum, terapis berkuda dari Sleepy Hollow Therapeutic Riding Centre dan South African Riding for the Disabled Association (Sarda) via Viva (24/3/2009): "Menunggang kuda adalah kegiatan menyenangkan bagi banyak orang, tapi bagi anak yang memiliki keterbatasan, menunggang kuda bisa menjadi salah satu cara penyembuhan.  Berkuda bisa memotivasi anak yang memiliki masalah mental dan emosional, serta kendala dalam belajar. Kegiatan ini membantu mereka berkonsentrasi, sabar, dan disiplin tinggi.”

Ingin mencoba? Silahkan datang ke lapangan pacuan kuda Belang Bebangka, Takengon Aceh Tengah. Disana, anda akan dipandu oleh Aman Rizka (54), salah seorang peternak kuda sukses. Sebelum menunggang kuda, sebaiknya nikmati dahulu sensasi secangkir kopi arabika Gayo, lalu rasakan sensasi berkuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun